Mobitekno – Menikmati tayangan hiburan dengan sebuah proyektor memang menghadirkan kesan yang berbeda dibandingkan dengan televisi. Selain bisa mendapatkan ukuran video atau gambar yang lebih besar, melalui sebuah proyektor, konten juga bisa dinikmati bersama keluarga. Jadi, suasananya pun menjadi lebih meriah.
Namun, jika menggunakan proyektor model lama yang biasa digunakan untuk presentasi di kantor, tentu saja kamu harus menyediakan ruang khusus untuk meletakkan proyektor tersebut. Selain itu, ukurannya yang besar menjadikannya kurang fleksibel saat ingin dibawa-bawa saat kamu melakukan liburan.
Untuk itulah, Canon melalui produk Mini Projector MP250 berusaha menghadirkan tayangan hiburan dan juga bisa digunakan untuk presentasi tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Ukurannya yang kecil ditambah memiliki baterai penyimpan daya di dalamnya, proyektor ini bisa digunakan dimanapun dan kapanpun kamu berada. Bahkan, saat tidak ada listrik sekalipun, proyektor bisa dioperasikan dengan nyaman. Jadi, saat dibawa berpetualang di suasana outdoor yang jauh dari listrik, keceriaan tetap bisa dihadirkan dengan Canon Mini Projector MP250 ini. Mobitekno sempat menguji perangkat ini dalam beberapa minggu. Dan ulasannya bisa dibaca berikut ini.
Kelengkapan
Hadir dalam kotak berwarna merah yang cukup kompak, Canon Mini Projector MP250 ini sudah bisa diterka ukurannya, walau kotak kemasannya belum dibuka. Ukurannya begitu ringkas sehingga kesan pertama yang didapat adalah produk ini bisa diajak kemanapun untuk menikmati hiburan, bahkan presentasi sekalipun.
Untuk lebih detailnya, berikut isi dalam kotak kemasannya.
- Perangkat Canon Mini Projector MP250
- Kabel charger
- Adapter untuk mengisi daya dari sumber listrik
- Buku petunjuk singkat dan kartu garansi.
Desain
Seperti yang sudah diinfokan, produk ini begitu ringkas dan kompak. Saat dibuka dan dikeluarkan dari kemasannya, Canon Mini Projector MP250 bahkan bisa dipegang dan dibawa-bawa dengan satu tangan saja. Sangat ringan dan fleksibel. Kesan pertama langsung muncul bahwa produk ini bisa menjadi andalan saat diajak kemanapun penggunanya pergi. Apalagi produk ini dilengkapi baterai di dalamnya yang bisa menyimpan daya untuk memutar konten yang ingin diproyeksikan tanpa membutuhkan jaringan listrik. Produk ini memiliki dimensi 120 x 120 x 33mm dan bobot sekitar 407 gram, kurang dari setengah kilogram.
Kita bahas dari bagian atas terlebih dahulu. Logo Canon tertera jelas pada bagian ini. Di bawahnya terdapat area trackpad yang bisa disentuh dengan jari-jari. Di sinilaah kamu bisa menavigasikan semua fitur yang ada di dalamnya dengan sentuhan jari. Sistem pengoperasiannya sama persis dengan trackpad pada laptop. Sentuh di bagian kiri untuk menaikkan dan menurunkan volume. Sementara untuk bagian kanan, sama seperti tiga tombol pada sistem Android, yaitu terdapat tombol home, recent, dan back. Memang, proyektor ini berbasis Android, jadi pengoperasiannya mirip dengan smartphone Android. Hanya saja, aplikasinya masih sangat terbatas.
Beralih ke sisi depan dimana terdapat lensa proyektor yang menghasilkan proyeksi gambar dan video cukup terang dan jelas. Jika perangkat diposisikan menghadap ke pengguna, lensa proyektor ini ada di bagian kiri. Lensanya ini menggunakan teknologi proyeksi DLP DMD. Di bagian kanannya terdapat lubang-lubang ventilasi khas perangkat proyektor untuk membuang panas saat proyektor sedang bekerja. Lubang-lubang ventilasi ini juga terdapat di sisi kanan, penuh menyelimuti seluruh area tersebut.
