Mobitekno – Kiprah Indosat untuk menjadikan kota-kota di Tanah Air menjadi cerdas atau bahasa sederhananya lebih ‘memahami’ dan mendukung kebutuhan warganya dalam berbagai aktivitas (transportasi, layanan publik, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain) sudah dimulai sejak tiga tahun lalu (2015).
Setelah berkontribusi ‘mencerdaskan’ ibukota DKI Jakarta di tahun 2015 lalu, Indosat Ooredoo kembali menegaskan komitmennya menjadikan lebih banyak kota-kota di Indonesia juga menjadi kota cerdas (smart city).
Sebagai kelanjutan program Gerakan Menuju 100 Smart City tahap I tahun lalu (2017) untuk mendukung 10 kota/kabupaten menjadi smart city, Indosat Ooredoo sudah menggelar program Gerakan 100 Kota Cerdas tahap II 2018 ini, Indosat Ooredoo telah berhasil penyusunan master plan smart city di 16 kota/kabupaten sebagai technology advisor.
Di sini, Indosat Ooredoo menghadirkan beragam solusi yang sesuai dengan strategi perusahaan untuk mengakselerasi B2B (Business to Business). Keikutsertaan operator berlogo dominan kuning ini tampaknya ditargetkan untuk menjadi trusted digital partner bagi pemerintah.
Intan Abdams Katoppo yang baru menjabat sebagai Chief Business Officer Indosat Ooredoo menyatakan bahwa Indosat Ooredoo sudah sejak awal terlibat program Gerakan Menuju 100 Smart city dari Jakarta Smart city Forum (2015), Indonesia Smart city Forum Bandung (2016), dan Gerakan 100 Kota Cerdas tahap I tahun 2017 (Makassar) serta tahap II pada tahun 2018 ini.
“Indosat Ooredoo juga menampilkan beragam solusi ICT sebagai enabler Smart city berbasis TIK di antaranya smart plate & face recognition solution, command center, smart light PJU, e-tax, e-retribusi, smart bike sharing, dan digital library. Ke depan kami akan terus berinovasi menghadirkan solusi yang dibutuhkan pelanggan dalam era 4.0 saat ini,” ujar Intan di BSD, Sepong Tangerang, Banten, (14/12/2018).
Hendra Sumiarsa, Head of Business Development IoT & Smart City, menambahkan jika Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas tahun 2018 merupakan tahap ke II yang tahun 2018 ini terpilih 50 kota/kabupaten untuk ikut serta dalam program BIMTEK (bimbingan teknis).
“Ini keempatnya sudah jalan di 10 kota sebagai technology advisor, sudah semuanya terimplementasi. Untuk 16 kota yang dipilih tahun ini, implementasi baru tahun depan,” ujar Hendra.
Kota atau kabupaten yang dipilih berhasil memenuhi penilaian aspek-aspek yang dipandang penting dalam suksesnya implementasi smart city berbasis TI. Gerakan ini jug adidukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan RI.
Program BIMTEK membimbing kabupaten/kota terpilih untuk menyusun master plan smart city sehingga dapat memaksimalkan inovasi, inklusifitas, serta pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, kesejahteraan maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
“Sampai dengan 2018, Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas telah menghasilkan 75 master plan implementasi smart city pada kota/kabupaten,” tutup Hendra.
Tags: BIMTEK, Indosat Ooredoo, Intan Abdams Katoppo, kota cerdas, Smart City