Mobitekno – Selama lebih dari 30 tahun, Samsung telah berkontribusi dalam perkembangan industri teknologi di Indonesia dengan berbagai inovasi yang mencakup smartphone, tablet, wearable, perangkat elektronik rumah tangga, serta monitor. Sejak 2012, perusahaan ini telah menjadi pemimpin dalam pasar smartphone dan tablet di Indonesia. Komitmen ini semakin diperkuat dengan investasi pembangunan pabrik di Cikarang pada 2015, yang bertujuan memenuhi kebutuhan pasar domestik dan juga ekspor ke negara-negara tetangga.
Menurut Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia, perusahaan ini berkomitmen untuk terus bertumbuh bersama Indonesia dengan menghadirkan inovasi teknologi, memperkuat produksi dalam negeri, serta berkontribusi pada sektor ekonomi dan sosial. Dengan lebih dari 10.000 tenaga kerja di Indonesia, Samsung membangun inovasi produk dan layanan yang ditujukan bagi masyarakat setempat. Tak hanya itu, pabrik Samsung di Cikarang juga telah mendukung ekspor lebih dari 12 juta unit smartphone sepanjang 2015 hingga 2024. Di sisi lain, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dijalankan selama lebih dari 10 tahun telah berhasil memberikan pelatihan coding, programming, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) kepada lebih dari 51.000 anak muda Indonesia.
3 Dekade Samsung Bersama Indonesia
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Samsung berkomitmen memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk berbagai produknya, termasuk lini smartphone. Produksi lokal yang dilakukan di pabrik Cikarang telah membantu seri Samsung Galaxy melewati batas minimum TKDN yang diatur dalam Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 serta Permenkominfo Nomor 13 Tahun 2021. Tahun ini, Galaxy A26 5G mencatatkan TKDN tertinggi sebesar 40,3%, diikuti oleh Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G dengan TKDN 39,6%, serta Galaxy S25 Series yang mencapai 37,5%.
Keberhasilan Samsung dalam memenuhi regulasi ini turut berkontribusi terhadap devisa negara. Sejak 2015, lebih dari 12 juta unit smartphone hasil produksi dalam negeri telah diekspor ke berbagai negara. Tak hanya itu, Samsung juga telah menciptakan lebih dari 11.000 lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia yang tersebar dalam berbagai bidang, mulai dari pengembangan produk, produksi, layanan penjualan, hingga purna jual.
Inovasi Teknologi Bersama Generasi Muda Indonesia
Sebagai upaya mendorong ekosistem inovasi teknologi di Indonesia, Samsung mendirikan Samsung Research Institute Indonesia (SRIN) pada tahun 2012. Lembaga ini berperan dalam pengembangan aplikasi dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pasar domestik dan global. Fokus utama SRIN mencakup kecerdasan buatan (AI), IoT, data, cloud computing, dan teknologi jaringan 5G.
Beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh SRIN dan digunakan oleh masyarakat Indonesia meliputi Samsung Gift Indonesia, Salaam, S-Lime, serta Samsung Pay. SRIN juga berkontribusi dalam pengembangan dukungan Bahasa Indonesia untuk Galaxy AI, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas sehari-hari.
Samsung juga menjalankan program magang dan inkubasi guna memberikan kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk mengasah keterampilan mereka. Para peserta program ini mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan pengembang software dari berbagai kantor Samsung Research di Korea Selatan dan negara lainnya. “Kami ingin terus membuka peluang bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam proyek teknologi tingkat global,” kata Harry Lee.
Memberdayakan Pelajar Indonesia dalam Era Digital
Sebagai bagian dari visi global “Together for Tomorrow! Enabling People”, Samsung telah aktif menjalankan berbagai program CSR yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda. Sejak 2012, perusahaan ini telah menghadirkan program seperti Samsung Smart Learning Class dan Samsung Tech Institute, yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang teknologi.
Dua program unggulan yang dijalankan adalah Samsung Innovation Campus (SIC) dan Samsung Solve for Tomorrow (SFT). SIC menawarkan pelatihan dalam bidang coding, programming, IoT, dan AI, sementara SFT merupakan kompetisi STEM yang berfungsi sebagai wadah inkubasi bagi para pelajar untuk mengembangkan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan sosial. Sasaran dari kedua program ini adalah pelajar SMA, SMK, MA, serta mahasiswa D3, D4, dan S1.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Samsung telah menyelenggarakan 139 program pelatihan sumber daya manusia dan mengembangkan potensi 150 talenta lokal melalui program magang. Lebih dari 20 universitas di Indonesia telah bekerja sama dengan Samsung dalam mendukung inisiatif ini. Hingga kini, program CSR Samsung telah menjangkau 1.500 sekolah, lebih dari 51.000 siswa, serta lebih dari 50.000 guru di berbagai daerah di Indonesia.
Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Di bidang lingkungan, Samsung turut berperan dalam upaya restorasi ekosistem laut. Pada tahun 2024, perusahaan ini mendukung program restorasi terumbu karang di berbagai wilayah, termasuk di Bali, Indonesia. Lebih dari 11.000 fragmen terumbu karang telah ditanam sebagai bagian dari inisiatif ini. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Samsung dalam menggunakan teknologi untuk kebaikan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau.
Harry Lee menambahkan, “Kami akan terus menghadirkan lebih banyak inovasi yang dapat meningkatkan keseharian masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga akan terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta transfer pengetahuan bagi generasi muda. Semua ini kami lakukan demi membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah.”
Dengan rekam jejak panjang dalam inovasi dan kontribusi nyata bagi Indonesia, Samsung terus menegaskan perannya sebagai pemimpin industri teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif strategis di bidang ekonomi, pendidikan, dan lingkungan, perusahaan ini berupaya menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang.
