Mobitekno – Huawei Watch D2 akan segera dipasarkan resmi di Indonesia, tepatnya tanggal 1 November 2024 mendatang. Berbeda dari smartwatch Huawei GT 5 Series elegan yang berdesain bundar klasik layaknya jam tangan analog, Huawei Watch D2 hadir dengan desain persegi panjang bersudut melengkung yang sekilas mirip Apple Watch.
Banyaknya fitur kesehatan pada Huawei Watch D2 mengindikasikan targetnya ke konsumen yang peduli dengan kesehatan mereka dan mencari solusi yang praktis untuk memantau kondisi tubuh secara real-time.
Sejak hadir di pasaran, inovasi smartwatch mulai mengarah ke fitur kesehatan dan kebugaran (fitness) karena tingginya permintaan konsumen akan perangkat pemantau kesehatan yang praktis. Terlebih setelah pandemi COVID-19, dimana kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Smartwatch dianggap memiliki keunggulan karena dapat dipakai sepanjang hari dan dilengkapi berbagai sensor yang dapat mengukur detak jantung, tingkat oksigen dalam darah, pola tidur, hingga mendeteksi potensi masalah kesehatan secara dini.
Fitur kesehatan dan kebugaran juga memberikan manfaat yang jelas dan terukur dibanding fitur lainnya ke depan. Data kesehatan yang terkumpul berharga untuk pengembangan produk dan riset kesehatan, sekaligus membuka peluang bisnis baru melalui integrasi dengan layanan kesehatan digital.
Fitur ABPM hasilkan profil tekanan darah pengguna yang lebih lengkap
Selain berdesain modern dengan layar AMOLED 1.82 inci (480×408 piksel, PPI 347, 1500 nits), Huawei Watch D2 dilengkapi fitur canggih yang tidak dimiliki smartwatch lainnya di pasaran saat ini, yakni pemantau tekanan darah ambulatori atau ABPM (Ambulatory Blood Pressure Monitoring) yang andal. Pasalnya fungsi ABPM ini dapat difungsikan langsung untuk memantau tekanan darah pengguna sepanjang hari, siang hingga malam.
Pengguna cukup mengaktifkan pengaturannya dan meletakkan pergelangan yang menggunakan jam (kiri atau kanan) ke bagian dada yang berlawanan (menyilang), dan tangan lainnya menyangga yang menggunakan jam di bagian bawah siku.
Apabila pengukur tekanan darah (tensimeter) medis masih harus digunakan secara manual, fungsi ABPM pada Watch D2 dapat dikonfigurasi sesuai interval yang diinginkan (15 hingga 60 menit) untuk mengukur tekanan darah pengguna secara otomatis.
Untuk melihat hasilnya pengukuran hariannya, selain melalui layar Watch D2 langsung, pengguna dapat melihatnya melalui aplikasi Huawei Health yang sudah diinstal pada smartphone (Android/iOS).
Fungsi ABPM dianggap penting bagi pengguna yang peduli akan kesehatan, terutama jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia bahkan di banyak negara.
Sebagai salah satu penyebab utama penyakit jantung dan pembuluh darah, gejala hipertensi (tekanan darah ) yang kerap disebut ‘silent killer’ ini dapat dideteksi lebih dini melalui fungsi ABPM pada Huawei Watch D2 untuk ditindaklanjuti ke dokter.
Edy Supartono, Training Director Huawei Device Indonesia saat media experience di kawasan Jakarta Selatan (24/10/2024) menyebutkan Huawei Watch D2 telah memberikan paradigma baru alat untuk mengukur tekanan darah karena ukurannya yang hanya seperdualima dari monitor tekanan darah konvensional.
Menurut Edy, karena Huawei Watch D2 selalu melakukan monitoring saat digunakan, hasil pantuan atau pengukuran berbagai indikator kesehatan pengguna dapat langsung diketahui saat bangun pagi hari. Sangat praktis bagi pengguna aktif dan punya jadwal padat.
Lebih presisi ukur tekananan darah dengan strap airbag
Huawei Watch D2 menggunakan teknologi inovatif untuk menghadikan fyungsi pengukur tekanan darah secara akurat. Salah satu fitur utamanya adalah airbag yang terintegrasi pada sisi di bawah di salah satu sisi tali jam atau strap-nya. Saat pengguna ingin mengukur tekanan darah, airbag ini akan mengembang dan membungkus pergelangan tangan untuk mendeteksi tekanan.
Dengan tekanan yang terukur, airbag akan mengompresi arteri di pergelangan tangan Anda. Sensor detak jantung pada smartwatch kemudian akan mendeteksi perubahan aliran darah saat airbag mengempis secara bertahap. Perubahan ini akan dihitung oleh perangkat lunak smartwatch untuk menentukan tekanan darah sistolik (SYS) dan diastolik (DIA) pengguna sehingga dapat mengetahui kondisi tekanan darahnya dengan mudah dan tepat.
Sederhananya, airbag pada Huawei Watch D2 berfungsi seperti manset pada tensimeter tradisional umumnya. Namun, prosesnya dilakukan secara otomatis dan lebih nyaman karena terintegrasi langsung pada smartwatch. Teknologi ini memungkinkan pengguna bisa memantau tekanan darah kapan saja dan di mana saja tanpa harus repot membawa alat pengukur tekanan darah yang besar.
