
Mobitekno – Bukipet mendunia. Generasi muda Indonesia semakin menunjukkan kreativitasnya dalam membangun bisnis inovatif dengan daya saing tinggi. Memanfaatkan ekosistem digital yang berkembang pesat, mereka sukses menghadirkan produk lokal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. Salah satu contoh kisah inspiratif datang dari Bukipet, sebuah UMKM asal Garut yang bergerak di bidang produksi pakaian kucing. Dengan mengombinasikan riset pasar mendalam, inovasi dalam produk, serta pemanfaatan ekosistem digital Shopee, Bukipet kini menjadi salah satu merek terdepan di kategori pakaian hewan peliharaan di Indonesia.
Asep Ruswandi, pendiri Bukipet, melihat peluang besar dalam menyediakan pakaian kucing berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pemilik hewan peliharaan. Saat pertama kali memulai usahanya pada tahun 2020, pasar pakaian kucing masih didominasi oleh produk impor, sementara alternatif produk lokal sangat terbatas. Berangkat dari kondisi tersebut, Asep mendirikan Bukipet dengan misi menghadirkan pakaian kucing yang nyaman, estetik, dan fungsional. Shopee menjadi platform utama dalam strategi penjualan Bukipet, di mana lebih dari 77 persen total transaksi bisnis ini berasal dari platform tersebut. Salah satu pencapaian signifikan Bukipet terjadi saat kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale tahun 2024, di mana penjualannya meningkat hingga enam kali lipat dibandingkan hari biasa.
Perjalanan Asep Ruswandi dalam Merintis Bukipet Sejak Masa Kuliah
Saat masih berkuliah di Universitas Garut, Asep Ruswandi telah memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha. Pada semester dua, ia mulai melakukan riset pasar dan mencoba berjualan di platform e-commerce. Dari hasil analisis tren pencarian serta kata kunci iklan, ia menemukan bahwa pakaian hewan peliharaan, khususnya kucing, memiliki permintaan tinggi tetapi jumlah produsen lokal masih sangat sedikit.
Dengan meningkatnya permintaan, Bukipet terus memperluas koleksi produknya, termasuk baju tanpa lengan, gaun, hoodie khusus kucing, hingga pakaian tematik seperti baju koko untuk perayaan hari raya. Tak hanya memperhatikan desain estetik, Bukipet juga menghadirkan inovasi berupa pakaian fungsional seperti baju pasca-operasi bagi kucing yang sedang dalam masa pemulihan. Untuk tetap mengikuti tren dan memenuhi kebutuhan pelanggan, Bukipet rutin meluncurkan empat hingga lima produk baru setiap bulan.

“Saya memulai bisnis ini seorang diri, mulai dari merancang, menjahit, hingga melakukan pemasaran. Setiap produk yang dibuat merupakan hasil dari proses trial and error yang panjang. Namun, dengan komitmen dan riset yang mendalam, saya percaya bisnis ini dapat berkembang,” ungkap Asep. Kini, Bukipet telah memiliki tim solid dengan 30 karyawan yang bertanggung jawab di berbagai aspek produksi, mulai dari desain hingga pemasaran. Asep menegaskan bahwa keberhasilan Bukipet bukan hanya miliknya, tetapi juga merupakan hasil kerja keras seluruh tim di baliknya.
Maksimalkan Ekosistem Shopee untuk Tumbuh dan Berkembang
Dengan pemanfaatan ekosistem Shopee secara optimal, Bukipet berhasil menjadi penjual nomor satu dalam kategori pakaian hewan peliharaan. Pola belanja konsumen yang kini semakin berorientasi pada pengalaman interaktif membuat Asep memanfaatkan fitur seperti Shopee Live dan Shopee Video untuk meningkatkan engagement dan penjualan. Setiap hari, Bukipet mengadakan tiga sesi live streaming guna memberikan edukasi kepada pelanggan serta memperkenalkan produk secara lebih dekat.
Selain itu, Bukipet juga menjalin kolaborasi dengan kreator konten melalui program Affiliate Marketing Solution, yang memungkinkan produk Bukipet dipromosikan oleh para influencer dan kreator di media sosial. Strategi ini terbukti efektif dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan angka konversi penjualan.

Bukipet juga telah berhasil menembus pasar internasional melalui Program Ekspor Shopee. Produk lokal buatan Bukipet kini telah tersedia di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. “Sejak awal berdiri, ekosistem Shopee telah membantu Bukipet dalam memahami tren pasar dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Fitur interaktif seperti Shopee Live serta program ekspor Shopee menjadi faktor penting dalam perjalanan bisnis kami,” jelas Asep.
Momentum seperti Ramadan menjadi peluang bagi Bukipet untuk menghadirkan koleksi pakaian bertema Islami bagi hewan peliharaan. Pada kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, permintaan pakaian kucing bernuansa Islami meningkat signifikan. Bukipet pun merilis produk spesial seperti TankTHR dan Baju Koko Kucing untuk memenuhi permintaan tersebut. “Sering kali saya mendengar pelanggan bercanda, ‘Kucing saya juga ikut Lebaran.’ Itu menjadi inspirasi bagi kami dalam menghadirkan koleksi tematik yang sesuai dengan momen spesial,” tambah Asep.
Bagi pengusaha UMKM baru yang ingin mengikuti jejak sukses Bukipet, Shopee menyediakan berbagai program dukungan. Salah satunya adalah Program Sukses UMKM Baru yang berlangsung selama Ramadan. Program ini memberikan berbagai keuntungan bagi penjual baru yang membuka toko di Shopee antara 20 Februari hingga 31 Maret 2025, termasuk bebas biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, gratis biaya layanan Gratis Ongkir XTRA hingga 200 pesanan pertama, serta saldo iklan sebesar Rp75.000.

Dengan kombinasi strategi digital yang tepat, inovasi produk yang berkelanjutan, dan pemanfaatan ekosistem e-commerce yang optimal, Bukipet berhasil tumbuh menjadi merek lokal unggulan dalam industri pakaian hewan peliharaan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berani memulai bisnis dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital.
Tags: bukipet, Shopee