Mobitekno – Setelah kesuksean gelaran CXO Joint Innovation Camp pertama di Bali pada Juni 2024 lalu, Huawei Cloud Indonesia melanjutkan inisiatif ini ke fase keempat. Mengusung tema “Kolaborasi untuk Mencapai Ketahanan dan Pertumbuhan di Era yang Dinamis”, acara ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendorong transformasi digital Indonesia.
Salah satu tujuan utama CXO Joint Innovation Camp adalah untuk memperkuat kolaborasi inovasi di antara para pemimpin bisnis (CXO) dari berbagai industri. Inisiatif strategis ini diharapkan dapat menciptakan wadah bagi para pemimpin ini untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan bersama-sama mencari solusi inovatif untuk menghadapi tantangan bisnis di era digital yang semakin kompleks.
Acara dihadiri oleh para perwakilan dari kementerian, perusahaan teknologi, dan industri, seperti Rainoc (Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi di Kementerian BUMN), Setiaji (Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan & Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan), dan Edwin Purwandesi (Head of Government Digital Planning & Architecture Division Peruri).
Turut hadir dari piha swasta anatara lain Chris Yeo (CEO DOKU), Wahyudi Gunawan (CTO ALTO Network), serta sejumlah eksekutif Huawei Cloud Asia Pasifik, termasuk Benson Qin (VP of Asia Pacific Huawei Cloud Business) dan Leon Fang (CTO Huawei Cloud Indonesia).
Para pembicara berbagi wawasan inovatif dan praktik terbaik praktis mereka seputar bagaimana perusahaan mereka memahami dan mempraktikkan prinsip-prinsip ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kolaborasi dalam perjalanan digitalisasi di sektor industri masing-masing, termasuk dalam melalui berbagai tantangan dan rintangan.
Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, khususnya Cloud, mereka melakukan berbagai upaya dan berhasil meraih peluang bisnis di era baru kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI). Hal ini juga sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia untuk memacu transformasi digital nasional melalui penguatan dan peningkatan kolaborasi lintas bidang, infrastruktur informasi yang lebih baik, dan adopsi teknologi digital yang lebih luas.
Kolaborasi untuk mencapai ketahanan dan pertumbuhan di era dinamis saat ini
Benson Qin menggarisbawahi berbagai peluang yang dihasilkan dari transformasi ini, sembari menegaskan bahwa kesuksesan hanya dapat diraih jika para pemimpin industri dari berbagai sektor bersatu dan berkolaborasi untuk berbagi ide, menyusun strategi, belajar, dan bertumbuh bersama.
“Slogan baru dari CXO Camp, yakni ‘Kolaborasi untuk Mencapai Ketahanan dan Pertumbuhan di Era yang Dinamis’, mencerminkan misi Huawei Cloud Indonesia untuk menghubungkan para pemimpin dan menciptakan solusi yang inovatif,” ungkapnya.
Benson juga menyoroti bahwa Huawei Cloud telah memperluas layanan ke 33 Region geografis dan 93 zona ketersediaan di seluruh dunia serta memperoleh pengakuan di beberapa Gartner Magic Quadrants. Baru-baru ini, Huawei Cloud didapuk oleh Frost & Sullivan sebagai perusahaan No. 1 dalam hal daya saing komprehensif di pasar Big Data Asia Pasifik yang tengah berkembang ini.
Pandangan dari beberapa perwakilan lainnya
Rainoc dari Kementerian BUMN menegaskan bahwa kementerian telah menetapkan lima prioritas utama, termasuk menjadi Inovator Teknologi Digital. Bekerjasama dengan FORDIGI, mereka telah memberdayakan 247.477 pegawai BUMN dengan keterampilan digital untuk mendorong transformasi digital Indonesia, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, inovasi, keamanan siber, dan pengambilan keputusan berbasis data.
Setiaji, Staf Ahli Menteri Kesehatan, menjelaskan bahwa inovasi digital mendorong terciptanya sistem layanan kesehatan yang lebih efisien, mudah diakses, dan inklusif. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar perlu berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata, dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk menjangkau masyarakat yang kurang terlayani.
Edwin Purwandesi dari Peruri menekankan bahwa Indonesia berupaya meningkatkan ketahanan dan daya saing melalui transformasi digital dan inovasi kolaboratif. Dengan mengadopsi prinsip Governance 5.0, mereka beralih dari model regulasi ke model kolaborasi dengan masyarakat, mendorong pendekatan yang lebih kooperatif dalam pengembangan teknologi.
Chris Yeo dari Doku menyoroti pentingnya inklusi keuangan melalui solusi pembayaran digital. Dengan menyediakan alat keuangan bagi masyarakat pedesaan dan berpenghasilan rendah, mereka bertujuan meminimalkan biaya dibandingkan perbankan tradisional, meningkatkan transparansi, dan memberdayakan pengguna sambil membangun kepercayaan pada sistem keuangan formal.
Perkenalkan layanan Infrastructure-as-a-Service dan Technology-as-a-Service
Huawei Cloud juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan layanan seperti Infrastructure-as-a-Service dan Technology-as-a-Service, yang dirancang untuk membantu perusahaan lokal mempercepat modernisasi digital mereka.
Dengan kehadiran area cloud lokal, Huawei Cloud terus mendukung transformasi digital Indonesia dalam rangka mewujudkan Visi 2045. Selain itu, kolaborasi strategis seperti dengan ALTO Network dan DOKU menjadi bukti nyata kontribusi Huawei Cloud dalam memperkuat ekosistem teknologi Indonesia.
ALTO memanfaatkan arsitektur hybrid multi-cloud untuk meningkatkan ketangkasan layanan pembayaran, sementara DOKU berfokus pada inklusi keuangan melalui solusi pembayaran digital yang terjangkau dan transparan.
Melalui CXO Joint Innovation Camp, Huawei Cloud berkomitmen untuk membangun platform kolaborasi yang mendorong inovasi, menciptakan nilai baru, dan mempersiapkan Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem digital global.
Tags: CXO Joint Innovation Camp, Huawei, Huawei Cloud, infrastructure as a service, Kolaborasi, Technology as a Service