Mobitekno – Aksi boikot mobil Toyota merebak di Amerika Serikat, karena dianggap sengaja memperlambat kemajuan dan produksi mobil listrik. Electrek menyebut, aksi pemboikotan itu diinisiasi oleh pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Plug In America, Paul Scott.
Dalam aksinya itu Paul Scott meminta seluruh masyarakat Amerika Serikat tidak lagi membeli mobil buatan Toyota. Hal itu diminta karena Toyota terkesan sengaja menekan akselerasi mobil listrik di negara Paman Sam. Tidak hanya dari kebijakan internal, Toyota juga melakukan perlambatan dengan melakukan lobi-lobi khusus dengan pemerintah Amerika Serikat terkait mobil listrik.
“Toyota layak diboikot karena mereka tetap menginginkan kita tergantung pada bensin,” ujar Paul Scott.
Paul Scott tidak sendirian, baru-baru ini sebanyak 15 LSM yang peduli pada lingkungan meminta bertemu dengan President and CEO Toyota North America Tetsuo Ogawa. Mereka ingin mengonfirmasi sikap Toyota yang ‘menutup mata’ pada perkembangan mobil listrik murni.
Toyota Venza hybrid
Selain itu mereka ingin mengonfirmasi langkah Toyota yang telah melobi pemerintah Amerika Serikat agar mengurangi insentif yang diberikan ke mobil listrik .
“Langkah mereka ke pemerintah justru membuat kita menjauh dari visi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kami ingin Toyota memberikan dukungan dan kebijakan yang penuh untuk mobil listrik murni,” jelasnya.
Saat ini Toyota memang terkesan menahan diri dalam produksi mobil listrik. Saat perusahaan mobil dunia sudah berlomba-lomba membuat mobil listrik, Toyota malah lebih fokus membuat mobil hibrid yang masih tergantung pada bensin. Saat ini mereka hanya memiliki satu mobil listrik yakni Toyota BZ4X. Itu pun masih dalam bentuk konsep. Satu-satunya mobil listrik yang mereka buat dalam bentuk produksi justru hadir dalam nama lain yakni Lexus UX300e.
Tags: mobil listrik murni, President and CEO Toyota North America, Tetsuo Ogawa, Toyota BZ4X, Transisi ke Kendaraan Listrik