Mobitekno – Sampah plastik di lautan memang menjadi pekerjaan rumah bagi banyak pihak karena akan susah terurai dan dapat membahayakan biota serta makhluk hidup di sekitarnya. Oleh sebab itu, dalam rangka memerangi masalah ini, UPM Raflatac pun berinisiatif untuk memanfaatkan sampah plastik tersebut. Melalui teknologi dan bekerjsama dengan banyak mitra, sampah plastik tersebut dioleh menjadi produk dengan label Ocean Action. Dan UPM Raflatac menjadi perusahaan pertama di dunia yang melakukan hal ini.
Langkah inovatif yang dilakukan UPM Raflatac ini tentunya bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak lainnya. Selain itu, UPM Raflatac juga mendukung usaha yang terus dilakukan PBB untuk terus melakukan daur ulang sampah dengan teknologi-teknologi terkini untuk mencuptakan gaya hidup berkelanjutan. Saat ini, hanya sekitar 10% dari sampah plastik di dunia yang didaur ulang, sementara sisanya berakhir di pembuangan sampah, di tempat pembakaran, dan bocor ke alam atau lautan. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menciptakan pasar untuk produk yang terbuat dari OBP (Ocean Bound Plastic).
“Bahan label Ocean Action baru yang inovatif ini adalah langkah terkini kami dalam perjalanan kami melampaui fosil. Ini tidak hanya membantu sampah plastik agar tidak berakhir di laut, tapi juga menawarkan pemilik merek peluang untuk memenuhi target konten daur ulang kemasan mereka. Bahan label Ocean Action adalah solusi drop-in yang mudah digunakan, diciptakan khusus untuk penggunaan akhir produk makanan dan kosmetik karena ini memiliki performa yang sama seperti label berbasis fosil yang digunakan saat ini,” ucap Eliisa Laurikainen, Business Development Manager, UPM Raflatac.
Bahan label Ocean Action tersedia dengan bahan film White and Clear Top Coated PP dengan perekat RP37, RF37, dan RP74, dan PET 23 PCR dan lapisan kertas kaca transparan. Bahan label ini ideal untuk barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) seperti barang rumah tangga, produk perawatan tubuh, makanan dan minuman kemasan.
Untuk menjadikan label Ocean Action produk yang sukses secara komersial, UPM Raflatac bekerja sama dengan beberapa mitra dalam rantai nilai tersebut. Kolaborasi ini penting untuk mewujudkan ekonomi sirkular. Di tahap pertama, HHI, perusahaan daur ulang plastik Malaysia mengumpulkan dan menyortir sampah OBP bersama mitranya. HHI memiliki sertifikasi Ocean Bound Plastics di bawah program Zero Plastic Oceans yang memastikan pengadaan bertanggung jawab, pengumpulan dan pengelolaan sampah OBP yang benar.
Setelah mengumpulkan dan menyortir sampah tersebut, HHI melakukan daur ulang dengan bahan kimia untuk mengubah sampah menjadi minyak pirolisis. Minyak pirolisis tersebut kemudian digunakan oleh SABIC untuk memproduksi butiran plastik berkualitas tinggi.
“Kami bangga menawarkan pelanggan kami satu lagi pilihan yang lebih berkelanjutan (sustainable) melalui daur ulang lanjutan sampah plastik yang bisa berakhir di laut dan sungai kita. Label yang terbuat dari sampah plastik ini terhubung dengan program TRUCIRCLE™ dari solusi sirkular kami yang dirancang untuk membantu mengurangi sampah plastik, memitigasi berkurangnya fosil dan melindungi planet kita,” ucap Lada Kurelec, General Manager PP, PET, PS, PVC, PU & Elastomers Businesses for Petrochemicals, SABIC.
Setelah proses di SABIC, butiran plastik tersebut diproses oleh produsen bahan film Taghleef Industries untuk membuat lapisan film yang akan digunakan untuk menghasilkan bahan label final oleh UPM Raflatac.
Sampah plastik yang digunakan dalam rantai nilai pembuatan bahan label Ocean Action tersertifikasi di bawah program Zero Plastics Oceans, dan bahan label final di bawah ISCC Plus. Bahan label tersebut diproduksi menggunakan bahan baku daur ulang berkelanjutan (sustainable) menggantikan sumber daya fosil murni dalam jumlah yang sama yang digunakan dalam proses produksi, menggunakan pendekatan keseimbangan massa.
Tags: Ocean Action, UPM Raflatac