MOBITEKNO – Sebagai hadiah sebagai pemenang kompetisi Shell Eco-marathon Drivers World Championship London pada Juli 2016 lalu, tim Bumi Siliwangi asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkesempatan menggali ilmu sekaligus memamerkan mobil baterai elektrik buatannya di Museo Ferrari Italia. Bahkan, Turangga Cheta Ev4, mobil baterai elektrik buatan tim tersebut bisa menjajal sirkuit Fiorano yang legendaris di Italia. Ramdhani, dipercaya untuk mengendarai mobil tersebut dan mampu melesat dengan kecepatan hingga 70 km/jam.
Tidak hanya tim Bumi Siliwangi yang mendapat kesempatan emas mengunjungi Museo Ferrari ini. Empat tim pemenang Shell Eco-marathon Eropa 2016 yaitu tim Arc team asal Swiss, tim H2polit O asal Italia, tim Schluckspecht asal Jerman, dan tim Microjoule La Jaliverie asal Prancis juga mendapatkan kesempatan yang sama dengan tim Bumi Siliwangi. Kelima tim ini juga mendapatkan tips dan trik langsung seputar mengendarai mobil dari Marc Gene, test driver Scuderia Ferrari.
“Dapat mengendarai Turangga Cheta Ev4 langsung di sirkuit balap uji coba milik Ferrari yang permukaannya kasar sangat menantang kreativitas saya untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal,” ujar Ramdhani, pengemudi tim Bumi Siliwangi Team 4. “Ini berbeda dengan lintasan jalan raya Luneta Park, Filipina yang cenderung lurus dan nyaris tanpa tikungan. Demikian juga dengan lintasan Queen Elizabeth Olympic Park, London yang memiliki tanjakan terjal yang berbeda dengan lintasan Fiorano Circuit. Mengemudi di tiga lintasan yang berbeda akan menjadi pengalaman yang berharga bagi tim kami untuk dapat membuat mobil yang lebih inovatif dan efisien di masa mendatang,” ungkapnya.
Tim Bumi Siliwangi di Museo Ferrari
Selain mendapatkan kesempatan untuk melakukan tes di lintasan sirkuit milik Ferrari, tim Bumi Siliwangi juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan tim teknis Scuderia Ferrari, yang merupakan divisi mobil balap Ferrari khusus untuk balapan Formula 1. Pada kesempatan itu, tim mengisahkan proses pembuatan mobil baterai elektriknya, mulai dari konsep hingga proses uji coba dan akhirnya berhasil tes di lintasan Fiorano Circuit, Italia.
“Para mahasiswa dari tim Bumi Siliwangi telah menghabiskan seminggu bekerja bersama kami melalui berbagai workshop di Museo Ferrari dan belajar lebih banyak mengenai bagaimana cara kami bekerja sebagai sebuah tim dalam rangka meningkatkan kendaraan mereka menjelang Shell Eco-marathon Drivers World Championship 2017 mendatang,” kata Mattia Binotto, Chief Technical Officer Scuderia Ferrari.
Berbekal pengetahuan dan pengalaman dari Scuderia Ferrari, Tim Bumi Siliwangi Team 4 akan membawa bekal pembelajaran ini untuk dipraktekkan di Shell Eco-marathon Asia 2017 mendatang. Shell Eco-marathon Asia ke-8 akan berlangsung untuk pertama kalinya di Singapura di acara “Make The Future Singapore”, sebuah acara publik empat hari yang menampilkan ide-ide cemerlang tentang energi dan solusi yang membahas tantangan energi global, yaitu bagaimana menghasilkan lebih banyak energi yang rendah CO².
“Dari pengalaman unik bersama Scuderia Ferrari ini, tentunya tim Bumi Siliwangi Team 4 dari Indonesia telah mendapatkan pengetahuan yang akan membantu mereka untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi Shell Eco-marathon Asia 2017,” kata Norman Koch, General Manager Shell Eco-marathon. ”Tujuan utama dari Shell Eco-marathon adalah menginspirasi para insinyur dan pemimpin ilmiah untuk merancang mobilitas masa depan kita dengan cara yang memungkinkan, lebih banyak orang untuk bergerak dan tetap bergerak dengan menggunakan energi yang lebih sedikit,” tutup Norman.
Tags: Ferrari, Fiorano, Shell, Shell Eco Marathon, Tim Bumi Sliwangi