Mobitekno – Bekerjasama dengan YesWeHack, DANA meminta para pakar keamanan global untuk menguji ketangguhan eplikasi e-wallet miliknya. DANA meminta mereka untuk mengamankan aplikasinya sekaligus mencoba untuk menemukan lubang keamanan yang selama ini tidak terdeteksi oleh audit keamanan biasa. Aktivitas yang dilakukan ini, merupakan cara DANA untuk menygihkan platform e-wallet yang benar-benar aman digunakan oleh generasi muda yang tech savvy di Indonesia.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Visa bertajuk “Powering the Acceleration of Digital-First Experiences” mendapati bahwa 78% orang Indonesia lebih memilih e-wallet sebagai platform pembayaran mereka karena kecepatan transaksi dan kenyamanannya. Laporan Bank Indonesia menyebutkan bahwa jumlah transaksi digital di Indonesia telah mencapai US$9,2 miliar selama semester pertama 2021, atau naik 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ketika berbagai inovasi digital telah mengubah dunia menjadi tempat untuk hidup dan bekerja secara lebih cepat, lebih baik, dan jauh lebih efisien, dunia usaha juga perlu lebih transparan kepada para pengguna mereka. Fokusnya kini bergeser ke arah ancaman keamanan dan cara terbaik menanganinya. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh CPA Australia di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2019, sebanyak 58,7% UKM di Indonesia sudah memperkirakan bahwa mereka akan menjadi target serangan siber (cyber attack) pada 2020.
“Jutaan orang Indonesia mempercayakan informasi pribadi dan keuangan mereka kepada DANA, dan kami menerima tanggung jawab ini dengan sangat serius. Kami telah mengundang ribuan pakar keamanan dari seluruh dunia untuk menemukan kerentanan di dalam aplikasi e-wallet DANA. Program public bug bounty bersama YesWeHack ini akan dijalankan secara berkelanjutan dan setiap update terbaru akan diperiksa terlebih dahulu. Hal ini demi melindungi data pengguna kami dan mencegah terjadinya insiden keamanan,” kata Andri Purnomo, VP Information Security DANA.
Saat ini, para penjahat siber selalu termotivasi untuk melakukan pencurian identitas pada berbagai platform di internet, termasuk fintech. Fintech bahkan menjadi salah satu target penjahat ini karena memiliki banyak data di dalamnya. Oleh sebab itu, keamanan menjadi hal yang prioritas bagi DANA. pribadi, dan sektor fintech adalah salah satu target utamanya. Keamanan siber selalu menjadi prioritas di DANA. Perusahaan ini mengawalinya dengan mengadakan program private bug bounty, yakni mengundang para pakar keamanan terpilih untuk menginvestigasi e-wallet-nya. DANA kini melangkah lebih jauh dengan menggelar program public bug bounty dan mengundang lebih dari 30.000 pakar keamanan global melalui platform YesWeHack, dengan tujuan memberikan transparansi dan kemanan yang lebih baik lagi kepada para penggunanya.
“Berbagai perusahaan dan konsumen di seluruh Asia Tenggara, terutama di Indonesia, telah melakukan lompatan beberapa generasi dengan mengadopsi e-wallet sebagai channel pembayaran pilihan mereka. Namun, digitalisasi yang cepat ini seharusnya tidak mengorbankan faktor keamanan,” kata Kevin Gallerin, Managing Director, APAC di YesWeHack. “Program public bug bounty dari DANA akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan dan mengamankan e-wallet jutaan masyarakat Indonesia.”
Tags: DANA, e-wallet DANA, YesWeHack