June 1, 2016

Riset Cisco: 4 dari 10 Bank Ritel Terancam Tersingkir oleh Inovasi Teknologi yang ‘Disruptive’

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Riset Cisco: 4 dari 10 Bank Ritel Terancam Tersingkir oleh Inovasi Teknologi yang ‘Disruptive’ 

MOBITEKNO – Angka US$ 405,3 miliar bukanlah nilai yang kecil. Angka ini adalah Digital Value at Stake (VaS) yang bisa diraih bank-bank ritel dalam kurun waktu 2015-2017 di era digital saat ini.

VaS adalah sebuah pengukuran keuntungan dan kerugian pada sektor keuangan yang didasarkan pada dua komponen, yaitu (1) sumber pendapatan baru dari investasi dan inovasi digital, dan (2) pergantian nilai antara pemain industri berdasarkan kemampuan digital yang dimiliki dalam mengambil peluang pendapatan dari kompetitor.

Faktanya tahun lalu, sektor layanan keuangan hanya mampu mengambil 29 persen dari peluang pendapatan yang ada. Selain lambatnya pertumbuhan dan inovasi, lemahnya cybersecurity juga menjadi kendalanya.

Persoalan terkait cybersecurity juga menjadi menghambat bank ritel dalam mengadopsi teknologi dan model bisnis digital. Hal ini menyebabkan mereka pun kehilangan lebih dari 70 persen (atau hanya mengambil 29 persen) peluang pendapatan tersebut.

Selain regulasi yang masih kompleksm hadirnya perusahaan berbasis ‘fintech’ yang lebih efisien juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini mengingat permintaan konsumen akan layanan, solusi, dan produk berbasis digital terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dengan segala kendala di atas, bagaimana bank ritel sebagai bagian terbesar dari layanan keuangan, bisa ikut mendapat ‘jatah’ peluang tersebut?

Belium lama ini Cisco melaporkan riset terbarunya, “Roadmap Digital Value di Industri Bank Ritel”, yang selain mengungkap besaran VaS untuk bank ritel juga menggambarkan roadmap untuk mencapai nilai tersebut. Studi ini pun menjelaskan penerapan solusi digital dalam mendorong nilai/pendapatan dan pengembalian investasi tercepat pada bank ritel.

Menurut Cisco, dengan investasi dan pengembangan teknologi analytic, mobility, video, dan model virtualized delivery model, serta penrencanaan risiko keamanan yang tepat, bank ritel bisa menciptakan blueprint untuk menangkap peluang tersebut.

Jason Bettinger, Director of Financial Services Cisco Business Transformation Group menyatakan, “Kemampuan teknologi digital dalam menciptakan dan mendorong peluang pendapatan, serta efisiensi operasional bisnis (transformasi bisnsi digital) akan menciptakan peluang menggiurkan.”

“Namun, masih banyak bank yang lambat atau tidaka sama sekali meresponnya. Apabila berlarut-larut, bank tidak hanya berisiko kehilangan peluang VaS, tapi juga tersingkir dari bisnis perbankan.”

Berdasarkan data 2015 dari Global Center for Digital Business Transformation (DBT Center), sebagai inisiatif IMD Business School dan Cisco, diprediksi akan ada 4 dari 10 bank ritel yang tersingkir akibat teknologi digital dalam 3 tahun mendatang.

Namun, hingga kini baru 27 persen yang mulai proaktif mentransformasikan bisnisnya. Riset Cisco ini mengidentifikasi penggunaan solusi digital pada industri bank ritel yang mendorong lebih dari 90 persen dari US$ 405,3 miliar peluang pendapatan.

 

 

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS