MOBITEKNO – Mengimplan fitur kecerdasan buatan (AI/Artificial intelligence) pada suatu robot agar menjadi lebih sedikit ‘manusiawi’ sudah cukup lama dirintis para ahli robotika Jepang. Oleh karenanya, tidak mengherankan pula jika kultur seperti ini juga menjalar ke berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang.
Contohnya adalah produk hasil kerjasama Sharp dan kreator robot asal Jepang, Tomotaka Takahashi, berupa robot mini yang bisa difungsikan sebagai smartphone. Mereka menyebutnya RoBoHon.
Gadget ini mungkin terlihat lucu dan berkesan sedikit menggelikan, tapi jangan salah sangka. Sharp dan Tomotaka Takahashi melahirkannya RoBoHon bukan sebagai produk lucu-lucuan belaka.
Robot berbentuk seperti manusia atau disebut android/humanoid ini bukanlah sembarang robot lucu. RoBoHon bisa disebut gadget dengan fungsi smartphone yang punya banyak talenta lainnya. Ya, RoBoHon bukan sekadar robot biasa dan juga bukan sekadar smartphone biasa!
RoBoHon mengusung kemampuan, seperti membaca dan mengirimkan e-mail, mengingat kalimat/frasa, memotret, menghubungkan pengguna dengan Internet, melakukan proyeksi peta atau gambar via proyektor yang dimilikinya, dan tentu saja fitur yang sangat ‘manusiawi’, yaitu berbincang-bincang dengan pemiliknya.
Fungsi terakhir RoBoHon, yaitu berbicang-bincang dengan penggunanya bisa terwujud berkat dukungan teknologi software pengenal suara dan wajah (voice and face recognition).
Dengan tagline-nya “A phone that moves the heart”, perancang RoBoHon mempunyai misi bukan hanya menciptakan produk gadget canggih tapi juga bisa lebih dekat secara personal dengan penggunanya dan dibutuhkan sosok kehadirannya.
Tomotaka Takahashi pernah punya pengalaman merancang robot khusus di tahun 2013 dengan fungsi menemani astronot Jepang saat merasa kesepian. Tentu bukan tugas yang terlalu sulit baginya untuk menciptakan RoBoHon bersama Sharp.
Robot mini setinggi hanya 19.5 cm ini juga punya kemampuan motorik, seperti berjalan, duduk, berdansa/menari, melambaikan tangan, hingga menenangkan penggunannya pada momen-momen tertentu.
Belum jelas, apakah RoBoHon juga akan dirilis di pasar global. Calon pembeli di Jepang akan dapat membelinya di paruh pertama 2016 nanti. Seperti juga mainan Tamagotchi dari Bandai, produk RoBoHon yang juga bersifat personal bagi penggunanya ini diprediksi akan disambut positif konsumen Jepang yang mulai menunjukkan kehidupan yang lebih individu sehingga membutuhkan ‘teman’ yang bisa dipercaya.
Hadirnya RoBoHon juga berarti menambah koleksi produk robot dari negara matahari terbit lainnya yang bisa berinteraksi dan dijadikan teman, seperti Aibo (robodog), Pepper, atau Jibo (social robot).
Tags: AI, android robot, RoBoHon, Sharp, Tomotaka Takahashi