May 4, 2020

Red Hat Summit 2020: Red Hat Sudah Terbiasa dengan Sistem Kerja Jarak Jauh

Penulis: Desmal Andi
Red Hat Summit 2020: Red Hat Sudah Terbiasa dengan Sistem Kerja Jarak Jauh  

Mobitekno – Red Hat Summit 2020 kali ini nerlangsung berbeda dari biasanya. Dengan adanya kampanye #StayatHome yang digulirkan WHO dan banyak pemerintah di dunia karena pandemi Covid-19, event Red Hat Summit 2020 pun dilakukan secara virtual experience. Namun, walaupun berlangsung secara virtual, tidak mengurangi pesan dan informasi yang disampaikan Red Hat kepada para pelanggannya di seluruh dunia.

Dalam menjalankan bisnisnya, terutama ditengah pandemi Covid-19 ini, solusi Red Hat sudah siap dari jauh-jauh hari. Solusi yang dimiliki Red Hat ini sudah sejak lama dapat bekerja dari jarak jauh. Dengan begitu, hampir tidak ada yang berubah dari sistem kerja solusi-solusi yang ada pada Red Hat di banyak perubahan.

“Red Hat memulai solusi open source dari bawah, dimana solusi ini benar-benar sukar untuk dipahami oleh banyak pihak. Namun kini, solusi Red Hat bisa menjadi standar bagi semua bidang inovasi teknologi,” kata Frank Feldmann, Vice President, Red Hat APAC Office of Technology, dalam penjelasannya di Red Hat Summit 2020 Virtual Experience, Rabu 29/4/2020. “Bahkan, ditengah kondisi Covid-19 ini, ternyata tanpa sadar kita sudah menyiapkan diri sejak lama. Komunitas pengembang kami yang tersebar di seluruh dunia, mereka sudah terbiasa dengan sistem kerja jarak jauh. Dengan begitu, pengalaman 25 tahun membuat kami tidak mengalami kerugian dengan adanya pendemi ini,” lanjut Feldmann.

Namun begitu, Red Hat harus sedikit mengubah strategi pemasaran mereka. Pandemi yang mempengaruhi banyak perusahaan dan pelanggan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri. Solusi Red Hat yang memiliki banyak keahlian dan akses ke banyak pakar IT menjadi modal besar untuk menjalankan bisnisnya. Melihat banyak perusahaan yang mengalami kesulitan menjalankan bisnisnya di tengah kondisi Covid-19 ini, Red Hat pun membantu mereka dengan menurunkan harga sementara waktu untuk beberapa solusi yang dimilikinya.

“Ini cara kami membantu mereka (perusahaan) yang mengalami kesulitan. Ada hal-hal pragmatis yang harus kami lakukan. Menurunkan harga merupakan salah satu strategi yang paling masuk akal untuk membantu pelanggan di tengah kondisi seperti ini. Dengan begitu, para pakar kami tetap bisa membantu pelanggan untuk memberikan pelatihan,” kata Frank Feldmann.

Red Hat
Frank Feldmann, Vice President, Red Hat APAC Office of Technology

Update Solusi Red Hat di Red Hat Summit 2020

Di event tersebut, Red Hat juga mengumumkan beberapa solusi open source ter-update untuk para pelanggannya. Solusi ini untuk membantu industri TI agar bisa selalu berkembang guna memenuhi permintaan layanan digital yang berkembang pesat. Solusi-solusi ini ditujukan untuk memenuhi permintaan akses yang lebih luas baik di sektor layanan kesehata, logistik, keuangan, pemerintah, pendidikan, dan industri lainnya.

Dengan solusi ini, pelanggan bisa mengembangkan aplikasi apa saja dan mengerahkannya ke mana saja dengan konsistensi dan fleksibilitas yang dimungkinkan oleh landasan cloud hybrid terbuka.

Solusi-solusi yang diperkenalkan saat event berlangsung diantaranya adalah:

Virtualisasi OpenShift: Solusi ini memiliki fitur baru yang tersedia sebagai Technology Preview dalam Red Hat OpenShift. Fitur ini  berasal dari proyek open source KubeVirt. Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan, mengerahkan, dan mengelola aplikasi yang terdiri dari mesin virtual beserta container dan serverless, semuanya dalam satu platform modern yang menyatukan beban kerja cloud-native dan tradisional.

Red Hat OpenShift 4.4:  Versi terbaru dari platform Kubernetes enterprise ini dibangun berbasis kesederhanaan dan skala Operator Kubernetes. Dibangun ulang pada Kubernetes 1.17, OpenShift 4.4 memperkenalkan tampilan metrik platform yang berpusat pada pengembang dan pemantauan untuk beban kerja aplikasi; integrasi pemantauan untuk Operator Red Hat; manajemen biaya untuk menilai sumber daya dan biaya yang digunakan untuk aplikasi spesifik di cloud hybrid; dan banyak lagi.

Red Hat Advanced Cluster Management untuk Kubernetes: Untuk mengatasi tantangan manajemen dalam menjalankan aplikasi cloud-native lintas klaster Kubernetes skala besar, produksi dan terdistribusi, Red Hat juga memperkenalkan solusi manajemen baru. Red Hat Advanced Cluster Management untuk Kubernetes, segera tersedia sebagai Technology Preview, menyediakan titik kontrol tunggal yang disederhanakan untuk pemantauan dan pengerahan klaster OpenShift dalam skala besar, yang menawarkan tata kelola berbasis kebijakan dan manajemen siklus hidup aplikasi.

 

Tags: , ,


COMMENTS