
Mobitekno – ZTE Corporation, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi terkemuka dunia, baru saja menggelar ZTE Open Day 2025 di Jakarta. Acara ini jadi ajang penting untuk menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan teknologi inovatif mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia yang semakin pesat dan inklusif.
ZTE Open Day 2025 mempertemukan lebih dari 50 pemangku kepentingan dari berbagai sektor utama—mulai dari operator pusat data, penyedia layanan cloud, institusi keuangan, hingga startup AI. Tujuannya? Mengeksplorasi potensi inovasi teknologi yang tidak hanya memacu efisiensi, tapi juga membangun ekosistem digital yang berkelanjutan dan dapat diakses semua lapisan masyarakat.
Acara dibuka oleh Kevin Fang, Chief Marketing Officer ZTE Indonesia, yang menggarisbawahi pentingnya inovasi sebagai fondasi ekonomi digital masa depan. Kemudian, para ahli dan pemimpin sektor publik maupun swasta berbagi wawasan lewat presentasi dan diskusi panel inspiratif.
Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (INFRATELNAS), MASTEL, membuka sesi dengan fokus pada prioritas strategis pembangunan infrastruktur digital nasional. Ini menjadi pondasi krusial agar Indonesia dapat melaju cepat di era transformasi digital.
Jason Wu dari Ant International menyusul dengan paparan soal inovasi finansial berbasis AI yang sudah mulai mengubah cara transaksi dan layanan keuangan di Indonesia. Lalu, Lucas Barria, Global Marketing Manager ZTE, memperkenalkan teknologi AI mutakhir seperti predictive analytics, computer vision, natural language processing, dan reinforcement learning yang membantu pengambilan keputusan real-time serta meningkatkan efisiensi berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga layanan jarak jauh.
Inovasi di Ajang ZTE Open Day 2025
ZTE tidak hanya berbicara soal teori, tapi juga menghadirkan solusi nyata yang memanfaatkan AI secara optimal. Contohnya adalah AI Cube, yang mampu meningkatkan efisiensi daya hingga 16 kali lipat dibanding pengaturan GPU tradisional. Selain itu, ZTE mengembangkan pusat data modular hemat ruang hingga 40%, serta server AI dengan layanan siklus hidup penuh, mendukung infrastruktur digital yang skalabel dan hemat biaya.
Steven Lee, Chief Sales Officer ZTE Indonesia, menjelaskan, “ZTE Open Day 2025 menegaskan betapa pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mempercepat transformasi digital Indonesia. Kami berkomitmen menyediakan infrastruktur mutakhir, dari konektivitas 5G, AI-powered computing, hingga pusat data berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital inklusif,”
Sesi diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Digital Transformation: AI-Driven Industry Evolution and a Sustainable Future” dipandu oleh Vincent Han, Solutions Director G&E ZTE Indonesia. Empat pemimpin inovatif—Eric Purwoko (BytePlus), Muljadi Muhali (PT Sarana Pactindo), Yan Pan (Ant International), dan Jennifer Peng (ZTE)—membahas praktik lokal, tantangan, dan kolaborasi lintas industri di era teknologi canggih ini.
Mereka sepakat bahwa transformasi digital yang sukses harus berlandaskan inovasi teknologi sekaligus prinsip inklusivitas dan keberlanjutan. Teknologi AI memang jadi pendorong utama efisiensi dan pertumbuhan, tapi kolaborasi dan pemerataan manfaat adalah kunci agar transformasi bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
ZTE Open Day 2025 menegaskan bahwa masa depan digital Indonesia bukan hanya soal teknologi terbaru, tapi juga seberapa kuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Dengan dukungan inovasi AI yang canggih dan pendekatan berkelanjutan, Indonesia kian siap menghadapi tantangan era digital sekaligus membuka peluang bagi semua pihak.
Tags: AI, ekosistem digital, Kecerdasan Buatan, ZTE Corporation, ZTE Open Day 2025