Mobitekno – Setelah ZTE sukses memamerkan berbagai inovasi 5G di ajang Mobile World Congress 2018 (MWC18) Barcelona baru-baru ini, kini ZTE akan mengadirkannya di Indonesia melalui ZTE Leading 5G Tour 2018. Indonesia adalah negara pertama yang dipilih ZTE dalam mengawali ZTE Leading 5G Tour 2018, yang merupakan rangkaian acara yang akan diadakan di berbagai negara di Asia.
ZTE membawakan berbagai inovasi 5G yang dipertontonkan di MWC18, antara lain Uji Pertama di Dunia untuk End-to-End IoDT yang berbasis standar 3GPP 5G NR terbaru, Sub-6GHz 5G Field Trial Pertama di Dunia, NB-IoT R14 Data Rate Enhancement Feature Pertama di Dunia, dan Produk End-to-End 5G komersial terlengkap.
Solusi-solusi baru tersebut menandai kepemimpinan ZTE dalam Komersialisasi Solusi 5G, dengan mitra yang tersebar di lebih dari 20 operator telekomunikasi di dunia, termasuk China Mobile, China Unicom, China Telecom, T-Mobile, Wind Tre di Italia, Telenet di Belgia, VEON, U Mobile di Malaysia dan KT di Korea Selatan.
ZTE juga bermitra dengan grup Ooredoo untuk merintis komersialisasi 5G di MENA, yang sudah diresmikan melalui penandatanganan MoU di MWC 2018. Kemitraan lainnya adalah Red Hat, pemimpin di komunitas OpenStack dan juga usaha untuk menyediakan solusi OpenStack siap pakai untuk pelanggan di seluruh dunia. Solusi VNF dari ZTE sudah mendapatkan sertifikasi Red Hat OpenStack Platform, yang memberikan alternatif solusi bagi para operator telko.
Menurut Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia, pihaknya merasa senang bisa membawa inovasi-inovasi pertama di dunia ini ke Indonesia. “Komitmen kami adalah memberikan teknologi 5G terbaik, dan membantu para mitra telko kami membangun jaringan yang lebih baik dan memberi nilai lebih kepada para pelanggannya. Dengan inovasi 5G kami, harapannya kami dapat terus bermitra dengan operator telekomunikasi di Indonesia untuk membawa teknologi jaringan mereka ke tingkat lanjut,”ujar Benjamin saat acara ZTE Leading 5G Tour 2018, di Jakarta, Senin (2/04/2018).
Lebih lanjut Benjamin juga mengungkapkan bahwa Indonesia bagi ZTE adalah merupakan tier one market, karena cepatnya perkembangan dan besarnya pasar di Indonesia yang didukung pertumbuhan angka GDP Indonesia.
Sebagai pemimpin di bidang penyedia solusi telekomunikasi, ZTE berkomitmen penuh untuk mengambil bagian dalam pengembangan teknologi jaringan 5G di Indonesia. Diperkirakan bahwa jaringan 5G akan digunakan secara global di akhir 2018, sehingga ZTE ingin berbagi mengenai inovasi dan solusi 5G terkini ke Indonesia.
ZTE siap untuk menyambut tantangan dan peluang dalam penerapan 5G di Indonesia, sehingga Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya dalam era 5G yang akan datang. Untuk mendukung hal itu ZTE meluncurkan 5 solusi jaringan kabel baru yang juga telah diluncurkan di MWC2018. Solusi terbarunya tersebut diantaranya adalah :
Pertama, solusi 5G Flexhaul. Di pertemuan ITU-T SG15 yang baru saja berakhir, SPN yang dipimpin China Mobile dan M-OTN menerima persetujuan standar. Di balik pencapaian itu ada dukungan penuh dari ZTE dan penyedia perangkat lainnya.
Kedua, solusi E-OTN. Solusi E-OTN dari ZTE sudah disempurnakan dari tahun lalu, dan mendukung Telefónica untuk melakukan penerapan komersil MAN lebih dari 100G di Meksiko, yang mempertunjukkan kemampuan komersialnya secara penuh.
Ketiga, solusi “IP + Optical” vPIPE. Didasarkan pada pipe resource pooling dan resource sharing, solusi ini mengubah cara tradisional untuk layanan adaptasi jaringan, dan beradaptasi dengan mudah untuk memenuhi permintaan untuk lalu lintas layanan, sehingga meningkatkan utilitasi sumber daya dan jaringan IP serta Optikal sekitar 40%-60% dan mengurangi CAPEX secara signifikan.
Keempat, solusi Big Video. ZTE mempertunjukkan sistem layanan video PVP OTT yang sudah sukses diterapkan di operator Afrika selatan Cell C. Pengaturan komersi diselesaikan kurang dari empat bulan dan mengumpulkan lebih dari 150 ribu pelanggan dalam tiga bulan.
Kelima, Optical Access Platform, TITAN. Sebagai platform inti dari konvergensi fixed-mobile ZTE untuk 5G, TITAN memiliki lebar data optikal yang kuat dan mendukung 10G PON, NG-PON2 dan teknologi PON 25G/50G. Di samping itu, sudah bisa mendukung akses WDM-PON dan bisa secara simultan mendukung 5G fronthaul agar menghemat sumberdaya fiber dalam jumlah besar.
Lebih lanjut Benjamin menjelaskan bahwa ZTE tidak hanya sekedar menyiapkan penerapan teknologi 5G semata, melainkan juga menyiapkan solusi-solusi turunannya ke depan dari teknologi 5G tersebut.
Tags: 5G, Ooredoo, ZTE, ZTE Leading 5G Tour 2018, ZTE Network