
Mobitekno – TransTRACK, perusahaan teknologi yang fokus di sektor transportasi dan logistik, secara resmi nmeluncurkan sebuah gebrakan inovatif, yaitu TransTRACK Academy, sebuah platform pelatihan dan sertifikasi berbasis kebutuhan industri yang didesain khusus untuk menutup gap keterampilan SDM Indonesia.
TransTRACK Academy berangkat dari realita bahwa industri transportasi dan logistik di Indonesia tengah mengalami transformasi pesat, didorong oleh adopsi teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Data Analytics. Namun, di balik kemajuan teknologi tersebut, ada tantangan besar yang harus dihadapi berupa ketersediaan tenaga kerja terampil yang mampu mengoperasikan dan mengoptimalkan teknologi ini secara efektif.
Menurut data World Bank (2023), Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam Indeks Kinerja Logistik (LPI) dari peringkat 45 di tahun 2018 menjadi peringkat 63 pada 2023. Faktor utama penurunan tersebut adalah lemahnya sistem tracking & tracing serta keterbatasan kualitas tenaga kerja. Padahal, teknologi digital di sektor logistik terus mengalami percepatan adopsi.
Tak hanya soal jumlah tenaga kerja, tetapi kualitas dan kemampuan adaptasi teknologi menjadi kunci utama agar industri logistik bisa bersaing di tingkat global. Biaya logistik Indonesia yang masih tinggi, sekitar 23% dari PDB (Tenggara Strategics, 2024), menjadi bukti bahwa teknologi tanpa SDM yang mumpuni tidak cukup untuk mencapai efisiensi maksimal.
TransTRACK Academy: Kurikulum Relevan, Pelatihan Aplikatif
Diluncurkan pada Juli 2025, TransTRACK Academy menghadirkan program pelatihan bertingkat mulai dari basic, intermediate, hingga advance yang fokus pada tiga bidang utama, Fleet Engineering, Digital Supply Chain, dan Computer Engineering.
Namun, pada tahap awal, TransTRACK Academy memprioritaskan dua kurikulum pertama—Fleet Engineering dan Digital Supply Chain—untuk memenuhi kebutuhan pasar yang paling mendesak. Program ini tidak hanya menawarkan pelatihan, tapi juga sertifikasi industri yang diakui dan aplikatif.
“Materi pelatihan kami dikembangkan langsung berdasarkan kebutuhan operasional di lapangan dan diajarkan oleh praktisi bersertifikasi,” ujar Aris Pujud Kurniawan, Co-Founder sekaligus CTO TransTRACK. Dengan pendekatan ini, peserta tidak hanya belajar teori, tapi langsung siap terjun dan memberi dampak nyata dalam dunia kerja.
TransTRACK Academy juga membuka pintu lebar untuk bekerja sama dengan SMK, universitas, serta komunitas industri guna membangun ekosistem talenta digital yang kuat di sektor transportasi dan logistik.
Teknologi yang diterapkan TransTRACK Academy tidak datang begitu saja. “Kami mendapatkan teknologi ini berdasarkan market dan belajar dari negara lain, seperti Australia,” ujar Aris Pujud. Langkah ini memastikan pendekatan yang diambil tidak hanya relevan dengan kebutuhan Indonesia, tetapi juga sudah teruji secara global. Dengan mengadaptasi metode yang sukses di negara maju, TransTRACK Academy memposisikan diri sebagai pionir inovasi di bidang pengembangan talenta teknologi.
Tantangan Talenta: Perkembangan Teknologi Pesat, Kualitas SDM Tertinggal
“Perkembangan teknologinya sangat cepat, tapi sayangnya tidak dibarengi dengan kualitas talenta,” ungkap Aris Pujud. Dalam industri, inovasi bisa terjadi dalam hitungan bulan, bahkan minggu. Namun, di kampus atau institusi pendidikan formal, pembaruan kurikulum baru terjadi setiap lima tahun. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara kemampuan lulusan dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Banyak lulusan yang belum memenuhi standar kualifikasi yang diminta industri. Dengan permintaan SDM yang terus meningkat, kebutuhan akan program pelatihan yang adaptif dan efektif menjadi sangat krusial.
Sementara itu, Budi Santosa, Head of TransTRACK Academy, menegaskan, “Program kami terbuka bagi pelajar, mahasiswa, dan profesional yang ingin meningkatkan kompetensinya. Selain pelatihan, ini menjadi jalur rekrutmen resmi TransTRACK dengan target menambah 30 teknisi baru hingga akhir 2025,”
Selain itu, aktivitas di Academy meliputi kajian buku, riset, konsultasi, pelatihan intensif, hingga seminar bersama para ahli dan pelatih terkemuka.
Founder dan CEO TransTRACK, Anggia Meisesari, menegaskan visi besar perusahaan, “Teknologi saja tidak cukup. Kami ingin memastikan talenta unggul di sektor transportasi dan logistik dapat mendukung adopsi teknologi dengan efektif dan aman. TransTRACK Academy adalah bagian dari komitmen kami mendukung agenda nasional untuk penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia di panggung logistik global,”
Melalui Academy ini, TransTRACK mengukuhkan perannya sebagai tech enabler sekaligus katalisator pengembangan SDM dan transformasi berbasis data di Indonesia.
Daftar Sekarang dan Raih Potongan Early Bird!
Pendaftaran TransTRACK Academy dibuka dari 7 hingga 31 Juli 2025, dengan penawaran spesial early bird potongan Rp250.000 bagi peserta yang mendaftar antara 7–16 Juli. Program ini cocok untuk lulusan SMK, mahasiswa, maupun profesional yang ingin upgrade skill dan bersiap menghadapi era digitalisasi industri transportasi dan logistik.
Di tahun 2024, TransTRACK Academy sudah memiliki 18 hak intelektual properti, dan kini bertambah menjadi 20. Target hingga akhir tahun adalah tetap menjaga dan menambah portofolio inovasi ini sebagai tanda nyata bahwa program ini terus berkembang dan beradaptasi.
TransTRACK Academy membuktikan bahwa inovasi tidak hanya soal teknologi, tapi juga pengembangan talenta yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Dengan pendekatan mentor yang berpengalaman, program terarah, serta kolaborasi erat dengan institusi pendidikan dan pemerintah, TransTRACK membuka jalan bagi Indonesia untuk memiliki SDM teknologi yang lebih siap dan kompetitif di era digital.
Tags: Digital supply chain, IoT di logistik, pelatihan logistik digital, pelatihan teknologi AI logistik, sertifikasi fleet engineering, solusi SDM transportasi Indonesia, talenta digital transportasi, transformasi digital logistik, TransTRACK Academy