Mobitekno – Cloudera terus membuktikan diri sebagai pemimpin dalam dunia data dan analitik dengan inovasi-inovasi terbaru, termasuk dalam penerapan Agentic AI. Tahun 2024 menjadi momen penting bagi Cloudera, terutama di kawasan Asia Pasifik. Melalui acara tahunan Cloudera eVolve, yang pada tahun ini digelar di Singapura pada bulan Agustus. Di acara tersebut, Cloudera berhasil menarik lebih dari 400 pelanggan dari berbagai negara di Asia Pasifik. Acara tersebut bukan hanya menampilkan roadmap produk terbaru, tetapi juga memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memiliki implementasi terbaik. Kesuksesan Cloudera baik di Asia Pasifik maupun di Indonesia, serta prediksi tren di tahun 2025 ini, disampaikan langsung Cloudera dalam sebuah acara media briefing, di Jakarta, pada 10 Desember 2024.
Di Indonesia, Cloudera juga mencatatkan sejumlah pencapaian penting, terutama terkait teknologi Agentic AI. Penerapan teknologi ini menjadi sorotan karena generative AI memungkinkan organisasi untuk menghasilkan wawasan yang lebih akurat dan efisien. “Teknologi ini juga berpotensi menjembatani kesenjangan antara tim bisnis dan tim TI di berbagai perusahaan, yang sering kali bekerja dalam silo. Dengan adopsi AI yang semakin luas, Cloudera membantu perusahaan di Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi ini ke seluruh lini bisnis,” ujar Sherlie Karnidta, Country Manager Indonesia, Cloudera.
Tren AI di 2025 Menurut Pandangan Clouidera
Memasuki tahun 2025, Cloudera memproyeksikan beberapa tren utama dalam teknologi AI. Salah satunya adalah pemanfaatan AI. Ke depannya, CEO dan pemimpin perusahaan atau organisasi akan semakin menuntut penerapan teknologi AI di seluruh aspek bisnis. Hal ini diharapkan dapat menciptakan integrasi yang lebih baik antara kebutuhan pengguna dengan solusi teknologi.
Namun, Cloudera juga mencatat bahwa hype terhadap generative AI mungkin akan sedikit menurun pada 2025. Sebagai gantinya, perusahaan akan mulai mengadopsi pendekatan yang lebih praktis dan fleksibel. Perusahaan besar dengan data yang sudah terstruktur akan terus memanfaatkan AI, sementara perusahaan kecil dan menengah mungkin perlu lebih fokus pada pengelolaan dan kualitas data sebelum mengadopsi solusi AI.
Selain itu, pemilihan model AI seperti Large Language Models (LLM) menjadi topik yang semakin penting. Banyak perusahaan, terutama di sektor perbankan, lebih memilih model privat untuk mengelola data sensitif, seperti informasi pelanggan. Di sisi lain, data publik dapat dikelola dengan model terbuka untuk memaksimalkan efisiensi.
Namun, pemnerapan ini tentunya akan mengghadapi berbegai tantangan. Implementasi AI sering kali menghadapi tantangan infrastruktur, terutama bagi perusahaan yang belum siap dari sisi data center. Untuk itu, Cloudera menawarkan solusi hybrid untuk mengatasi hal ini, di mana data dapat dikelola di on-premise maupun cloud secara bersamaan. Dengan pendekatan hybrid, perusahaan tidak hanya mendapatkan fleksibilitas, tetapi juga jaminan keamanan data. Data dapat terus diperbarui secara real-time tanpa perlu mendefinisikan ulang skema atau metadata.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keamanan data, Cloudera juga menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi. Hal ini sejalan dengan implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang mulai berlaku di Indonesia sejak Oktober 2024. Dengan regulasi ini, perusahaan di Indonesia semakin berhati-hati dalam menerapkan solusi AI agar tetap mematuhi standar keamanan dan privasi data.
Masa Depan Agentic AI
Di acara media gathering ini, Cloudera juga menyoroti masalah Agentic AI yang akan semakin maju di tahun mendatang. Cloudera memproyeksikan peran Agentic AI yang semakin maju.
Menurut Principal Solution Engineer Cloudera Fajar Muharandy. “Berbeda dari AI tradisional yang hanya memberikan respons berdasarkan input, Agentic AI dapat mengambil tindakan secara mandiri. Sebagai contoh, dalam konteks layanan pelanggan, AI tidak hanya memberikan rekomendasi tetapi juga mampu mengeksekusi tindakan tertentu, seperti menyelesaikan transaksi atau mengatur pengiriman produk.”
Pendekatan ini membawa perubahan besar pada cara AI diterapkan di berbagai sektor, termasuk perbankan, ritel, dan pemerintahan. Dengan kemampuan ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan.
Jadi, tahun 2024 yang segera berakhir ini telah menjadi tonggak penting bagi Cloudera dalam mendorong adopsi Agentic AI. Dari kolaborasi dengan bank-bank besar di Indonesia hingga penyelenggaraan acara eVolve yang sukses di Singapura, Cloudera menunjukkan komitmennya untuk mendukung perusahaan di Asia Pasifik dalam perjalanan transformasi digital mereka. Dengan memanfaatkan teknologi hybrid, generative AI, dan Agentic AI, Cloudera tidak hanya membantu perusahaan memaksimalkan potensi data tetapi juga membuka peluang baru di era digital yang semakin kompleks. Tahun 2025 menjanjikan inovasi yang lebih besar, dengan Cloudera di garis depan perubahan teknologi ini.
Tags: Agentic AI, Cloudera