Sementara untuk sisi kiri, area lubang ventilasi tidak seluas bagian kanan karena terdapat tombol power, tombol peralihan untuk menggunakan sumber daya dari baterai, dan slot memory card yang berisi sumber konten. Agak ke bagian depan, terdapat tombol putar untuk mengatur fokus pada tampilan hasil proyeksi. Putar saja untuk mendapatkan fokus yang paling jelas sehingga konten tidak tampil blur.
Sekarang ke bagian belakang. Di sinilah terdapat berbagai port untuk konektivitas perangkat dengan sumber konten atau daya. Dimulai dari sisi kiri, terdapat dua port USB type A. Selanjutnya terdapat port Audio 3,5mm, port HDMI untuk sumber konten dari laptop atau yang menggunakan kabel HDMI, dan terakhir adalah port untuk kabel charger yang dikoneksikan ke adapter untuk sumber daya.
Di bagian bawah juga masih terdapat lubang-lubang ventilasi untuk membuang panas. Di bagian ini dilengkapi dengan bantalan karet di keempat sudut agar proyektor bisa ditempatkan dengan kokoh pada permukaan rata, tidak bergeser ke kiri atau ke kanan. Di bagian ini juga terdapat pengatur tinggi proyektor yang bisa dibuka dengan menariknya keluar. Satu lagi adalah konektor universal untuk menempatkan proyektor pada tripod. Jadi, dari bagian bawah ini sudah terlihat jelas bahwa perangkat ini mudah ditempatkan dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Fitur dan kinerja
Saat diaktifkan, proyektor ini cukup cepat dalam menghadirkan konten di layar proyeksi. Karena menggunakan sistem operasi Android 7.1.2, UI-nya cukup mudah dicerna oleh pemula sekalipun. Fitur-fitur yang ditawarkan dalam home screen cukup jelas dan mudah dipahami. Di bagian My App yang muncul di Home Screen, terdapat fitur-fitur bawaan seperti APK Installer, Calculator, Downloads, File Explorer, Gallery, Browser, Mirroring, Music, hingga Settings.
Untuk menu Settings juga terdapat banyak opsi yang bisa diatur pengguna untuk memudahkan pengoperasiannya, seperti setting untuk bahas, bluetooth, Wi-Fi, Audio, hingga pengaturan tanggal dan waktu. Karena berbasis Android, proyektor bisa dihubungkan dengan Wi-Fi yang ada di sekitar, seperti di rumah atau kantor. Koneksikan dengan jaringan Wi-Fi agar bisa menikmati fleksibilitas perangkat ini. Dengan koneksi Wi-Fi, kamu bisa memutar konten-konten YouTube atau menonton Netflix langsung dari proyektor. Masukkan terlebih dahulu data login Netflix yang kamu miliki. Kamu juga bisa mengatur hasil proyeksi dari proyektor ini. Seperti keystone, tingkat kecerahan (Brightness), hingga temperatur warna.
Proyektor memang menggunakan sistem Android, namun masih tidak memiliki Play store untuk menambah aplikasi. Namun, Canon menyediakan fitur APKInstaller. Jadi, kamu bisa menambahkan aplikasi lain di dalamnya bersumber dari file-file installer Android dengan format APK. Namun, tidak semua aplikasi bisa cocok dengan proyektor ini. Satu hal menarik lainnya adalah, proyektor ini bisa dijadikan Wi0Fi Hotspot. Ini berguna untuk memancarkan jaringan Wi-Fi agar bisa dinikmati lebih luas lagi. Sangat bermanfaat jika dibawa saat liburan di suasana outdoor bersama teman atau keluarga.
Lensanya dari Canon Mini Projector MP250 ini bisa menghasilkan resolusi 854 x 480 piksel (WVGA) dengan kontras rasio 400:1. Sementara rasio aspek sebesar 16:9. Namun, untuk input masukan bisa berkemampuan resolusi 1920 x 1080 piksel (Full HD). Bahkan untuk input video bisa dari resolusi 4K UHD. Cukup fleksibel dan kekinian dalam menerima banyak sumber konten untuk diproyeksikan.
