MOBITEKNO – Perbedaan pendapat yang dilontarkan secara terbuka antara Apple dan FBI terus bergulir. Berbagai opini pun bermunculan, baik yang mendukung Apple, FBI, atau yang lebih bersifat netral dan diplomatis.
Permasalahan ini berawal dari FBI yang menginginkan Apple untuk membantu mereka dalam membuka (unlock) encrypted iPhone yang menjadi milik salah seorang pelaku penembakan San Bernardino. Apple menolak permintaan tersebut dengan alasan permintaan FBI tersebut (jika dipenuhi) akan menjadi awal dari suatu preseden berbahaya dan berdampak luas bagi keamanan dan privasi pengguna.
Pelaku industri TI, seperti Google, Microsoft, Facebook, dan Twitter pada prinsipnya cenderung berada di sisi Apple yang mendukung sistem enkripsi yang tidak terlalu jauh diintervensi FBI meski demi alasan tertentu.
Setelah Sundar Pichai (Google CEO), Jack Dorsey (CEO Twitter), Jan Koum (CEO WhatsApp), pihak Facebook dan Microsfot, meski tidak persi sama beropini, juga menyatakan dukungannya terhadap sikap tegas Apple tersebut.
Mark Zuckerberg, CEO Facebook, juga menyatakan simpatinya terhadap Apple. Namun, Mark juga menyatakan dukungannya untuk siap membantu pihak berwenang dalam menghadapi berbagai ancaman nasional melalui Facebook.
Meski demikian, Facebook akan menentang aturan dari pihak tertentu bagi perusahaan agar mengurangi tingkatan sekuriti pada sistem yang digunakan suatu perusahaan. Permintaan tersebut bisa menjadi preseden buruk dan berpotensi menghancurkan semua usaha perusahaan dalam mengamankan produk mereka.
Microsoft melalui Presidennya, Brad Smith, bahkan menyatakan sepenuhnya berada di pihak Apple jika nantinya ada aksi legal dari pihak FBI. Smith menyatakan bahwa Microsoft akan mengemukakan pendapatnya di sidang kongres minggu depan seputar aturan perpindahan informasi data lintas batas dan permintaan pemerintah untuk informasi tersebut.
"Kami tidak percaya pengadilan akan mencari solusi permasalahan teknologi di abad ke-21 dengan undang-undang yang dibuat di era awal diterapkannya mesin," kata Smith merujuk pada undang-undang 1789 All Writs Act yang digunakan oleh FBI.
Menurut laporan Re/Code, tidak lama setelah Microsoft menyatakan dukungannya kepada Apple, pihak Twitter dan Facebook pun menyatakan dukungan legalnya kepada Apple pada kasus ini. Dukungan buat Apple diprediksi akan terus bertambah dari berbagai pelaku industri TI lainnya ke depan.
Tags: Apple, enkripsi, FBI, iOS, iPhone, kasus penembakan San Bernardino, Sekuriti