Mobitekno – Perkembangan teknologi digital sudah pasti membawa dampak ke industri periklanan. Apabila papan reklame (billboard) dulunya hanya menampilkan gambar statis, sentuhan teknologi digital memungkinkan gambar bergerak (video, animasi) tampil pada billboard sehingga terlihat lebih menarik orang yang melintas.
Kini dunia periklanan melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi teknologi Intenet dan mobile. Kini hadir istilah baru yakni Digital out-of-home (DOOH) yang pada dasarnya adalah OOH (misalnya papan reklame) yang didukung teknologi periklanan (AdTech), seperti geofencing, AI, IoT, Big Data, tracking, retargeting, personalizing, attribution, dan measurement.
Tren periklanan ini coba dirintis oleh perusahaan/startup Indonesia, Adroady, yang bukan hanya mengadopsi AdTech di atas, tapi juga menggunakan kendaraan (roda empat dan dua) sebagai ‘wahana’ untuk menampilkan iklan. bagi Adroady, jumlahnya kendaraan yang terus meningkat di Indonesia dari tahun ke tahun menjadi sarana iklan potensial untuk lebih menjangkau target yang diinginkan.
Setelah mengimplementasikan iklan di layar LED di kaca belakang mobil, Adroady kini mulai memanfaatkan mobilitas kendaraan roda dua atau sepeda motor yang tersebar di jalan raya kota-kota Indonesia. Harapannya, pengkilan yang memasang iklannya di platform iklan Androady di sepeda motor akan lebih luas menjangkau masayarakat.
Sama seperti di mobil, iklan di sepeda motor Adroady juga tetap menggunakan layar LED didukung sistem iklam programmatic agar arget pemirsa lebih terarah. Adroady mengklaim menjadi satu-satunya provider yang menggunakan menjadi penyedia jaringan digital mobile OOH pertama saat ini.
Adroady sudah memasang target di tahun 2020 yang tinggal menunggu beberapa hari saja. Tahun depan, jumlah kendaraan yang menggunakan platform iklan mobile OOH Adroady akan ditambah menjadi lima kali lipat.
“Tahun depan targetnya 3 ribu, termasuk yang di Vietnam,” ujar CEO dan Founder Adroady, Edward Halley, di Grand Sahid Jaya, Jumat (20/12/2019).
Rencana ekspansi layanan di tahun depan bukan hanya dilakukan di dalam negeri. Rencanan Adroady juga akan merambha ke Vietnam dan Meksiko.
Menurut Edward, jenis kendaraan yang bergabung ke dalam layanannya masih membatasi dari sektor privat dan umum saja. Meski tidak menyebut perusahaan mana yang bergabung ke dalam layanannya, Edward menyebut bahwa mobil yang bergabung ke dalam layanannya hanya berasal dari mitra perusahaan ride hailling di Indonesia.
“Untuk sekarang mobil masih dari ride hailling. Untuk yang pribadi kita baru buka yang motor,” tambnah Edward.
Untuk sementara, Edward menyebut belum akan melakukan periklanan menggunakan kendaraan yang lebih besar seperti truk. Menurutnya, pertimbangan tersebut dilihat dari efisiensi iklan dengan membandingkan dengan berapa jumlah orang yang melihat iklan tersebut.
“Kalau kita pasang di truk belum tentu efisien. Kan sekarang ada tuh tiga sisi. Sementara pedestrian di Jakarta berapa persen sih, kecil banget kan. Iklannya kiri kanan tuh kaya mubazir lah. Yang liat kecil, lebih banyak yang di belakang,” pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa klien yang telah menggunakan platform iklan Adroady antara lain, Sinarmas Land, Agung Podomoro, Asya Property, HBO, National Geographic, Garuda Food, Ultra Jaya, Nissan, Auto2000, Yamaha, Axa Mandiri, Nokia, Sharp, Bosch, Lazada, Blibli, Djarum, Guinness, Metro Dept. Store, Marugame Udon, Panorama Tour, Japan Tourism, dan lain-lain.
Solusi periklanan Adroady yang memandfaatkan teknologi, sperti AI (machine learning), pengenalan wajah, GPS, dan Big Data berguna dalam melakukan perhitungan impression iklan, laporan, dan monitoring yang lebih akurat dan terpercaya. Berdasarkan data yang terkumpul, pengiklan dapat memilih untuk menyebarkan iklan yang berbeda pada waktu dan lokasi tertentu dan membayar berdasarkan penayangan.
Tags: Adroady, big data, Digital out-of-home ads, DOOH, GPS, IoT, mobile OOH, Sepeda Motor
