September 24, 2018

Luno Kesulitan di Indonesia; Masyarakat Kita Bukan “Risk Taker”

Penulis: Rizki R
Luno Kesulitan di Indonesia; Masyarakat Kita Bukan “Risk Taker”  

Mobitekno – Salah satu upaya perusahaan untuk mendekatkan diri ke para pengguna, khususnya komunitas ialah membuat beragam acara sarat manfaat. Inilah yang dilakukan Luno salah satu platform trading Bitcoin terpercaya yang baru-baru ini menggelar event #MakanBarengLuno, di Metro Coffee, Jakarta, Sabtu (22/9).

Acara ini diisi dengan networking, obrolan hangat, dan ramah-tamah, bersama staf dan pelanggan Luno Indonesia. Utamanya ialah ingin mendengarkan masukan terhadap produk dan layanan Luno dan membahas berbagai hal lainnya seputar Luno dan Bitcoin. Kepada Mobitekno, Operation and Growth Lead Luno Indonesia, Claristy menyatakan bahwa selama ini Luno memang punya komunitas di beberapa media sosial, tapi belum pernah face-to-face. “Kota pertama yang kami datangi ialah Bandung, dan kali ini di Jakarta. Nanti juga ada beberapa kota lain, mungkin di Balikpapan, Palembang, dan Surabaya,” kata Claristy.

Intinya, kata Claristy, acara kali ini ingin bertemu rekan-rekan komunitas terlebih dulu, menjalin hubungan, lalu juga ingin dengar masukan dari pengguna Luno (feed back).

Hingga akhir tahun ini, Luno masih akan membangun fitur-fitur baru, namun fokus mereka ialah penyelesaian regulasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang belum usai.

Terkait jumlah pengguna di Indonesia, Claristy mengaku Luno belum bisa berbicara banyak seperti negara lain, contohnya Singapura dan Malaysia. Hal ini disebabkan karakteristik masyarakat Indonesia memang bukan risk taker. “Biasanya masukin dulu sedikit (Rp15 ribu- Rp100 ribu), sementara banyak pengguna Luno di Kuala Lumpur langsung depositkan mulai 100-300 juta,” ujarnya.

Screenshot 20180924 173652 1

Foto: Ilustrasi

Maka dari itu, menurut Claristy, pendekatan Luno di Indonesia ialah dengan ‘menggenggam tangan’ pengguna dari awal hingga menaruh banyak asset kripto. Lebih dari itu, budaya kolektif di Indonesia lebih kuat dibanding negara lain. “Kami juga fokus pada informasi soal Bitcoin yang benar sehingga bisa masuk ke pengguna Bitcoin,”

Saat ini pengguna Luno di seluruh dunia sudah menyentuh angka 2 juta, Indonesia menyumbang 15%, yakni sekitar 300 ribu, di mana didominasi oleh pria. Luno hadir di seluruh Indonesia, akan tetapi pengguna paling banyak berada wilayah di Jakarta, Bandung, dan Medan.

“Indonesia masih menyimpan potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, PR kami adalah lebih memperkenalkan Luno untuk membangun kepercayaan,” pungkas Claristy.

Tags: , , , , ,


COMMENTS