Mobitekno – Red Hat, Inc., belum lama ini mengumumkan ketersediaan Red Hat OpenShift 4.5, versi terbaru dari platform Kubernetes yang merupakan platform paling komprehensif di industri. Red Hat OpenShift 4.5 yang mencakup juga OpenShift Virtualization, didesain untuk membantu organisasi/perusahaan mendobrak hambatan aplikasi antara infrastruktur tradisional dan cloud-native serta memperluas kontrol atas sumber daya yang terdistribusi.
OpenShift Virtualization pertama kali diperkenalkan di Red Hat Summit 2020 sebagai fitur preview teknologi. OpenShift Virtualization saat ini sudah tersedia dan termasuk di dalam Red Hat OpenShift Container Platform tanpa biaya tambahan. Red Hat OpenShift sekarang mencakup pula OpenShift Virtualization, sebuah fitur baru yang memungkinkan organisasi TI memindahkan beban kerja VM standar ke Kubernetes, sehingga menghilangkan sekat-sekat (silo) pada alur kerja dan pengembangan yang biasanya terjadi antara application stack tradisional dan cloud-native.
Ashesh Badani, senior vice president, Cloud Platforms, Red Hat, mengatakan, “Sejak Red Hat OpenShift diciptakan, kami telah bekerja keras untuk membuat Red Hat OpenShift menjadi sebuah platform yang memungkinkan para pelanggan menjalankan pendekatan cloud-native dengan tetap memberikan dukungan terhadap aplikasi tradisional mereka yang sudah ada,”
“Red Hat OpenShift terus menempa jalur ini dengan menghadirkan virtualisasi ke Kubernetes tanpa menyeretnya balik ke infrastruktur virtualisasi lama. Dengan OpenShift, pelanggan kami dapat mengembangkan infrastruktur mereka ke depan untuk memanfaatkan kemajuan cloud tanpa mengabaikan investasi infrastruktur sebelumnya,” lanjut Badani.
Dilahirkan dari proyek open source KubeVirt, OpenShift Virtualization memungkinkan organisasi untuk mengembangkan, menjalankan, dan mengelola aplikasi yang terdiri dari VM, container, dan fungsi tanpa server (serverless). Semuanya dalam satu platform Kubernetes modern yang berjalan pada infrastruktur bare-metal. Dengan OpenShift Virtualization, Red Hat membawa application stack tradisional lebih jauh ke dalam suatu layer inovasi terbuka, sehingga memungkinkan pelanggan untuk benar-benar bertransformasi dengan kecepatan yang mereka tentukan sendiri.
Dengan membawa aplikasi baru maupun lama ke arsitektur yang sama, OpenShift Virtualization menyajikan pengalaman pengembangan yang konsisten dan meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk menciptakan inovasi secepat mungkin.
Begitu VM dimigrasikan dan dikelola oleh Red Hat OpenShift, VM tersebut akan ter-containerized dari waktu ke waktu, atau dipertahankan sebagai mesin virtual. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengembangkan dan meluncurkan aplikasi hybrid yang dibangun melalui container dan VM, untuk dijalankan secara berdampingan di platform yang sama.
Red Hat OpenShift 4.5 juga memperkenalkan otomatisasi full-stack untuk menjalankan VMware vSphere, sehingga untuk menjalankan Red Hat OpenShift di lingkungan yang mendukung vSphere, sehingga akan menjadi semudah menekan tombol. Dengan otomatisasi full-stack, administrator hanya perlu memberikan kredensial untuk menjalankan vSphere, dan penginstal akan menyediakan semua sumber daya yang diperlukan, sehingga penyiapan awal akan lebih cepat dan pengelolaan serta maintenance berkelanjutan yang lebih mudah.
Tambahan support OpenShift pada VMware vSphere di infrastruktur yang sudah ada sebelumnya akan memudahkan administrator menerapkan OpenShift di lingkungan vSphere yang highly customized.
Dari waktu ke waktu pengalaman penginstalasian otomatisasi full-stack telah meluas dan mencakup AWS, Google Cloud Platform, Microsoft Azure, Red Hat Virtualization, dan Red Hat OpenStack Platform, sehingga para pelanggan dapat menjalankan kluster OpenShift di berbagai lingkungan cloud maupun on-premise, dengan pengalaman otomatisasi yang sama. Kini, dengan hadirnya kemampuan menjalankan vSphere secara otomatis sepenuhnya, Red Hat memudahkan perusahaan-perusahaan menjalankan platform container kelas enterprise pada infrastruktur virtual yang ada, sehingga perusahaan memiliki lebih banyak pilihan platform infrastruktur yang mendasarinya.
Tags: Cloud Native, OpenShift Virtualization, platform Kubernetes, Red Hat Openshift