Mobitekno – Red Hat, Inc., perusahaan terkemuka di dunia dalam penyediaan solusi open source, mengumumkan kolaborasinya dengan pemimpin global dalam Customer Relationship Management (CRM), Salesforce. Salesforce kini melakukan standardisasi seluruh cakupan infrastruktur hybrid cloud-nya di Red Hat Enterprise Linux.
Keputusan tersebut diambil untuk memenuhi permintaan pelanggan dan mengoptimalkan efisiensi dalam skala besar. Red Hat Enterprise Linux memberikan fondasi yang lebih fleksibel, aman, dan konsisten untuk mendukung keberhasilan bisnis pelanggan Salesforce.
Salesforce telah memimpin industri CRM berbasis cloud selama bertahun-tahun dan terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), layanan otomatis self-service, dan data real-time. Salesforce juga memiliki jejak IT yang luas, termasuk ratusan ribu sistem yang berjalan di pusat data konvensional dan dalam platform cloud publik Hyperforce.
Pertumbuhan yang pesat dan peluncuran inovasi telah menciptakan lingkungan sistem operasi yang kompleks, termasuk penggunaan CentOS Linux 7 yang memerlukan pemeliharaan tambahan dan pengelolaan. Sebagai solusi, Salesforce telah melakukan migrasi ke Red Hat Enterprise Linux untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat inovasi, dan memastikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Red Hat Enterprise Linux, sebagai platform Linux enterprise terkemuka di dunia, menawarkan stabilitas yang dibutuhkan untuk beban kerja IT modern dan hybrid cloud. Ini memungkinkan Salesforce untuk menjalankan aplikasi di lingkungan apa pun dan mempermudah pengelolaan di lingkungan on-premise maupun cloud.
Red Hat Enterprise Linux Standardisasi Infrastruktur Hybrid Cloud Salesforce
Salesforce telah memiliki sejarah kolaborasi yang panjang dengan Red Hat dan IBM Consulting dalam mendukung pelanggan dalam menghadirkan infrastruktur cloud dan arsitektur yang handal untuk CRM yang optimal. Dengan pengumuman ini, Salesforce memperluas kerjasamanya dengan Red Hat dan IBM untuk memodernisasi infrastruktur cloud, sejalan dengan perkembangan kebutuhan pelanggan mereka.
Dengan memindahkan infrastruktur globalnya dari CentOS Linux ke Red Hat Enterprise Linux, Salesforce ingin mendapatkan keuntungan yang penting, seperti:
- Kinerja yang optimal dan efisiensi di seluruh arsitektur hardware dan software yang beragam, termasuk ARM yang memungkinkan tim engineering Salesforce lebih mudah mengadopsi teknologi terobosan tanpa menimbulkan permintaan infrastruktur baru.
- Menemui pelanggan di mana pun mereka berada dengan platform kuat yang bisa mendorong inovasi yang lebih konsisten di seluruh hybrid cloud, mulai dari pusat data ke public cloud, hingga edge, dengan kapasitas untuk mendukung kasus penggunaan pelanggan yang unik, terlepas dari lokasinya atau skalanya.
- Langkah-langkah keamanan sistem yang ditingkatkan dengan pendekatan keamanan IT yang berlapis dari Red Hat Enterprise Linux, termasuk dukungan bagi banyak dari kriptografi terbaru dan mengamankan inovasi komputasi.
- Pengalaman dukungan pelanggan yang ditingkatkan melalui tim support Red Hat yang sudah memenangi sejumlah penghargaan, supaya tim Salesforce bisa berfokus untuk memberikan nilai bagi pelanggan tanpa terjebak dengan hal-hal kecil dalam pengelolaan sistem operasi di skala cloud.
Terkait kolaborasi ini, Matt Hicks, Presiden dan CEO Red Hat, mengatakan, “Sebagai pemimpin di bidang kami masing-masing, Red Hat dan Salesforce telah berkomitmen untuk mendukung transformasi dan inovasi terus-menerus demi kesuksesan pelanggan,”
“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama kami untuk memungkinkan Salesforce fokus pada pengalaman pelanggan, dengan Red Hat membawa pengetahuan dan pengalaman dalam teknologi open source enterprise serta infrastruktur hybrid cloud untuk mendukung upaya Salesforce memenuhi kebutuhan pelanggan yang selalu berubah,” ungkap Hicks.
Dengan demikian, kolaborasi ini menandai tahap baru dalam perjalanan perusahaan-perusahaan global untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mempercepat transformasi bisnis dalam era digital.
Tags: industri CRM, Red Hat, Red hat Enterprise Linux, Salesforce, standardisasi hybrid cloud