
Mobitekno – Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menekankan perlunya para penyedia lokapasar (marketplace) di Indonesia memprioritaskan produk dalam negeri. Saat berkunjung ke kantor Tokopedia, ia mengungkapkan bahwa saat ini penjualan di platform digital didominasi oleh produk impor, yang disebabkan oleh rendahnya visibilitas produk lokal.
Produk dalam negeri, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), sering kalah bersaing dengan produk impor karena harga yang lebih tinggi dan kurangnya eksposur di platform marketplace. Hal ini menjadi hambatan bagi pelaku usaha lokal untuk dapat bersaing secara efektif di pasar digital.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Faisol mendorong seluruh marketplace untuk membuat kanal khusus produk dalam negeri hasil produksi industri kecil dan menengah (IKM). Langkah ini diharapkan dapat memberikan peluang lebih besar bagi konsumen untuk mengenal, memilih, dan mendukung produk lokal, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Kualitas produk fesyen dan sepatu lokal tidak kalah dari produk impor
Menurut Wamenperin, produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Oleh karena itu, marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant. Produk fesyen dan sepatu lokal misalnya, menurut Faisol, banyak yang punya kualitas lebih baik daripada produk impor.
“Mereka (pelaku IKM) ini yang harus diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat yang mengatakan bahwa produk impor pasti lebih baik, itu bisa terkikis dengan sendirinya,” imbuhnya.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.
Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat luas.
Prioritas produk lokal saat Harbolnas
Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang selama ini menjadi upaya tahunan pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif, menurut Wamen Faisol, harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.
“Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” ujar Wamen Faisol.
Wamenperin optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik bahkan dunia. “Kemenperin dan marketplace bisa meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk memberikan tempat prioritas bagi produk dalam negeri dan label ‘Made in Indonesia’ di platform-platform tersebut,” ungkapnya.
Wamen Faisol menambahkan, perdagangan daring melalui marketplace di Indonesia cukup potensial. Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total sebesar USD90 miliar atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dengan USD65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan tumbuh hingga USD200-360 miliar pada 2030.
“Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem sektor industri kecil dan menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” pungkas Wamenperin.
Pemerintah mendorong marketplace untuk memprioritaskan produk Made in Indonesia agar industri dalam negeri tumbuh, UMKM berdaya, dan masyarakat semakin mencintai produk lokal. Prioritas pada produk lokal di marketplace akan meningkatkan permintaan, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi defisit neraca perdagangan.
Dengan memprioritaskan produk Made in Indonesia, marketplace membantu UMKM memperluas pasar, meningkatkan visibilitas produk, dan mendorong digitalisasi. Selain itu, hal ini juga dapat mengubah mindset konsumen untuk lebih memilih produk dalam negeri dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Lanskap marketplace setelah Bukalapak menutup layanan marketplace fisik
Keputusan Bukalapak untuk menutup layanan marketplace fisik dan beralih fokus ke produk digital/virtual diprediksi akan mempengaruhi lanskap marketplace di Indonesia. Bukalapak, yang dikenal sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di negara ini, memilih untuk mengakhiri penjualan produk fisik mulai Januari 2025.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan pasar dan tren digital yang semakin menitikberatkan pada transaksi produk virtual seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran tagihan. Bukalapak percaya bahwa dengan berfokus pada layanan digital, mereka dapat memperkuat posisi di ekosistem digital dan menanggapi kebutuhan konsumen yang semakin mengandalkan layanan online.
Dampak dari keputusan ini terhadap lanskap marketplace Indonesia cukup signifikan, khususnya bagi para pelapak yang bergantung pada platform Bukalapak untuk menjual produk fisik. Perubahan ini memaksa mereka untuk mencari alternatif platform lain atau beradaptasi dengan lini bisnis digital.
Bukalapak telah menyediakan panduan dan dukungan untuk membantu pelapak selama masa transisi, tetapi tetap saja, banyak dari mereka yang menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan model bisnis ini. Di sisi lain, keputusan ini juga memberikan sinyal kepada kompetitor bahwa persaingan di segmen produk virtual mungkin akan semakin ketat, mengingat Bukalapak akan menginvestasikan sumber daya dan inovasi dalam sektor ini.
Langkah strategis Bukalapak mencerminkan tren global menuju layanan digital yang lebih efisien dan relevan di era digital. Ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar di Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen, yang semakin memilih layanan yang praktis dan cepat.
Tags: bukalapak, e-commerce, Made in Indonesia, Marketplace, Produk Lokal, Shopee, Tokopedia