[section_title title=”Fitur dan Kinerja”]
Fitur dan Kinerja
Salah satu yang membuat smartphone ini berbeda dengan smartphone lainnya di rentang harga yang sama, atau bahkan di atasnya adalah fitur Near Field Communication (NFC). Fitur NFC ini cukup berguna bagi pengguna yang sering menggunakan electronic money (e-Money). Pengguna bisa memeriksa saldo dari kartu e-money saat itu juga dengan meng-install aplikasi pembaca kartu. Bahkan, beberapa bank pun sudah memanfaatkan NFC untuk proses pengisian saldo sehingga tidak perlu lagi pergi ke ATM hanya untuk mengisi saldo e-Money.
Nokia 3.1 Plus merupakan salah satu smartphone dengan fitur NFC berharga terjangkau. Fitur ini masih agak sulit ditemukan di smartphone lain, termasuk smartphone-smartphone berharga 4-6 juta Rupiah sekalipun. Oleh sebab itu, Nokia 3.1 plus bisa menjadi solusi bagi yang membutuhkan fitur NFC.
Namun, NFC tidak hanya dibutuhkan untuk membaca kartu e-money. NFC bisa digunakan untuk melakukan transfer data secara cepat dari smartphone ke smartphone NFC lainnya tanpa harus melalui proses pairing.
Di sisi kamera, Nokia 3.1 Plus menggunakan dua kamera di bagian belakang dengan kemampuan 13MP f/2.0 Auto focus dan 5MP f/2.4 untuk kedalaman objek (bokeh). Ada delapan mode yang dapat digunakan untuk kamera depan, yaitu Square, Panorama, Live Bokeh, Manual, Photo (Auto), Video, Slow-motion, dan Time Lapsed. Sama seperti yaang Mobitekno temukan I Nokia 5.1 Plus, untuk mode video tidak ditemukan tombol pause. Sementara untuk kamera depan menggunakan satu kamera berkemampuan 8MP f/2.2 yang dilengkapi juga dengan LED Flash dan fitur HDR.
Hasil jepretan dari kamera Nokia 3.1 Plus tidak begitu mengecewakan jika pencahayaan cukup. Namun untuk kondisi kurang cahaya, objek yang ditangkap masih terlihat ‘pecah’ jika dilihat dengan detail. Namun hal ini kami anggap wajar karena segmentasi Nokia 3.1 Plus bukan di fotografi.
Satu hal menarik lagi adalah penggunaan Android One berbasis Android 9.0. Sistem operasi model seperti ini ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan tentu saja dari sisi aplikasi. Dengan Android One, membuat pengoperasian aplikasi menjadi lebih lancar. Selain itu, tidak ada aplikasi-aplikasi bawaan yang terikat kontrak dengan brand yang biasanya susah untuk di-uninstall.
Namun kerugiannya bagi sebagian pengguna Android One adalah aplikasi default kurang memenuhi keinginan pengguna. Android One yang tampil “polos” membuat hanya aplikasi-aplikasi berbasis Google saja yang dibawa ke dalam smartphone. Aplikasi seperti gallery untuk menampilkan foto-foto hasil jepretan kamera harus dicari di Playstore dan terkadang tidaak gratis untuk aplikasi dengn fitur yang andal. Namun begitu, Nokia cukup update dalam menggunakan sistem operasi Android. Saat ini sistem operasi yang ada sudah berbasis Android Pie 9.0.
Bagaimana dengan baterai? Nokia 3.1 dibekali baterai berkapasitas 3.500 mAh. Kapasitas ini cukup untuk menunjang aktivitas smartphone seharian penuh dengan jumlah pemakaian aplikasi yang wajar, seperti untuk kebutuhan kerja, membaca email, membuka browse, dan sedikit bermain game.
Satu kekurangan juga terdapat pada kapasitas storage internal yang begitu kecil, 32GB. Memang yang digunakan adalah Android One yang memiliki kapasitas file tidak terlalu besar. Namun, untuk penempatan file-file foto (walaupun sebagian besar sudah disimpan secara cloud), terasa sangat terbatas.
Kinerja
Untuk kinerjanya, smartphone ini dapt bekerja cukup baik, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan. Kapasitas RAM yang 3GB sudah memadai untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berjumlah wajar. Untuk kinerja ini, Mobitekno mengukurnya dengan tiga aplikasi benchmark, yaitu Antutu, GeekBench, dan PCMark. Berikut ini hasilnya.
Hasil Jepretan Nokia 3.1 Plus:
Tags: Nokia, Nokia 3.1 Plus, Review Nokia, Smartphone NFC