Mobitekno – Pada tahun 2021, Ferrari membuat keputusan luar biasa dengan menunjuk CEO baru yang berasal dari dunia teknologi, bukan otomotif. Keputusan ini menjadi langkah strategis karena pabrikan asal Negeri Pisa ini berkomitmen untuk meraih masa depan elektrifikasi.
Saat itu, perusahaan mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menunjuk Benedetto Vigna, pemimpin divisi terbesar STMicroelectronics, sebagai kepala eksekutif terbaru, setelah Louis Camilleri pensiun pada bulan Desember.
“Pemahamannya mendalam tentang teknologi yang mendorong banyak perubahan dalam industri kami, dan inovasinya yang telah terbukti, keterampilan membangun bisnis dan kepemimpinannya, akan semakin memperkuat perusahaan dan kisah uniknya mengenai semangat dan kinerja, di era yang menarik di masa depan,” kata John Elkann, bos Ferrari, dalam sebuah pernyataan.
Benedetto Vigna bakal membawa pengalaman teknologi ke dunia otomotif. Penunjukkan Vigna sebagai CEO sejalan dengan rencana Ferrari untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya pada tahun 2025 dan untuk terus membuat kendaraan listriknya lebih banyak.
Ferrari Adopsi Teknik Hardware in the Loop
Vigna mengungkapkan bahwa pengembangan kendaraan listrik sedang berjalan lancar, terutama berkat teknik Hardware in the Loop.
Teknik ini, yang umumnya digunakan dalam pengujian perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer, sekarang semakin diterapkan dalam industri otomotif. Pabrikan berlogo kuda jingkrak tersebut dan perusahaan lainnya menggunakan pendekatan ini untuk mensimulasikan perilaku produk mereka dalam berbagai kondisi.
Adapun manfaat teknik ini, Vigna menjelaskan, “Hal ini memungkinkan Anda untuk mempercepat fase debugging sistem elektronik. Kami membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya, namun berkat teknik ini, kami telah mengatasi beberapa masalah yang biasanya muncul pada tahap pengembangan berikutnya pada model hybrid kami.”
Saat ini, kendaraan listrik Ferrari masih dalam tahap prototipe, tetapi Vigna meyakinkan bahwa pengembangannya berjalan sesuai rencana, termasuk infrastruktur yang mendukungnya. Perusahaan bahkan telah menyiapkan “e-building” baru untuk memproduksi kendaraan listrik dan hibrida. Namun, Vigna juga ingin menegaskan bahwa Ferrari tidak melupakan akar budayanya yang berfokus pada performa dan eksklusivitas.
Pada bulan Oktober, ia mengungkapkan bahwa ia telah mengendarai prototipe kendaraan listrik pertamanya dan ‘sangat menyukainya’. Ini menunjukkan bahwa Ferrari tetap setia pada warisan keunggulannya dalam dunia otomotif, bahkan saat melangkah ke masa depan elektrifikasi. Ferrari dan teknologi, tampaknya, adalah kombinasi yang menjanjikan.
Tags: Benedetto Vigna, Ferrari, mobil listrik Ferrari, Otomotif