
Mobitekno – Palo Alto Networks menggelar Ignite on Tour Indonesia 2025 dengan tema “Reimagining Cybersecurity with Precision AI” belum lama ini di Jakarta (27/2/2025). Sebagai acara tahunan yang mempertemukan para ahli dan pemimpin di bidang keamanan siber untuk berbagi pengetahuan, cerita sukses, dan demonstrasi solusi keamanan, Ignite on Tour Indonesia 2025 kali ini membahas bagaimana AI membawa dampak ancaman siber dan bagaimana Palo Alto Networks menawarkan strateginya untuk memperkuat proteksi digital menghadapi serangan siber berbasis AI tersebut.
Presiden Palo Alto Networks, BJ Jenkins, menekankan berkembangnya teknologi AI yang cepat menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi berbagai pihak, termasuk memperluas celah keamanan yang dapat dimanfaatkan kriminal siber.

“Saat ini kita tengah menghadapi titik balik (inflection point) di mana adopsi AI yang begitu cepat menghadirkan peluang yang sangat besar untuk mentransformasi perusahaan, namun di saat yang sama, inovasi AI juga menantang kapabilitas kita untuk memastikan keamanannya, karena memperluas attack surface yang dimanfaatkan oleh para penyerang,” ujar BJ Jenkins.
Adi Rusli, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia pada kesempatan yang sama saat media briefing dengan media menyarankan agar perusahaan di Indonesia mengubah strategi keamanan siber mereka.

“Perusahaan perlu beralih dari solusi terpisah-pisah ke satu platform yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan mendapatkan wawasan yang lebih baik dengan bantuan AI,” ujar Adi.
Untuk itu, pada ajang Ignite on Tour Indonesia tahun ini, Palo Alto Networks mencoba berbagi tentang pentingnya pendekatan solusi kemanan baru, yang didasarkan pada analisis secara real-time, wawasan berbasis AI, serta platform yang terintegrasi. Dengan menggunakan platform keamanan berbasis AI, perusahaan dapat melindungi diri dari ancaman siber terbaru dan memastikan keamanan mereka di era perang siber berbasis AI.
Pemerintah dorong kolaborasi keamanan siber
Pemerintah Indonesia, melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria yang hadir di ajang ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga keamanan siber. Menurutnya, keamanan siber adalah tanggung jawab bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Wamenkomdigi Nezar juga menyatakan apresiasinya atas inisiatif “Cyber Safe Kids” yang dilakukan Palo Alto Networks bersama Komunitas Perempuan Keamanan Siber Indonesia untuk melakukan edukasi keamanan seiber sejak dini.
Berbicara di acara Palo Alto Networks, Nezar menjelaskan bahwa pemerintah sendiri telah melakukan bebrapa langkah strategis terkait kemananan siber nasional, diantaranya menerbitkan regulasi terkait keamanan data dan AI, yakni UU Pelindungan Data Pribadi (2022) dan Pedoman Etika AI, serta sedang menyusun regulasi baru untuk melindungi infrastruktur tanpa hambat inovasi.
Pemerintah juga aktif bekerjasama di tingkat internasiaonal, misalnya dengan berpartisipasi dalam kerja sama keamanan siber ASEAN dan saling bertukar informasi intelijen. Nezar menegaskan pentingnya aksi proaktif untuk antisipasi sebelum ancaman terjadi. Ia pun mengajak semua pihak memprioritaskan keamanan siber.
Palo Alto Precision AI penting untuk bisnis di Indonesia
Sejak Juni 2024 lalu, Palo Alto Networks telah berinvestasi dengan mendirikan lokasi cloud lokal (local cloud server) di Indonesia untuk mendukung pelanggan di Indonesia. Infrastruktur ini memungkinkan organisasi di Indonesia mengakses layanan keamanan siber berbasis cloud dari Palo Alto Networks, seperti Prisma Cloud, Cortex XDR, dan Cortex XSIAM, sambil memenuhi kebutuhan residensi data lokal sesuai regulasi Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen Palo Alto Networks untuk mendukung transformasi digital di Indonesia dengan menyediakan solusi keamanan yang cepat, aman, dan sesuai aturan lokal.
Adi Rusli juga menyebut hadirnya Prisma Access Browser yang ditawarkan Palo Alto Netwrorks sebagai browser khusus yang bekerja secara lokal di Idnonesia untuk meningkatkan keamanan saat mengakses aplikasi dan internet.
Berbeda dengan browser umumnya, seperti Google Chrome, Prisma Access Browser telah diperkuat dengan lapisan keamanan ekstra yang cerdas. Browser ini dirancang untuk melindungi pengguna (perangkat kantor atu pribadi) dari ancaman seperti phishing, malware, atau pencurian data, sambil tetap menyediakan akses yang cepat dan mudah ke layanan/aplikasi yang dibutuhkan.
Sederhananya, Prisma Access Browser menggabungkan keamanan tingkat tinggi dengan pengalaman browsing yang nyaman, cocok untuk perusahaan yang ingin menerapkan pendekatan “Zero Trust” dan bekerja bersama teknologi SASE (Secure Access Service Edge) dari Palo Alto untuk memastikan data tetap aman, bahkan saat bekerja dari mana saja.
Terkait solusi Precision AI, Adi Rusli di hadapan media menyatakan Palo Alto ingin menghadirkan solusi keamanan yang didukung Machine Learning, Deep Learning, dan AI generatif. Solusio ini diharapkan dapat mendeteksi dan menghentikan ancaman secara real-time, termasuk serangan zero-day yang bisanya belm diantasipasi banyak solusi kemananan.

Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia hingga US$146 miliar pada 2025, hadir pula potensi risiko keamanan, seperti phishing, ransomware, dan serangan AI. Alat keamanan tradisional yang ada saat ini dianggap sudah tidak cukup. Ini membuat solusi seperti Precision AI dianggap penting bagi pelaku bisnis Indonesia di era digital saat ini, baik di sektor e-commerce, kesehatan, manufaktur hingga pendidikan.
Dengan semakin maraknya bisnis dan organisasi di Indonesia yang mengadopsi cloud dan makin ketatnya regulasi yang diterpakan pemerintah, solusi Precision AI diklaim dapat menawarkan perlindungan keamanan data yang optimal sekaligus kepatuhan (compliance) yang berlaku.
Tags: Cyber Safe Kids, Cyber Security, keamanan siber, Komdigi, Komunitas Perempuan Keamanan Siber Indonesia, Palo Alto Networks, Palo Alto Networks Ignite on Tour Indonesia 2025, Precision AI