
Mobitekno -Jakarta lagi-lagi jadi tuan rumah gebrakan besar. Kali ini bukan soal musik atau fashion, tapi tentang masa depan mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Ya, EV Indonesia Center, pusat ekosistem kendaraan listrik terbesar dan pertama di Asia, siap dibangun di ibu kota!
Kick-off-nya berlangsung meriah di Pluit, Jakarta Utara, pada 23 April lalu. Suasananya penuh semangat yang dipenuhi para pelaku industri otomotif, brand-brand kendaraan listrik, sampai tokoh-tokoh penting di balik layar perkembangan EV (Electric Vehicle) di Indonesia.
Salah satu yang hadir dan langsung tertarik dengan gagasan besar ini adalah Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko, Ketua Umum Periklindo.
“Waktu saya dengar presentasinya, langsung saya pikir: ini bakal jadi sesuatu yang dahsyat!” kata mantan Panglima TNI dan Kepala Staf Kepresidenan ini dalam keterangan resminya, Kamis (24/4).
Selain Moeldoko, hadir pula Dr. Ir. Hari Nugroho dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, mewakili Gubernur, serta Irjen Pol (Purn) Budi Setiyadi dari AISMOLI, asosiasi khusus motor listrik.
Tapi yang bikin suasana makin meriah, hampir semua brand EV ternama hadir memberi dukungan: dari BYD, Aion, Chery, Alva, Italjet, Niu, Massiv, sampai Mercedes-Benz, Honda, Auto2000, Ibid Astra, Haka BYD, dan Pahami. Totalnya? Puluhan CEO dan perwakilan industri tumplek blek di acara itu.
Di balik proyek besar ini, ada nama Pico Indonesia. Perusahaan ini nggak cuma hadir bawa visi, tapi juga strategi nyata. Menurut Direktur Pico, Hendra Noor Saleh—yang akrab disapa KoHen—EV Indonesia Center bakal jadi rumah besar buat semua jenis kendaraan listrik: mobil, motor, bus, truk, sepeda, asalkan pakai baterai, bisa masuk!
“Dengan konsep ini, brand-brand EV nggak perlu lagi repot bikin dealer sendiri di setiap kota. Kita bisa kolaborasi di satu tempat,” jelas KoHen saat presentasi.
Bukan cuma itu, KoHen juga bilang bahwa EV Center bakal jadi wadah yang inklusif. Siapa pun bisa masuk—dari brand kendaraan, vendor aksesoris, industri komponen, lembaga pendidikan, bahkan komunitas sekalipun.
“Nanti akan ada sembilan pilar yang mewadahi semua pemain EV, termasuk sekolah-sekolah kalau mereka mau terlibat,” tambahnya.
EV Indonesia Center: Desain Futuristik, Lokasi Strategis
Untuk urusan desain, PHL ARCHITECTS ditunjuk untuk merancang konsep awal sampai bangunannya berdiri. Kata arsiteknya, Hendy Lim, bangunan ini bakal mengusung konsep satu atap tapi tetap memberi identitas unik bagi tiap brand yang ikut serta.
Lokasi tahap pertamanya di Pluit, Jakarta Utara. Strategis banget—dekat Bandara Soekarno-Hatta, PIK 2, dan pusat kota. Dan kabar baiknya, ini bukan proyek satu kali. Setelah Pluit, Bintaro akan jadi lokasi berikutnya.
Yang menarik, EV Indonesia Center ini nggak melulu soal jual-beli. Ada unsur edukasi juga. Jadi pengunjung—terutama generasi muda—bisa datang untuk belajar tentang kendaraan listrik dan cara kerjanya.
“Kita mau masyarakat, khususnya anak muda, bisa ngerti ekosistem EV. Nanti di kota-kota lain, pengalaman yang ditawarkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan lokal,” ujar Hendy.
Gagasan besar ini pun mendapat dukungan penuh dari Periklindo. Moeldoko menekankan bahwa EV Indonesia Center, ini bukan hanya milik brand-brand kendaraan, tapi juga industri pendukung—dari komponen, charging station, teknologi AI, lembaga keuangan, sampai tempat-tempat pelatihan.
“Kalau Jakarta sukses, kita harap konsep ini bisa menyebar ke kota-kota besar lainnya,” ujar Moeldoko penuh optimisme.
Dengan hadirnya EV Indonesia Center, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk jadi bagian dari revolusi kendaraan listrik dunia. Bukan cuma sebagai pasar, tapi juga sebagai penggerak ekosistem yang lengkap dan kolaboratif.
Siapa tahu, beberapa tahun lagi, Jakarta bukan cuma macetnya yang terkenal, tapi juga jadi kota pelopor mobilitas hijau di Asia. Dan semuanya bisa berawal dari sini—di Pluit, di pusat EV yang baru, yang jadi rumah bagi masa depan.
Tags: electric vehicle, EV Indonesia Center, PERIKLINDO, PHL ARCHITECTS, Pico Indonesia