March 4, 2025

Studi Nutanix: GenAI Ubah Prioritas Organisasi, Keamanan dan Privasi Jadi Fokus Utama

Penulis: Rizki R
Studi Nutanix: GenAI Ubah Prioritas Organisasi, Keamanan dan Privasi Jadi Fokus Utama 

Mobitekno – Dalam era di mana teknologi berkembang dengan kecepatan eksponensial, Generative Artificial Intelligence (GenAI) telah menjadi pusat perhatian bagi organisasi di seluruh dunia. Laporan terbaru dari Nutanix (NASDAQ: NTNX), pemimpin dalam komputasi hybrid multicloud, melalui Enterprise Cloud Index (ECI) seri ketujuh, mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan global merespons gelombang transformasi digital ini.

Laporan ini tidak hanya menyoroti kemajuan dalam pengadopsian GenAI, tetapi juga mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam memenuhi tuntutan beban kerja yang semakin kompleks.

Pengadopsian GenAI telah melesat dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 80% organisasi telah menerapkan strategi generative AI, dengan hanya 2% yang mengaku belum memulai perencanaan. Namun, target implementasi GenAI sangat bervariasi, mencerminkan keragaman kebutuhan dan prioritas di berbagai sektor.

Organisasi melihat GenAI sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan inovasi. Namun, di balik potensi besar ini, terdapat tantangan signifikan. Keamanan data, kepatuhan regulasi, dan modernisasi infrastruktur IT menjadi hambatan utama. Sebanyak 90% responden memperkirakan bahwa biaya IT mereka akan meningkat karena implementasi generative AI. Meskipun demikian, 70% organisasi optimis bahwa mereka akan melihat return on investment (ROI) dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Red Hat

Lee Caswell, SVP Product and Solutions Marketing Nutanix, menegaskan,“Banyak organisasi telah mencapai titik balik dalam implementasi GenAI. Namun, untuk meraih ROI, diperlukan pendekatan holistik dalam modernisasi aplikasi dan infrastruktur, termasuk penerapan kontainerisasi.”

Salah satu temuan kunci dalam laporan ini adalah semakin pentingnya kontainerisasi aplikasi (application containerization). Hampir 90% organisasi melaporkan bahwa sebagian aplikasi mereka telah dikontainerisasi, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan adopsi beban kerja baru seperti generative AI.

Kontainerisasi dianggap sebagai ‘standar emas’ dalam menyediakan akses data yang lancar dan aman di seluruh lingkungan hybrid dan multicloud. Sebanyak 94% responden setuju bahwa organisasi mereka telah merasakan manfaat dari adopsi aplikasi cloud-native/container. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan keamanan dan integritas data.

Tantangan Utama GenAI  

Motific

Pengadopsian generative AI juga mengubah paradigma tradisional dalam hal keamanan dan privasi data. Sebanyak 95% responden menyatakan bahwa generative AI telah menggeser prioritas organisasi mereka, dengan keamanan dan privasi menjadi fokus utama.

Lebih dari 90% organisasi mengakui bahwa privasi data adalah prioritas ketika menerapkan solusi GenAI. Namun, yang mengejutkan, 95% responden masih merasa bahwa organisasi mereka bisa melakukan lebih banyak untuk mengamankan model dan aplikasi GenAI. Tantangan ini semakin kompleks dengan adanya persyaratan baru untuk tata kelola data, privasi, dan visibilitas data.

Menjalankan aplikasi cloud-native dalam skala enterprise membutuhkan infrastruktur yang tangguh. Aplikasi generative AI, dengan kompleksitasnya, tidak terkecuali. Sebanyak 98% responden menghadapi tantangan dalam meningkatkan beban kerja generative AI dari tahap pengembangan ke produksi.

Tantangan utama yang dihadapi adalah integrasi dengan infrastruktur IT yang ada. Akibatnya, modernisasi infrastruktur IT menjadi area investasi pertama yang dibutuhkan untuk mendukung GenAI. Organisasi harus memastikan bahwa infrastruktur mereka mampu memenuhi persyaratan keamanan, integritas data, dan ketahanan (resilience).

Perubahan Teknologi dan Manusia: Investasi dalam SDM 

Pengadopsian GenAI tidak hanya membutuhkan perubahan teknologi, tetapi juga transformasi dalam sumber daya manusia. Sebanyak 52% responden menyatakan bahwa organisasi mereka perlu berinvestasi dalam pelatihan IT untuk mendukung GenAI. Sementara itu, 48% lainnya percaya bahwa mereka perlu merekrut talenta IT baru.

PRISM_GenAI

Kekurangan keterampilan dan persaingan untuk mendapatkan talenta yang menguasai GenAI menjadi tantangan akut. Namun, ada kabar baik: 53% responden percaya bahwa kemajuan GenAI akan memberikan peluang bagi tim mereka untuk menjadi ahli AI secara organik.

Laporan Nutanix Enterprise Cloud Index 2024 memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana organisasi global merespons tantangan dan peluang yang dibawa oleh GenAI. Dari kontainerisasi hingga modernisasi infrastruktur, dan dari keamanan data hingga investasi SDM, jelas bahwa transformasi digital memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi.

Bagi bisnis di Indonesia, acara eksklusif Cloud Builders Day yang diselenggarakan Nutanix di Jakarta pada 19 Februari 2025 menjadi momen penting untuk mengeksplorasi strategi hybrid multicloud dan potensi enterprise AI. Dengan memahami tren dan tantangan ini, organisasi dapat mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan di era AI-driven.

Tags: , , , ,


COMMENTS