Mobitekno – Judi online menjadi tantangan serius bagi sebagian pemangku kepentingan di era saat ini. Namun, Satgas Penanganan Judi Online dan Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) telah mengambil inisiatif luar biasa untuk melawan perjudian online dengan memanfaatkan teknologi.
Mereka yang tergabung di dalamnya telah mengembangkan aplikasi canggih untuk memantau dan mengidentifikasi domain yang terkait dengan judi online, serta mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi pemasaran digital di Indonesia.
Satgas Penanganan Judi Online dan PANDI bekerja keras untuk merumuskan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah perjudian online yang meresahkan masyarakat. Salah satu upaya terbaru adalah pengembangan aplikasi yang mampu memantau dan mengidentifikasi domain yang terkait dengan judi online. Aplikasi ini akan berperan penting dalam menyaring domain dan subdomain yang bermasalah, membantu dalam penanganan perjudian online yang semakin merajalela.
John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI, menjelaskan pentingnya upaya pencegahan perjudian online. Ia menekankan bahwa perjudian online bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh hacker, melainkan sebuah industri yang dijalankan secara sistematis.
“Selama bergabung dengan Satgas Penanganan Judi Online, PANDI telah berhasil mencatat sebanyak 4.000 laporan terkait konten judi online yang terafiliasi dengan domain .id. Dari jumlah tersebut, 700 di antaranya terbukti bermasalah dan telah diberikan sanksi dengan diputus aksesnya,” terang John.
Tak Hanya Berantas Judi Online, PANDI Hadirkan Inovasi “s.id” dan Kartu NFC
Selain berjuang melawan perjudian online, PANDI juga berfokus pada inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi pemasaran digital di Indonesia. Salah satu produk inovatif yang diperkenalkan adalah “s.id,” yang telah digunakan oleh sekitar 800 ribu pengguna dengan mencatat 100 juta klik per bulan.
Produk tersebut dirancang sebagai penyingkat alamat situs web yang seringkali memiliki URL panjang, menjadikannya lebih dari sekadar penyingkat link. “s.id” juga menawarkan opsi untuk dibuat sebagai microsite, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengguna.
Dalam upaya untuk memperlihatkan bahwa inovasi lokal mampu bersaing di tingkat internasional, PANDI melakukan relaunch produk ini. John menyatakan bahwa tujuan relaunch adalah untuk mengomunikasikan bahwa inovasi anak bangsa mampu memberikan solusi efisien di era digital.
Tak hanya itu, PANDI juga memperkenalkan kartu “s.id” yang menggunakan teknologi NFC (Near Field Communication). Dengan satu sentuhan antara kartu dan ponsel pintar yang mendukung NFC, informasi bisnis dapat langsung terkirim kepada rekan bisnis. Produk ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan pengguna domain “.id” di Indonesia, dengan target mencapai satu juta pengguna pada tahun 2023.
Satgas Penanganan Judi Online dan PANDI telah melakukan langkah luar biasa dalam melawan perjudian online dan memajukan pemasaran digital di Indonesia. Dengan pengembangan aplikasi pemantauan domain dan produk inovatif seperti “s.id” serta kartu NFC, mereka membuktikan bahwa teknologi dan inovasi lokal dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Melalui upaya mereka, Indonesia semakin siap untuk menghadapi tantangan di dunia digital yang terus berkembang.
Sebelumnya, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) telah sukses menyelenggarakan DomainFest .id, festival domain pertama dan terbesar di Indonesia yang berlangsung pada 1-2 September 2023 di The Breeze BSD, Tangerang. Event ini tidak hanya mengundang perhatian para profesional teknologi, tetapi juga masyarakat umum yang ingin mengeksplorasi dunia domain, cloud, dan hosting.
Festival domain yang terselenggara juga dalam rangka memeriahkan ulang tahun ke-17 PANDI. DomainFest .id bertujuan memberikan wawasan, edukasi, dan jaringan kepada masyarakat Indonesia terkait dunia domain, cloud, dan hosting.
Tags: aplikasi deteksi judi online, Domain .id, Kartu s.id, PANDI, Situs Judi Online