Fitur kesehatan lainnya
Huawei Watch D2 dilengkapi dengan sensor yang berlimpah untuk sebuah smartwatch. Totalnya ada sekitar 8 sensor, antara lain 9-axis IMU sensor (Accelerometer sensor, Gyroscope sensor, Magnetometer sensor), Optical heart rate sensor, ECG sensor, Ambient light sensor, Barometer sensor, temperature sensor, Differential pressure sensor, dan Hall sensor.
Yang menarik adalah sensor EKG (Elektrokardiogram). Sensor ini berguna mendeteksi ritme jantung dan memberikan peringatan dini jika ada gejala atau tanda-tanda yang tidak normal dari pengguna. Fitur EKG sangat penting bagi pengguna yang ingin mengawasi kesehatan jantungnya lebih detail.
Meskipun tidak dapat menggantikan pemeriksaan EKG di laboratorium medis yang dilengkapi dengan banyak elektroda yang diletakkan di berbagai bagian tubuh, sensor EKG pada Huawei Watch D2 dapat berguna sebagai skrining awal .
Meski Huawei menyatakan hasil monitor Huawei Watch D2 bukan untuk menggantikan pengujian medis di laboratoruim, kombinasi antara hasil pengukuran tekanan darah dan EKG dapat dijadikan alat kesehatan yang bermanfaat sebagai skrining awal, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Tidak berhenti di situ, Huawei Watch D2 juga dilengkapi dengan pemantauan SpO2 atau kadar oksigen dalam darah, yang menjadi fitur penting terutama di masa pandemi. Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk selalu memastikan bahwa kadar oksigen di dalam tubuh mereka berada dalam rentang normal, yang penting untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sirkulasi darah.
Smartwacth dengan dimensi bodi 48x38x 13,3 mm dan bobot 40 gram (tanpa strap) ini mengadopsi material alumunium alloy yang tersedia dalam dua opsi warna, Black dan Gold. Sedangkan untuk tali jam atau strapnya, tersedia dua opsi (bahan dan warna), yaitu Black Fluoroelastomer Strap dan White Composite Leather Strap.
Bagi pengguna yang kerap melakukan aktivitas outdoor direkomendasikan memilih Fluoroelastomer Strap karena sifatnya yang lebih tahan suhu ekstrem, bahan kimia, tahan cuaca, dan tahan abrasi.
Huawei menjanjikan daya tahan baterai selama 6 hari untuk penggunaan standar. Mengingat tingkat ketahanannya ada di rating IP68, Huawei Watch D2 sudah tahan debu dan partikel padat lainnya serta memiliki perlindungan terhadap air, meski tidak sepenuhnya anti air alias tidak direkomendasikan untuk olahraga renang atau menyelam.
Health Glance: Indikator vital kesehatan hanya dengan sekali tap
Salah satu fitur yang tidak kalah menarik dari Huawei Watch D2 adalah Health Glance. Dengan dukungan HUAWEI TruSense System, Health Glance akan menampilkan ringkasan dari 9 indikator kesehatan pengguna dengan sekali tap.
Tidak menunggu lama (sekitar 60-90 detik), laporan Health Glance akan langsung ditampilkan di layar. Ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik tentang kondisi kesehatannya secara keseluruhan.
Adapun 9 indikator kesehatan tersebut adalah denyut jantung, tekanan darah, SpO2 (kadar oksigen dalam darah), tingkat stres, suhu kulit, EKG, arterial stiffness, Pulse Wave Arrhythmia, dan kualitas tidur.
Bagi pengguna yang peduli dengan asupan harian untuk mendukung gaya hidup sehat juga dapat memanfaatkan Huawei Watch D2 untuk mengetahui keseimbangan kalori yang masuk dan keluar.
“Gaya hidup sehat juga didukung menggunakan Watch D2, bisa dengan mengukur kadar kalori yang masuk ke tubuh kita. Bisa masukin makan apa siang apa. Di akhir kita bisa tahu apakah defisit kalori atau apakah ada over kalori,” ungkap Edy.
Harga dan Ketersediaan
HUAWEI WATCH D2 sudah bisa didapatkan pada tanggal 1 November mendatang seharga Rp5.499.000. Untuk setiap pembelian smartwatch ini, pembeli mendapatkan total keuntungan senilai Rp2.296.000 berupa bonus HUAWEI FreeBuds 5i, total VIP Service garansi 2 tahun termasuk 1 tahun ekstra layanan garansi di 7 negara Asia, dan 2 tahun garansi kecelakaan pemakaian (selama promosi 1-30 November 2024).
HUAWEI WATCH D2 bisa dibeli secara online melalui HUAWEI Official Store pada beberapa e-commerce terkemuka (Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Blibli, eraspace.com dan DatascripMall.ID). Pelanggan juga dapat mengklaim early bird voucher senilai Rp100.000 untuk setiap pembelian di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan BliBli yang langsung dapat digunakan mulai 1 November 2024.
Selain itu, HUAWEI WATCH D2 ini juga dapat dilakukan secara offline melalui jaringan HUAWEI Authorized Experience Store di seluruh Indonesia, atau bisa juga melalui mitra ritel Erafone, Urban Republic, BliBli Store, digiplus, dan toko-toko berlisensi lainnya.
Tags: ABPM, Ambulatory Blood Pressure Monitoring, Hipertensi, Huawei, Huawei Watch D2, kardiovaskuler, Smartwatch, tekanan darah, tensimeter