Ukuran proyeksi yang bisa dihasilkan proyektor ini mulai dari 16,1 inci hingga 93 inci. Cukup besar untuk sebuah proyektor dengan ukuran yang mini. Jadi, proyeksinya bisa lebih besar dari ukuran TV di rumah kamu. Sehingga menikmati konten dari proyektor ini bisa lebih ceria, terutama saat dinikmati bersama keluarga atau teman.
Berbasis Android, berarti proyektor memiliki chipset di dalamnya. CPU proyektor ini berbasis chipset Quad Core Cortex A53 (1,5GHz), yang didukung dengan memori 2GB RAM DDR3 SDRAM. Sementara storage internal disediakan 8G dimana hanya 4GB yang bisa dimanfaatkan pengguna, Storage memang kecil, namun, adanya slot USB dan HDMI membuat proyektor ini bisa memutar konten dari flash disk, memory card, atau laptop. Sangat fleksibel. Untuk kualitas suara memang tidak terlalu gahar mengingat ukuran proyektor yang kecil. Namun, suaranya sudah cukup untuk mendukung konten yang diputar, terutama untuk penggunaan di luar ruangan.
Proyektor juga dibekali dengan baterai berkapasitas 3.100mAh yang bisa memutar konten hingga dua jam. Baterai ini memang belum mendukung fast charging. Jadi untuk mengisi penuh dibutuhkan waktu kira-kira 3 jam.
Spesifikasi
Unit | Canon Mini Projector MP250 |
Dimensi dan bobot | 120 x 120 x 33 mm dan 407 gram |
Teknologi proyeksi | DLP DMS |
Input umum | 1920 x 1080 piksel (full HD) |
Input video | Hingga 4K UHD |
Keluaran | 854 x 480 piksel (WVGA) |
Jarak proyeksi | 0,5 hingga 3 meter |
Ukura layar | 16,1 hingga 93 inci |
Tingkat kecerahan | 250 lumens |
Koreksi keystone | Manual dan otomatis |
Sumber cahaya | LED dengan perkiraan masa pakai 20 ribu jam |
Sistem operasi | Android 7.1.2 |
Chipset | Wuad Core Cortex A53 (1,5GHz) |
Memori | 2GB DDR3 SDRAM dan 8GB untuk storage internal |
Konektivitas | Wi-Fi, Bluetooth, Audio Jack 3,5mm, HDMI 1.4, USB 2.0, Micro SD |
Baterai | 3.100mAh |
Kesimpulan
Canon Mini Projector MP250 ini menjadi perangkat yang bisa menemani kamu dengan nyaman saat ingin menikmati konten dengan ukuran yang lebih besar dimanapun dan kapanpun. Tidak hanya untuk konten hiburan, untuk pekerjaan dan produktivitas pun juga mumpuni. Bentuknya yang kecil dan ringkas membuatnya bisa disimpan dalam tas kerja harian. Jadi tidak perlu tas khusus untuk membawa perangkat ini.
Saat ingin presentasi pekerjaan, cukup keluarkan, nyalakan, dan hubungkan flash disk yang berisi file presentasi. Bahkan, presentasi bisa dijalankan walau tidak didukung jaringan listrik karena proyektor ini dibekali baterai di dalamnya yang bisa menyimpan daya untuk beberapa jam pengoperasian. Kapasitas baterainya juga dapat mendukung pengoperasian hingga 2 jam tanpa jaringan listrik.
Saat menggunakan listrik juga cukup efisien karena hanya membutuhkan daya Cuma 10W atau maksimal 18,5W. Dengan perangkat ini, kini kamu tidak perlu khawatir saat membutuhkan hiburan atau melakukan presentasi dimanapun kamu berada.
Tags: Canon, Canon by Datascrip, Canon Mini Projector MP250, Datascrip, Proyektor Canon, Review Canon Mini Projector MP250