February 7, 2025

ASUS Zenbook A14 Siap Dipasarkan di Indonesia. Ini Daya Tarik Laptop Copilot+PC Teringan di Dunia yang Perlu Diketahui

Penulis: Iwan RS
ASUS Zenbook A14 Siap Dipasarkan di Indonesia. Ini Daya Tarik Laptop Copilot+PC Teringan di Dunia yang Perlu Diketahui 

Mobitekno – ASUS Indonesia melalui acara dengan media di Jakarta (6/2/2025) memastikan akan segera meluncurkan laptop Zenbook A14 (UX3407) di pasar tanah air. Laptop ultraportabel ini menarik bukan hanya karena diklaim ASUS sebagai laptop Copilot+PC teringan di dunia (899 gram), tetapi juga menandai comeback-nya laptop Windows berbasis ARM setelah diperkenalkan pertama kali pada tahun 2012.

Saat berbicara tentang laptop ultraportabel, Apple MacBook Air memang sering menjadi acuan karena popularitas dan reputasinya dalam hal desain, performa, dan efisiensi baterai. Namun, Asus Zenbook A14 juga memiliki potensi besar untuk menjadi pesaing kuat bagi MacBook Air di di segmen ultraportable yang semakin besar dari tahun ke tahun ini.

ASUS Zenbook A14 02

ASUS Zenbook A14 08

Zenbook A14 ditawarkan bukan hanya sebagai laptop untuk bekerja di mana saja; tetapi juga merupakan teman hiburan yang hebat. Bobotnya yang ringan sangat cocok untuk menonton film, acara TV, dan video YouTube di tempat tidur atau saat bepergian. Laptop ini juga sudah mengusung teknologi audio Dolby dan layar OLED yang enak dipandang yang semakin meningkatkan pengalaman menonton apa saja.

Windows pada ARM masih eksis: Usaha ketiga Microsoft dan mitra produsen

Asus Zenbook A14 dikategorikan sebagai laptop berbasis Windows on ARM (WoA). Sebagai informasi, WoA pertama kali memperkenalkan Microsoft pada tahun 2012 sebagai Windows RT. Sistem operasi ini dirilis pada tanggal 26 Oktober 2012, bersamaan dengan Windows 8.

Kurang mendapat respons konsumen, Microsoft kembali mendorong laptop Windows berbasis ARM ini pada tahun 2017 (Windows 10) melalui produk mitranya HP dan ASUS (HP Envy x2 dan ASUS NovaGo) meski relatof belum sesukses masih saudara tuanya (Windows x64) yang mengandalkan propsesor Intel dan AMD.

ASUS Zenbook A14 11

Microsoft dan mitranya terus menyempurnakan Windows pada ARM. Meskipun belum sepenuhnya menguasai pasar yang didominasi oleh prosesor Intel dan AMD berbasis x64, aliansi Microsoft dan mitranya tetap optimis akan menemukan ceruk pasarnya, terutama bagi konsumen (pengguna) yang memprioritaskan masa pakai baterai dan portabilitas.

Laptop ultraportabel lebih kokoh berkat material ceraluminum

Pasar laptop ultraportabel global terus tumbuh, didorong oleh kebutuhan akan perangkat yang ringkas, tangguh, dan berkinerja tinggi. Berat laptop di kisaran 1 kg atau dbahkan di bawanya dianggap telah menjadi standar baru bagi pengguna on-the-go. Saat ini cukup banyak laptop ultraportabel yang populer di pasaran, seperti Apple MacBook Air M3 (1,24 kg), Dell XPS 13 (1,17 kg), dan Lenovo ThinkPad X1 Carbon (1,12 kg) dan masih banyak lainnya.

Di tengah persaingan ketat, Asus Zenbook A14 akan hadir di dengan keunggulan material Ceraluminum, campuran keramik dan alumunium yang 30% lebih ringan dan tiga kali lebih kuat dibanding bahan sejenis. Teknologi ini tidak hanya memenuhi sertifikasi ketahanan MIL-STD-810H, tetapi juga menjawab kebutuhan konsumen akan desain premium yang tahan noda (anti-smudge).

ASUS Zenbook A14 03

ASUS Zenbook A14 09

Terkait material, Riandanu Madi Utomo, Country Technical PR Asus Indonesia menjelaskan keunggulan Ceraluminum yang meskipun lebih ringan dari anodized aluminium yang umum digunakan, tetapi lebih kuat (durabilitas lebih tinggi) dari anodized aluminium.

