Mobitekno – Osamu Suzuki, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam industri otomotif global, telah menghembuskan napas terakhirnya pada usia 94 tahun akibat limfoma. Sebagai pemimpin Suzuki Motor selama beberapa dekade, Osamu Suzuki memainkan peran kunci dalam menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu pemain utama di pasar kendaraan kecil dan sepeda motor.
Kepergiannya menandai akhir dari era seorang visioner yang memimpin ekspansi global dengan keberanian dan strategi yang unik.
Perjalanan Hidup: Dari Bankir hingga Pemimpin Suzuki Motor
Dilansir dari Japan Times, Osamu Suzuki lahir pada 30 Januari 1930 di Gero, Prefektur Gifu, Jepang. Ia adalah putra keempat dari keluarga petani. Berawal dari cita-cita menjadi politisi, Osamu Suzuki menyelesaikan gelar hukum di Universitas Chuo sambil bekerja sebagai guru dan penjaga malam.
Credit photo: New York Post
Kariernya di dunia otomotif dimulai setelah ia menikahi Shoko Suzuki, cucu pendiri Suzuki Motor, Michio Suzuki. Mengikuti tradisi Jepang, ia mengambil nama keluarga istrinya untuk melanjutkan bisnis keluarga.
Osamu bergabung dengan Suzuki Motor pada 1958, tepat ketika perusahaan ini mulai merambah dunia otomotif dengan peluncuran sepeda motor pertamanya, Colleda COX 125cc, dan mobil mini Suzulight. Setelah menduduki berbagai posisi manajerial, ia diangkat sebagai presiden pada 1978. Dalam waktu singkat, ia meluncurkan mobil mini Alto, yang kemudian menjadi simbol kebangkitan pasar mobil kecil di Jepang.
Gaya Kepemimpinan Osamu Suzuki
Osamu Suzuki dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan tanpa kompromi. Dalam memoarnya, “I’m a Small-Business Boss”, ia menulis, “Jangan pernah berhenti, atau Anda akan kalah.” Filosofi ini tercermin dalam banyak keputusan strategisnya, termasuk ekspansi Suzuki ke pasar internasional.
Di bawah kepemimpinannya, Suzuki menjalin aliansi dengan General Motors (GM) pada 1981, yang membantu perusahaan memasuki pasar Amerika Utara dan Eropa. Aliansi ini berlangsung hingga 2008, sebelum Suzuki membentuk kemitraan singkat dengan Volkswagen (VW) pada 2010. Namun, perselisihan dengan VW berujung pada pembelian kembali saham pada 2015 senilai US$3,8 miliar.
Osamu juga memimpin masuknya Suzuki ke pasar India pada 1982, yang menjadi salah satu pencapaian terbesarnya. Melalui usaha patungan dengan pemerintah India, Suzuki meluncurkan Maruti 800, kendaraan yang menjadi simbol revolusi mobil kecil di negara tersebut. Hingga kini, Maruti Suzuki memegang pangsa pasar terbesar di India, meskipun menghadapi tantangan dari Hyundai dan Tata Motors.
Jangkauan Global Suzuki Motor
Di bawah kepemimpinan Osamu Suzuki, Suzuki Motor mencapai kesuksesan global. Pada tahun fiskal 2024, perusahaan ini menjual sekitar 3,2 juta kendaraan di seluruh dunia, dengan lebih dari separuhnya berasal dari India. Selain itu, Suzuki juga menjadi salah satu produsen sepeda motor terbesar di dunia, menjual sekitar 1,9 juta unit pada periode yang sama.
Meski sukses, perjalanan Osamu Suzuki tidak luput dari kontroversi. Pada 2016, perusahaan mengakui kesalahan dalam metode pengujian bahan bakar di Jepang, yang menyebabkan penurunan tajam harga saham dan kritik publik. Osamu Suzuki mengambil tanggung jawab dengan meminta maaf secara terbuka dan menerima pemotongan gaji sebesar 40%.
Warisan Abadi
Osamu Suzuki mengundurkan diri dari jabatan CEO pada 2016 dan tetap menjadi ketua hingga 2021. Pada masa pensiunnya, ia tetap aktif memberikan nasihat kepada perusahaan dan menikmati hobinya, seperti bermain golf. Di bawah pengawasannya, Suzuki mempertahankan prinsip independensi sambil menjalin aliansi strategis, termasuk dengan Toyota pada 2019 untuk menghadapi era mobil listrik.
Kepergian Osamu Suzuki meninggalkan warisan besar dalam dunia otomotif. Ia tidak hanya membangun Suzuki Motor menjadi salah satu perusahaan otomotif global, tetapi juga meletakkan dasar untuk inovasi yang berkelanjutan. Filosofi kepemimpinannya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Osamu Suzuki adalah simbol dari keberanian, kerja keras, dan visi strategis. Dari awal yang sederhana sebagai anak petani hingga menjadi pemimpin salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, perjalanan hidupnya menunjukkan bagaimana semangat dan dedikasi dapat mengubah dunia. Industri otomotif tidak akan melupakan sosok legendaris ini, yang telah menciptakan jejak yang mendalam di hati banyak orang.
Selamat jalan, Sumasuma-Suzuki!
Tags: obituari, Osamu Suzuki, Otomotif, Pemimpin Suzuki meninggal dunia, Suzuki Motor