January 9, 2023

Analis McKinsey: Industri Metaverse Berpotensi Hadirkan Nilai Ekonomi US$ 5 T di 2030

Penulis: Iwan RS
Analis McKinsey: Industri Metaverse Berpotensi Hadirkan Nilai Ekonomi US$ 5 T di 2030 

Mobitekno – Metaverse menjadi salah topik paling populer diperbincangkan sepanjang tahun 2022 lalu. Wajar saja mengingat industri metaverse dianggap memiliki potensi ekonomi besar di masa mendatang. Peningkatan popularitasnya juga dikaitkan dengan rebranding Facebook menjadi ‘Meta’ pada Oktober 2021 lalu.

Raksasa media sosial tersebut disebut sudah menyiapkan investasi hingga US$ 10 miliar untuk pengembangan teknologi metaverse dan melakukan transisi sepenuhnya ke metaverse dalam jangka waktu lima tahun mendatang.

Namun sejalan dengan situasi global, termasuk lesunya perdagangan kripto, perkembangan industri metaverse juga terdampak dan mengalami perlambatan bahkan kerugian bagi pelaku industrinya. Meski demikian, masih banyak pihak, termasuk CEO Meta Inc., Mark Zuckerberg, percaya jika metaverse akan terus berkembang dalam jangka panjang.

Impementasi metaverse dianggap punya dampak positif bagi bisnis karena berfokus pada tren dan dinamika di industri dan konsumen saat ini. Belum lama ini, konsultan strategi global McKinsey & Company membuat laporan potensi metaverse dalam menciptakan nilai ekonomi hingga US$ 5 triliun (sekitar Rp78 triliun) pada tahun 2030.

metaverse 00

Agar teknologi metaverse dapat dimanfaatkan potensinya, laporan tersebut menyoroti kebutuhan akan empat pendukung teknologinya, yaitu perangkat (AR/VR, sensor, haptic, dan peripheral), interoperabilitas dan open standard, memfasilitasi platform dan development tools.

Hingga kini, inisiatif metaverse masih berkisar pada aspek pemasaran, pembelajaran, dan virtual meeting dan tingkat adopsinya mulai terlihat (rendah-menengah) di berbagai industri. Demikian menurut survei McKinsey terhadap eksekutif senior pada April 2022 lalu.

Bagi McKinsey, berbagai potensi dan manfaat metaverse terlalu besar untuk diabaikan berbagai pihak, baik di komersial atau kehidupan pribadi. McKinsey memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen aktivitas langsung (live events) dapat diadakan di metaverse pada tahun 2030 dan berpotensi menghasilkan nilai ekonomi hingga US$ 5 triliun.

Laporan McKinsey juga menemukan masih adanya kesenjangan gender di dunia metaverse yang mirip seperti di perusahaan Fortune 500, di mana kurang dari 10 persen CEO adalah perempuan. Padahal ada lebih banyak perempuan yang mengunjungi metaverse dibandingkan pria. Perempuan juga menghabiskan lebih banyak waktu di dunia virtual tersebut.

metaverse 02

McKinsey mengatakan bahwa 35 persen wanita yang disurvei merupakan ‘power user” metaverse yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam seminggu di metaverse. Bandingkan jumlahnya dengan pria yang ’hanya’ berkisar 29 persen.

Selain itu, perempuan memimpin lebih banyak inisiatif terkait metaverse di perusahaan tempat mereka bekerja, dengan 60 persen dari 450 eksekutif wanita yang disurvei telah mendorong rencana ke depan, dibandingkan dengan 50 persen pria.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS