MOBITEKNO – Setidaknya ada empat perusahaan TI raksasa, yakni Google, Facebook, Microsoft dan Apple yang diketahui sedang menyusun strategi besarnya di dunia VR (Virtual Reality). Apabila streaming video menjadi sesuatu yang biasa saat ini, video bernuansa VR dianggap bakal menjadi sangat menarik bagi banyak orang.
Indikasi keseriusan Facebook di dunia VR sudah terlihat dengan diakuisisinya perusahaan Oculus VR (pembuat headset Oculus Rift). Apple yang selalu sangat menjaga kerahasian mengenai suatu produk yang sedang dikembangkannya sudah menunjukkan ketertarikannya berdasarkan komentar bosnya, Tim Cook baru-baru ini.
Seperti juga Mark Zuckerberg (Facebook), Larry Page (Google), dan Satya Nadella (Microsoft) yang sangat menaruh minat besar pada teknologi VR, Tim Cook menganggap VR sebagai sesuatu yang “really cool”.
Perusahaan raksasa ketiga, Microsoft, juga tidak mau kalah. Mereka selama ini telah mencurahkan sumber dayanya untuk mengembangkan perangkat holographics. Microsoft HoloLens, yang berkaitan erat dengan VR. Smart-glasses headset ini sudah pasti akan disinergikan ke berbagai produk dan solusi Microsoft yang ada di ekosistem Windows.
Bagaimana dengan Google? Sejauh ini sepak terjang Google di dunia VR lebih dikaitkan dengan headset VR murah meriahnya Cardboard dan kontent video 360 derajatnya di YouTube. Kombinasi keduanya dianggap Google sangat ideal untuk menghadirkan dunia ‘realitas semu’ bagi semua orang.
Mirip dengan MS HoloLens (tapi dalam bentuk sederhana), Google Cardboard merupakan headset VR dan AR (augmented reality) berbahan karton (kardus) yang dikembangakan sesuai platform Google untuk digunakan bersama smartphone.
Video 360 derajat sebenarnya sudah diumumkan Google sejak Maret tahun lalu meski dengan konten yang belum berlimpah. Fase berikutnya bagi Google tentunya adalah bagaimana membuat konten tersebut banyak ditonton dan juga mudah dibuat oleh siapa saja, seperti yang terjadi selama ini dengan jutaan kreasi video di YouTube.
Dengan kata lain, Google ingin agar YouTube menjadi standar platform video 360 derajat bagi semua pihak, baik produsen kamera atau pihak lainnya yang berkepentingan di dalamnya. Selain video 360 derajat, teknologi video 3D menjadi target berikutnya Google agar konten video YouTube dapat menghadirkan efek realistis yang leboh dalam bagi penontonnya.
Menyangkut kemudahan membuat video 360 derajat, Google juga berniat agar video 360 derajat bukan sekadar tampil di YouTube tapi juga bisa disiarkan secara langsung di YouTube (live streaming). Itu artinya, Google harus dapat mengajak produsen kamera, seperti GoPro, Pentax, Nikon, Nokia, dan lainnya untuk bersama-sama menentukan standar platform bersama.
Selama ini kamera video 360 derajat, seperti GoPro Odyssey, Pentax Theta, Nikon Keymission 360, Nokia Ozzo, atau BulbCam masih datang dengan teknologi video 36 derajatnya sendiri-sendiri. Apabila open-standard video 360 derajat telah ada, Google berharap bukan hanya video 360 derajat saja yang kian populer, tapi era VR pun akan hadir di tengah-tengah kita.
Tags: Go Pro, Google, Nikon, video 360 derajat, virtual reality, VR, Youtube