Mobitekno – BMW Astra kembali mencuri perhatian publik dengan merilis film pendek terbarunya yang bertemakan balap, berjudul “Love, Race Cars, & Death”. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara BMW Astra dan BAFilms, dan secara resmi diluncurkan di bioskop CGV Grand Indonesia. Film ini juga menjadi sekuel dari karya sebelumnya, ELIPSIS, yang telah dirilis pada tahun 2021.
Dalam acara peluncuran, Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra, menyampaikan kebanggaannya terhadap film ini. “Film pendek Love, Race Cars, & Death adalah karya bertema balap perdana BMW Astra yang tidak hanya menyuguhkan aksi balap, tetapi juga sarat akan pesan mendalam. Kami ingin film ini menjadi lebih dari sekadar tontonan aksi, tetapi juga cerita yang memberikan makna kepada para penontonnya,” ungkap Sanfrantis.
Film ini menjadi karya kelima dari BMW Astra, setelah sebelumnya sukses merilis empat film lainnya: Cerita Untuk Kita (2019), ELIPSIS (2021), Singkong Keju (2022), dan Mencari Indonesia (2023).
Sutradara dan penulis skenario Love, Race Cars, & Death, Billy Aldo, menjelaskan bahwa film ini bukan hanya tentang balapan mobil semata. “Cerita ini menggambarkan kasih, ambisi, dan duka, namun lebih dari itu, ini adalah cerita tentang manusia dengan segala elemennya,” ujar Billy.
Sinopsis Love, Race Cars, & Death
Dalam dunia balap, fokus biasanya tertuju pada kecepatan, keterampilan, dan spesifikasi kendaraan. Namun, film terbaru yang diproduksi oleh BA Films bekerja sama dengan BMW Team Astra, “Love, Race Cars, & Death”, menawarkan sudut pandang yang berbeda. Film ini tidak hanya menampilkan sisi teknis balapan, tetapi lebih menyoroti aspek psikologis dan kesehatan mental dari seorang pembalap.
Dalam film ini, penonton akan diajak memahami bagaimana tantangan kehidupan dapat dianalogikan dengan dunia balapan yang penuh risiko dan ambisi.
Selain aksi dan drama, film ini juga menyentuh aspek kesehatan mental, yang disampaikan oleh psikolog Tiara Puspita. “Kesehatan mental adalah bagian penting dalam hidup manusia. Sama seperti balapan, kemampuan mobil dan keterampilan pembalap tidak akan lengkap tanpa mental yang kuat,” jelas Tiara.
Film ini menceritakan kisah Adit, seorang pembalap muda yang harus menghadapi trauma besar setelah kehilangan kedua orang tuanya. Hubungan Adit dengan Audrey, sahabatnya, bukan berpusat pada romansa atau pacaran, tetapi tentang saling menguatkan di saat-saat sulit. Audrey hadir sebagai sosok pendukung yang selalu ada untuk Adit, membantunya melalui masa-masa terberat dalam hidupnya.
Kesehatan mental menjadi tema utama dalam film ini, menekankan bahwa seorang pembalap tidak hanya harus memiliki kemampuan teknis dan kendaraan yang mumpuni, tetapi juga harus menjaga kondisi psikologisnya. Adit adalah gambaran bagaimana trauma dan ketidakstabilan emosi dapat mempengaruhi performa seorang pembalap di lintasan.
Film ini membawa pesan kuat bahwa human behind the steering wheel adalah poin utama yang sering kali terabaikan. Meski spesifikasi mobil dan kemampuan balap sangat penting, kondisi psikis seorang pembalap juga harus berada dalam kondisi terbaik. Namun, mencapai 100% keseimbangan antara mental dan fisik adalah sesuatu yang hampir mustahil.
BMW Astra: Terus Bersama Pelanggan
BMW Astra berharap bahwa film ini akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi penonton, khususnya para pencinta otomotif dan penggemar BMW di Indonesia. Sanfrantis menambahkan, “Semoga karya ini menjadi kisah yang berkesan di hati penonton. Kami berharap melalui film pendek ini, BMW Astra selalu bersama pelanggan dan para pencinta BMW di Indonesia.”
Astra Group, yang selama ini dikenal sangat peduli terhadap isu kesehatan mental, menjadi pendorong utama lahirnya ide film ini. Kolaborasi dengan BMW Team Astra memperkuat pesan yang ingin disampaikan bahwa menjadi pembalap bukan hanya soal menang di lintasan, tetapi juga soal menjaga keseimbangan mental di tengah tekanan yang besar.
Film Love, Race Cars, & Death diproduksi oleh BAFilms, dengan deretan aktor ternama seperti Gilang Devialdy, Arla Ailani, Verdi Solaiman, dan Rukman Rosadi yang turut berperan dalam membawa cerita ini ke layar.
BMW Astra dikenal sebagai merek otomotif yang tidak hanya fokus pada kualitas kendaraan, tetapi juga mendukung karya-karya seni yang menginspirasi. Sejak 2019, BMW Astra telah terlibat dalam produksi film pendek, menjadikan seni visual sebagai salah satu sarana untuk lebih dekat dengan pelanggan setia dan komunitas otomotif di Indonesia.
Melalui film-film yang diproduksi, BMW Astra tidak hanya ingin dikenal sebagai penyedia mobil mewah, tetapi juga sebagai merek yang mengusung nilai-nilai kehidupan dan hubungan emosional yang lebih dalam. Film pendek ini diharapkan menjadi media bagi BMW Astra untuk terus membangun hubungan yang erat dengan pelanggannya.
Tags: BAFilms, Balap Mobil, BMW Astra, film pendek, Love Race Cars & Death