“Ceralumium, campuran ceramic dan aluminium punya keringanan 30 persen lebih ringan dari anodized aluminium tapi tiga kali lebih tangguh untuk durabilitasnya,” ujar Riandanu. Menurutnya, Ceralumium juga lebih tahan gores karena tidak dicat melainkan memilki warna yang bawaaan karena merupakan hasil alami dari proses pembuatan atau pengolahan material Ceraluminium. Zenbook A14 tersedia dalam warna alami, Zabriskie Beige dan Iceland Gray yang memiliki fitur anti-smudge sehingga tidak mudah terlihat kotor dan memiliki sisa sidik jari yang menempel.

Tidak mudah membuat laptop yang ultraportabel tapi disatu sisi juga memiliki baterai yang punya daya tahan lama. Ada hal kontradiktif karena dengan menambahkan kapasitas baterai agar pengoperasian laptop on-the-go lebih lama (awet), bobot laptop juga akan otomatis akan bertambah. Disinilah ASUS memilih solusi chipset dari Qualcomm untuk Zenbook A14.

Menurut Dominikus Susanto, Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia, menyatakan, “Kalau mau awet, mau lama, kan gampang ya, baterai digedein aja tapi kan jadi berat. Supaya ringan tapi tetap irit solusinya pakai (SoC) Snapdragon X.”

Fitur komputasi AI yang didukung prosesor Qualcomm Snapdragon X Series

Dari sisi performa, integrasi prosesor Qualcomm Snapdragon X Series dengan NPU Hexagon menempatkan Zenbook A14 sebagai perangkat AI-ready. Fitur seperti Windows Studio Effect dan Live Caption dengan terjemahan otomatis cocok untuk profesional yang bergantung pada produktivitas berbasis AI, tren yang semakin relevan pasca-pandemi.

Kemampuan laptop komputasi AI dihadirkan oleh prosesor chipset dari Qualcomm yaitu Snapdragon X Elite. NPU Qualcomm Hexagon (X1E788100) diklaim menawarkan kinerja pemrosesan AI hingga 45 TOPS, menjadi fondasi fitur AI lain yang dirancang Asus untuk siap digunakan. TOPS digunakan sebagai metrik dalam benchmark AI yang mengukur kemampuan komputasi suatu perangkat (CPU, GPU, NPU) dalam triliun operasi per detik untuk membantu memahami dan membandingkan performa suatu hardware dan model AI.

ASUS Zenbook A14 05 jeroan

ASUS Zenbook A14 10

Dominikus Susanto, Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia menyebutkan jika Snapdragon X Elite pada Asus Zenbook A14 menawarkan efisiensi konsumsi daya terbaik saat ini untuk laptop Windows.

“Jadi mirip seperti smartphone dengan chipset Snapdragon Qualcomm, ketika Asus Zenbook A14 dalam mode sleep maka saat dibuka kembali baterainya tidak berkurang banyak. Kondisi ini mirip ketika sebuah smartphone di-lock layarnya kemudian dinyalakan kembali untuk langsung digunakan,” ungkap Dominikus.

Menurut data terbaru (Statistas), pertumbuhan pasar laptop di Indonesia diperkirakan sekitar 5,07% per tahun (CAGR 2023-2028). Faktor pendorongnya diantaranya adalah proses digitalisasi di sektor pendidikan, UMKM, dan pola kerja WFA (Work From Anywhere). Meski harga sering menjadi pertimbangan utama, segmen premium mulai dilirik kalangan pejarar atau pekerja yang mengutamakan portabilitas dan daya tahan baterai.

ASUS Zenbook A14 13

ASUS Zenbook A14 punya peluang cukup besar mengisi ceruk pasar laptop ultraportabel premium di Indonesia. Dengan baterai seharian, konektivitas lengkap (HDMI, USB-C/A), dan bobot di bawah 900 gram, laptop ini ideal bagi mahasiswa, digital nomad, atau profesional yang sering bepergian saat bekerja. Keunggulan AI-nya juga relevan dengan meningkatnya adopsi tools kreatif dan analitis di era Generative AI.

Kehadiran Zenbook A14 di Indonesia merupakan strategi Asus terhadap dinamika pasar yang menginginkan keseimbangan antara mobilitas, performa, dan ketangguhan. Penyertaan beragam fitur AI yang meningkatkan produktivitas Zenbook A14 menjadikan pilihan menarik bagi pengguna yang berfokus pada pekerjaan kantor, konsumsi media, dan produktivitas umum, meskipun masih terbatas untuk skenario workload kinerja tinggi, seperti game atau pengolahan file multimedia.

Tags: , , , , ,


COMMENTS