Mobitekno – Indonesia diprediksi akan membutuhkan sekitar 9 juta SDM digital di tahun 2035 agar visi Indonesia menjadi kekuatan utama ekonomi digital dunia pada tahun 2045 dapat terwujud.
Berbagai persiapan perlu dilakukan, seperti menggelar program pendidikan dan pelatihan yang terstruktur dan terencana sehingga berbagai masalah SDM di bidang TICK, seperti kesenjangan kualitas dan kualifikasi industri bisa atasi.
Selain pendidikan, pelatihan atau pengalaman kerja nyata juga menjadi komponen edukasi penting bagi pengembangan talenta-talenta digital. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam naungan kebijakan Kampus Merdeka belum lama ini menggandeng Huawei untuk menggelar Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Program MSIB diharapkan dapat membekali para mahasiswa menghadapi dunia kerja dan juga kesempatan untuk menerapkan pembelajaran yang didapatkan di ruang kelas.
Program ini direncanakan melibatkan 64 perguruan tinggi yang menjadi mitra Huawei di Tanah Air dan perguruan tinggi lainnya. Selama MSIB, pelajar dapat mengonversikan pembelajaran selama magang sebesar maksimal 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
Itu artinya, magang ini akan menjadi bagian dari proses pembelajaran dimana mahasiswa akan mendapatkan sertifikat pengakuan sebagai bukti penyelesaian magang.
Selain itu, Huawei dan Ditjen Diktiristek menggelar sesi webinar untuk menambah wawasan mahasiswa-mahasiswi mengenai tren dan perkembangan dunia teknologi terkini sebagai salah satu rangkaian dari program MSIB.
“Kita harus meningkatkan kompetensi SDM kita di era teknologi digital ini. Pengembangan talenta digital di Indonesia telah dipercepat melalui Program MBKM, Kampus Merdeka, dimana para mahasiswa kita, ribuan mahasiswa, mempelajari pengetahuan dan teknologi baru untuk menjadi bagian dari technology creator. Kita juga perlu mengakselerasi inovasi digital secara nasional,” ujar Prof. Nizam, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Saya berharap kita memiliki masa depan yang cerah dan sejahtera bagi seluruh masyarakat. Saya juga berharap kerjasama ini dapat memperkuat ekonomi digital di Indonesia serta pembangunan masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari masyarakat global, ekonomi global, dan kemakmuran masa depan untuk semua,”,” tambah Prof. Nizam pada sesi webinar tersebut.
“Kami berharap dapat melihat lebih banyak universitas dan mahasiswa bergabung dalam program ini sehingga kita bersama-sama dapat mewujudkan visi Indonesia untuk menyiapkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Kami berkomitmen untuk membina 100 ribu talenta digital Indonesia pada tahun 2025,” sambut Ken Qi, VP, Director of the Board, Huawei Indonesia.
“Untuk membantu mewujudkan visi Indonesia, Huawei akan melakukan segala upaya melalui komitmen “I Do” untuk menciptakan nilai-nilai bersama dan mendukung kemajuan teknologi dan sosial bagi Indonesia. Kami sangat yakin bahwa Indonesia siap menjadi negara yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, dan peduli lingkungan,” tambah . Ken Qi.
Sebagai penutup Ken Qi mengajak semua pihak bekerja sama untuk memperjuangkan masa depan digital yang lebih baik. Huawei berharap dapat terus mendukung kolaborasi hebat antara pemerintah, industri, dan akademisi di masa depan.
Tags: Ditjen Diktiristek, Huawei, Huawei Indonesia, MSIB, Program Pelatihan, rogram Magang Studi Independen Bersertifikat