January 9, 2021

Trend Micro: Bekerja Jarak Jauh dan Berbasis Cloud Jadi Sasaran Empuk Penjahat Siber

Penulis: Rizki R
Trend Micro: Bekerja Jarak Jauh dan Berbasis Cloud Jadi Sasaran Empuk Penjahat Siber  

Mobitekno – Tren bekerja jarak jauh (remote) akan terus diterapkan di banyak organisasi/perusahaan selama 2021. Demikian diungkapkan oleh Laksana Budiwiyono, selaku Country Manager untuk Trend Micro Indonesia saat memaparkan hasil prediksi Trend Micro terkait serangan penjahat siber.

Mengawali tahun baru ini, Trend Micro Incorporated, melaporkan hasil prediksi bahwa jaringan rumah, perangkat lunak yang mendukung bekerja dari jarak jauh dan sistem cloud akan menjadi pusat gelombang serangan baru di tahun 2021. Dalam laporan bertajuk Turning the Tide,perusahaan memprediksi bahwa kejahatan siber di tahun 2021 akan secara khusus menargetkan jaringan rumah sebagai jalur utama yang membahayakan Teknologi Informasi (TI) perusahaan dan jaringan IoT (Internet of Things).

“Kami memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif,” ujar Laksana.

Ia menambahkan, “Tim keamanan perlu melipatgandakan pelatihan para karyawan sebagai pengguna teknologi, memperkuat deteksi dan respon, serta mengontrol akses secara adaptif. Setahun terakhir ini adalah tentang bertahan: sekarang saatnya bagi bisnis untuk kembali berkembang, dengan keamanan cloud yang komprehensif sebagai pondasi mereka.”

Trend Micro

Laksana Budiwiyono, selaku Country Manager untuk Trend Micro Indonesia

Laporan prediksi tersebut memperingatkan bahwa karyawan yang secara teratur mengakses data sensitif (misalnya, profesional HRD yang mengakses data karyawan, manajer penjualan yang menangani informasi pribadi pelanggan, atau eksekutif senior yang mengelola nomor rahasia perusahaan) berada pada risiko terbesar.

Serangan kejahatan siber, menurut Laksana, kemungkinan akan memilih mengeksploitasi celah yang ada dalam kolaborasi online dan produktivitas perangkat lunak setelah datanya terbuka, dibandingkan dengan zero-days.

Tim keamanan TI perlu merombak kebijakan dan perlindungan bekerja dari rumah untuk mengatasi kompleksitas lingkungan hibrid – yaitu di mana data kerja dan pribadi datang dalam satu perangkat. Pendekatan dengan tidak mempercayai siapapun (zero-trust) akan semakin banyak dipilih untuk memberdayakan dan mengamankan karyawan yang tersebar.

“Saat menggunakan integrasi dengan pihak ketiga, Trend Micro juga memperingatkan bahwa API yang terekspos akan menjadi vektor serangan pilihan baru bagi kejahatan siber, cara tersebut dapat memberikan akses ke data pribadi pelanggan, kode sumber, dan layanan back-end,” ungkap Laksana.

Sistem cloud adalah area lain di mana ancaman akan terus terjadi pada tahun 2021, dari pembajakan, kesalahan konfigurasi, dan penyerang yang mencoba mengambil alih server cloud untuk menyebarkan gambar kontainer berbahaya.

Pada masa pandemi, Indonesia mengalami kejahatan siber cukup tinggi yang memanfaatkan situasi Covid-19. Pada Kuartal 3 2020, Trend Micro mendeteksi bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapat serangan malware yang berkaitan dengan Covid-19 dengan jumlah 11.088.

“Selain itu serangan Email Spam yang memanfaatkan Covid-19 juga cukup banyak terjadi di Indonesia, yaitu sebanyak 11.889, angka ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat satu se Asia Tenggara dalam kategori serangan Email Spam berkaitan dengan Covid-19,” papar Laksana.

Di bawa ini beberapa saran Trend Micro untuk mengurangi ancaman di tahun 2021:

  • Mendorong edukasi dan pelatihan karyawan untuk lebih memahami tentang bagaimana cara terbaik dalam menjaga keamanan perusahaan ketika membawa pekerjaan ke rumah, termasuk pelarangan untuk menggunakan perangkat pribadi
  • Mempertahankan kontrol akses yang ketat untuk jaringan perusahaan maupun jaringan rumah, termasuk zero trust
  • Menggandakan praktik terbaik keamanan dan program manajemen patch
  • Meningkatkan deteksi ancaman dengan ahli keamanan untuk melindungi pekerjaan di cloud, email, endpoint/ PC, jaringan, dan server sepanjang waktu

Kejahatan siber akan terus mengikuti kemanapun uang berada – mencari imbalan terbaik atas aksinya. Perusahaan dan tim keamaan harus tetap gesit dan waspada untuk tetap selalu berada beberapa langkah didepan para penjahat siber.

Tags: , , , ,


COMMENTS