Mobitekno – Di tengah maraknya inovasi di industri crypto, PT Pintu Kemana Saja (PINTU, aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Penipuan yang mengatasnamakan PINTU semakin marak, terutama melalui penyalahgunaan nama perusahaan dan penggunaan nomor WhatsApp palsu.
Sebagai pionir aplikasi crypto di tanah air, PINTU telah membangun reputasi melalui layanan resmi yang transparan dan aman. Namun, demi menjaga integritas dan kepercayaan pengguna, PINTU menegaskan bahwa seluruh komunikasi resmi hanya dilakukan melalui email: help@pintu.co.id
Berdasarkan informasi yang diterima Redaksi Mobitekno, penggunaan WhatsApp hanya terbatas pada pengiriman kode One-time Password (OTP) dan bukan sebagai media komunikasi antara tim Customer Success (CS) dan pengguna. Itu yang harus digarisbawahi oleh calon pengguna. Seluruh nomor WhatsApp atau telepon yang tidak tercantum dalam saluran resmi dianggap palsu dan sebaiknya dihindari.
Modus-Modus Penipuan yang Sering Dijumpai
Dalam ranah penipuan digital, dua modus utama yang kerap digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab adalah:
1. Penyalahgunaan Nama Perusahaan: Pihak-pihak tersebut menggunakan nama PT Pintu Kemana Saja tanpa izin untuk mengelabui calon korban.
2. Nomor WhatsApp Palsu: Nomor yang mengatasnamakan PINTU muncul saat pencarian melalui Google, khususnya ketika mencari “Whatsapp Pintu kripto” atau “Whatsapp PINTU Investasi.”
Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menyatakan bahwa pencarian atas nomor WhatsApp palsu tersebut merupakan salah satu modus penipuan yang paling sering terjadi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan verifikasi saluran resmi menjadi kunci untuk menghindari jebakan ini.
Lanskap Penipuan di Dunia Crypto
Fenomena penipuan tidak hanya terjadi pada satu bidang saja, melainkan merambah ke berbagai sektor, termasuk crypto. Mengutip informasi dari Pintu Academy, terdapat empat jenis penipuan crypto yang sering dijumpai, antara lain:
1. Hadiah Gratis Palsu: Modus ini memikat korban dengan iming-iming hadiah atau keuntungan besar, namun sebenarnya bertujuan untuk mencuri data pribadi.
2. Pemalsuan Identitas di Sosial Media: Pelaku menduplikasi akun resmi untuk menipu pengguna.
3, Phishing: Penyamaran sebagai perusahaan crypto resmi melalui perubahan identitas situs web dan penggunaan nomor WhatsApp palsu.
4. Serangan Ransomware: Upaya hacker yang memblokir akses situs dan menginfeksi sistem komputer korban.
Untuk melindungi diri dari serangan modus penipuan, berikut adalah beberapa tips penting dari pihak PINTU:
Verifikasi Sumber Kontak: Pastikan Anda hanya dihubungi melalui saluran resmi PINTU (email help@pintu.co.id dan fitur Live Chat di aplikasi).
Blokir Nomor Tidak Resmi: Jika menerima kontak dari nomor WhatsApp yang mencurigakan, segera blokir nomor tersebut.
Waspada Terhadap Janji Imbal Hasil Besar: Jangan mudah tergoda dengan tawaran investasi yang terlalu menggiurkan. Ingatlah bahwa keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan Anda.
Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Jangan pernah memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas.
Hindari Tautan Mencurigakan: Jangan mengunduh atau mengklik tautan yang berasal dari situs atau sumber yang tidak resmi.
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) terus mengedukasi dan mengingatkan penggunanya untuk selalu memastikan setiap informasi yang diterima berasal dari saluran resmi. Dengan memahami modus penipuan yang ada dan menerapkan tips pencegahan yang tepat, kita dapat bersama-sama menciptakan ekosistem crypto yang aman dan terpercaya.
Tetaplah kritis, verifikasi setiap sumber, dan jadilah bagian dari komunitas yang sadar akan risiko, demi masa depan keuangan digital yang lebih cerah dan bebas dari penipuan.
Tags: aset kripto, crypto, Modus penipuan, penipuan, phishing, Pintu, PT Pintu Kemana Saja, scam