
Mobitekno – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan PT GMF AeroAsia pernah meluncurkan dua produk Ground Support Equipment ramah lingkungan, yaitu Electric Vehicle RC Pushback Tug atau kendaraan penarik/pendorong pesawat dan mobil listrik untuk Material Handling.
Selain lebih ramah lingkungan, peluncurkan kedua jenis kendaraan listrik ini diharapkan dapat mendukung operasional di bandara yang lebih efisien. Inovasi ini juga menandai era baru dalam modernisasi dan keberlanjutan di industri penerbangan Indonesia.
Baik kendaraan listrik RC Pushback Tug dan Material Handling telah dirancang untuk memudahkan aktivitas distribusi dan supply part atau komponen pesawat, baik di area gudang, workshop, hanggar, maupun area apron.
“Dua produk ini diciptakan untuk lebih memudahkan aktivitas distribusi sehingga lebih efektif dan efisien. Apalagi produk ini ramah lingkungan, jadi sangat bermanfaat untuk industri pesawat terbang,” tutur Bambang Pramujati ST MScEng PhD, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Kerja Sama dan Kealumnian ITS.
PT GMF AeroAsia yang diwakili oleh CEO Andi Fahrurrozi pun mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan peluncuran dua kendaraan ini, karena terbantu dengan hasil risetnya.
“Kami juga merasa senang karena dapat memberikan wadah bagi akademisi untuk terus melakukan riset. Kami sangat terbuka untuk melanjutkan topik-topik potensial lainnya,” ucapnya.
Dukung Green Environment Ecosystem di bandara
Selama ini, PT GMF masih menggunakan kendaraan pengangkut konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Dengan memakai kendaraan Material Handling berbasis listrik, berarti ikut mendukung Green Environment Ecosystem di dalam area bandara.
Mobil Material Handling ini mempunyai kelebihan dalam sistem penyimpanan energinya yang mudah dan perawatan yang murah, karena memakai system modular baterai sebagai leading sector dalam penerapan kendaraan berbasis listrik di area bandara.
“Dengan berbagai kemudahan yang dimiliki, lebih efektif dalam proses distribusi dan suplai komponen pesawat, sehingga dapat meminimalisir delay penerbangan,” jelas Dr Bambang Sudarmanta ST MT, dosen departemen Teknik Mesin ITS yang juga Ketua tim riset mobil Material Handling berbasis listrik.
Electric Vehicle RC Pushback Tug menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan pushback tug konvensional, di antaranya lebih ramah lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas buang), lebih efisien (biaya operasional lebih rendah dan perawatan lebih mudah), lebih aman (dikendalikan dari jarak jauh, mengurangi risiko kecelakaan kerja), lebih fleksibel (dapat dioperasikan di berbagai tipe pesawat), dan lebih inovatif ( (pushback tug tanpa awak pertama di dunia yang dikendalikan dari jarak jauh).
Sedanghkan mobil Listrik untuk material handling menawarkan keunggulan seperti efisiensi dan Keandalan
Mobil listrik untuk Material Handling didesain khusus untuk mendukung aktivitas distribusi dan suplai part atau komponen pesawat di area gudang, workshop, hanggar, dan apron. Keunggulan mobil listrik ini diantaranya lebi efisien (mengurangi waktu dan tenaga dalam pendistribusian komponen pesawat), lebih ramah lingkungan (tidak menghasilkan polusi udara di dalam ruangan), dan mudah dioperasikan (desain ergonomis dan user-friendly).
Kontribusi untuk industri penerbangan nasional
Peluncuran kendaraan listrik oleh ITS dan GMF AeroAsia ini merupakan langkah awal yang menjanjikan dalam mewujudkan transportasi di bandara yang lebih berkelanjutan. Ke depannya, diharapkan akan semakin banyak inovasi di bidang kendaraan listrik yang diterapkan di lingkungan bandara, baik untuk keperluan ground handling maupun transportasi penumpang.
Kolaborasi antara akademisi dan industri seperti yang dilakukan oleh ITS dan GMF AeroAsia ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk bersama-sama mengembangkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Kerjasama ini didukung oleh program Matching Fund Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung riset yang berorientasi pada penerapan praktis.
Dengan memanfaatkan keahlian akademis dari ITS dan pengalaman praktis dari GMF AeroAsia, kolaborasi ini bukan hanya akan menciptakan teknologi yang lebih hijau tetapi juga membuka jalan untuk lebih banyak inovasi di masa depan. Inisiatif ini dapat mendorong bangkitnya ekosistem teknologi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, menjadikan bandara tidak hanya pusat transportasi tetapi juga pusat inovasi yang ramah lingkungan.
Tags: EV, GMF AeroAsia, Ground Support Equipment, ITS, kendaraan Listrik, ramah lingkungan, RC Pushback Tug