Mobitekno – Peran UMKM sangat diperlukan untuk membangun perekonomian Indonesia, terutama untuk bangkit dari berbagai tantangan yang ada di pandemi Covid-19 ini. Oleh sebab itu, perputaran uang di segmen tersebut juga harus diperhatikan. Hal ini agar mulai dari pelaku bisnis, pihak pengelola keuangan seperti Bank, dan konsumen bisa melakukan transaksi tanpa harus menemukan banyak masalah. Untuk itulah OY! Perusahaan yang bergerak pada infrastuktur money movement dan KoinWorks berusaha untuk memudahkan masyarakat dan pelaku bisnis untukmelakukan transaksi keuangan. Hal-hal inilah yang disampaikan pada acara “Peran Fintech Dorong Ekonomi Digital Indonesia” yang digelar Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) pada Rabu 10 November 2021.
Menurut OY!, Indonesia sendiri merupakan negara dengan perputaran uang yang sangat besar. Namun, untuk melakukan perputaran uang tersebut dilakukan dengan beragam cara. Belum semua masyarakat melakukannya secara digital. Bahkan, sekitar dua per tiga populasi di Indonesia masih belum memiliki akun bank. Hal inilah yang membuat OY! Menyediakan dua solusi, yaitu online dan offline.
“Sekitar 85% perputaran uang yang ada di Indonesia masih dalam bentuk cash. Sementara sisanya, yaitu 15% melakukan dengan cara digital, melalui e-money, digital bank, dan bank konvensional. Jadi, OY! Menghadirkan dua solusi yaitu Online Service Money Movement dan Offline Service Solution. Hal ini dilakukan OY! Karena market di Indonesia masih sangat unik. Ga semuanya melakukan digital. Bahkan sebagian besar masih menggunakan cash. Jadi sebagai infrastuctur money movement, OY! Menyediakan keduanya, tidak bisa menunggu sampai semuanya berpindah ke online,” ujar Jesayas Ferdinandus, Chief Executive OfficerOY! Indonesia.
Dalam mendukung perekonomian digital di Indonesia, OY! Indonesia mencoba merangkul banyak pihak, mulai dari para pelaku bisnis, pihak pengelola keuangan seperti Bank, hingga masyarakat langsung (konsumen). Untuk itulah, OY! Pun memiliki 4 solusi money movement untuk mendukung hal tersebut. Keempat solusi tersebut adalah OY! Biz Portal untuk sebagai solusi B2B; Cash Management, sebagai solusi B2B yang menyediakan fasilitas penjemputan uang dan CDM; OY! Cash Recycling Machine untuk solusi C2C dan B2B; serta OY! Apps untuk solusi C2C.
“Intinya, OY! Mencoba meng-handle transaksi keuangan dari huliu ke hilir untuk semua pelaku bisnis dan lapisan masyarakat,” lanjut Jesayas.
Apa yang dilakukan OY! Indonesia ini juga sejalan dengan misi KoinWorks yang tidak lelah mendorong masyarakat dan pelaku UMKM untuk menuju digital ekonomi. KoinWorks yang merupakan platform peer to peer (P2P) lending sudah menjadi partner OY! Indonesia sudah sejak awal. Selama ini KoinWorks selalu membantu para pelaku UMKM untuk menuju ke ekonomi digital, dari aktivitas yang biasa dilakukan secara offline menjadi online. Apalagi melihat situasi hingga saat ini. Masih banyak UMKM itu melakukan transaksi secara cash, walaupun mereka mencoba berjualan secara online.
“KoinWorks banyak membantu para pelaku UMKM di Indonesia, untuk membawa mereka dari yang tadinya melakukan semua hal dengan offline seperti transaksi cash, menuju ke ekonomi digital. Tidak hanya dalam bentuk transaksi, mulai dari UMKM melakukan akunting, mengatur sok barang, atau mengelola pengiriman, diharapkan mereka memiliki digital footprint yang jelas,” kata Jonathan Bryans, Chief Marketing Officer KoinWorks.
“UMKM itu walaupun mencoba jualan online, transaksi mereka masih banyak yang cash. Kami ingin support mereka. Oleh sebab itu, kami tidak hanya memberikan layanan untuk sistem online saja,” lanjut Jonathan.
KoinWorks sendiri mencatat pada tahun 2021 ada kenaikan transaksi digital sebesar 26%. Sementara temuan KoinWorks juga mencatat bahwa bisnis yang tidak mengadopsi chanel-chanel digital mengalami penurunan penjualan hingga 34%. Untuk itulah KoinWorks selalu mendorong pelaku bisnis untuk berpindah ke sistem digital untuk mewujukan ekonomi digital yang lebih baik.
keberadaan platform OY! Indonesia mampu memberikan efisiensi di industri fintech di tengah ramainya pelaku teknologi finansial. Dengan demikian, diperlukan kolaborasi antara perusahaan fintech. Jika tidak, akan sulit untuk bertahan di industri yang massif ini.
Tags: Forwat, KoinWorks, OY!, OY! Indonesia
