MOBITEKNO – Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Microsoft kembali berkomitmen untuk terus mendukung sistem pembelajaran di Indonesia. Komitmen tersebut dibuktikan oleh Microsoft dengan membantu para pengajar atau guru menerapkan sistem pembelajaran abad 21.
Sistem pembelajaran abad 21 fokus pada pengembangan dan kemampuan murid dalam hal komunikasi, kolaborasi, komputasi serta pola pikir kritis dan kreatif. Semua itu dapat dicapai dengan dukungan teknologi. Dukungan yang dihadirkan oleh Microsoft untuk membantu para tenaga pengajar dengan menyelenggarakan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE).
Lewat program ini, memungkinkan para pengajar terpilih dari seluruh dunia untuk menjadi duta dan berbagi pengetahuan ke sesama pengajar tentang pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar. Secara global, Microsoft juga telah membuat Microsoft Educator Community.
Microsoft Educator Community sendiri merupakan wadah bagi para guru dari seluruh dunia untuk memberikan dan mendapatkan pengembangan kapasitas proesional, membangun kurikulum, serta menyediakan sumber daya manusia yang mampu meningkatkan metode belajar mengajar berbasis digital.
Dihadapan sejumlah media di Jakarta, (2/5) Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia menegaskan bahwa pembelajaran yang berkualitas sangat penting untuk menciptakan anak didik yang inovatif di masa depan. Oleh krena itu, Microsoft berkomitmen mendukung pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.
"Kami percaya, teknologi sangat membantu banyak hal di berbagai sektor, tak terkecuali untuk sektor pendidikan. Teknologi juga dapat memperluas kekuatan pendidikan dan mengembangkan potensi ekosistem yang ada, mulai dari murid, guru dan sekolah," ujar Benny.
Di saat yang bersamaan, Microsoft Indonesia juga menghadirkan tiga guru inovatif dari wilayah suburban. Ketiga guru tersebut, yakni Eko Purwanto (SDN Wonokerto, Magelang) dan Betty Sekarasih serta Endah Susanti (SMAN 2 Playen, Gunung Kidul) sukses memanfaatkan teknologi untuk mengajar seluruh siswanya di masing-masing sekolah.
Eko Purwato memafaatkan Skype mampu menyajikan materi pembelajaran mengenai sejarah Candi Borobudur kepada murid-muridnya. Sedangkan Betty Sekarasih dan Endah Susanti berhasil memanfaatkan aplikasi e-rapport untuk mempermudah proses input serta analisa penilaian siswa.
"Sekalipun bukan berasal dari daerah perkotaan, ketiga guru yang kami hadirkan hari ini berhasil menembus permasalahan infrastruktur. Ini juga sekaligus menjadi inspiratif bagi guru-guru di Indonesia untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam sistem belajar mengajar yang lebih interaktif," tutup Benny.
Tags: E-Learning, Guru Inovatif, Microsoft, Microsoft Indonesia, Pembelajaran Abad 21