Mobitekno – Teknologi Blockchain saat ini menjadi teknologi alaternatif di era ekonomi digital saat ini. Teknologi ini sebenarnya di beberapa negara sudah banyak digunakan beberapa tahun belakngan ini. Saat ini teknologi blockchain sudah menjadi perhatian banyak kalangan dari berbagai industri di dunia.
Di Indonesia, teknologi blockchain sudah mulai menarik perhatian beberapa industri, dan sudah juga ada yang menggunakan, akan tetapi pertumbuhannya masih dini dikarenakan adanya tantangan yang dihadapi seperti kurangnya pemahaman dan edukasi masyarakat. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar dalam perkembangan dan penerapan teknologi blockchain.
Saat ini masih banyak beredar persepsi masyarakat yang kurang paham tentang teknologi blockchain dan Bitcoin atau cryptocurrency. Persoalan utama yang akan dihadapi dan ditangani adalah bagaimana kedepannya setiap unit masyarakat diberikan sosialisasi dan literasi terhadap teknologi blockchain ini, sehingga perkembangan blockchain dapat meningkat pesat untuk menjawab permasalahan bisnis.
Menyikapi hal tersebut bebrapa lembaga seperti KADIN, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Bekraf dan HARA berinisiasi untuk meresmikan Indonesia Blockchain Hub ( IBH ) sebagai wadah edukasi dan sarana penghubung bagi semua stakeholders untuk saling memperluas koneksi dan meningkatkan potensi bisnis untuk seluruh industri baik dalam skala nasional maupun global.
Indonesia Blockchain Hub merupakan gerakan kolektif dari KADIN, Asosiasi Blockchain Indonesia, BEKRAF, dan HARA, bertujuan sebagai gerbang utama untuk membuka jaringan ekosistem antar pegiat blockchain di Indonesia dan global, serta menjadi wadah untuk berbagi dan belajar pengalaman.
Menurut Regi Wahyu, Pendiri dan CEO HARA, yang juga sebagai salah satu penggagas pendirian IBH, mengungkapkan bahawa secara fundamental, kelebihan blockchain yang tidak dapat dimanipulasi dan transparan ini membawa dampak menjanjikan dalam merevolusi banyak industri dan bisnis di dunia.
Banyak yang mengatakan bahwa seperti revolusi komunikasi yang didukung oleh internet; blockchain akan merevolusi transaksi. Revolusi blockchain akan mempermudah transaksi antara seluruh lapisan masyarakat sampai UMKM ataupun petani seperti yang sekarang sudah mereka nikmati melalui penetrasi internet.
“Memang perlu ada satu wadah yang bisa mendorong dan membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman dari teknologi ini. Sebab itu, kami menginisiasikan Indonesia Blockchain Hub,” ujar Regi saat peresmian IBH di Jakarta, Kamis (16/08/2018).
Lebih lanjut Regi menjellaskan bahwa teknologi blockchain yang telah dikembangkan kurang dari 10 tahun lalu tersebut, masih akan terus berkembang untuk menemukan solusi-solusi baru.
“Dalam situasi ini, Indonesia berpotensi untuk tumbuh setara dengan negara lain, termasuk negara maju yang sedang giatnya mengembangkan bisnis melalui teknologi ini,” tegas Regi
Teknologi blockchain menurut Regi, dapat meningkatkan daya saing bisnis dan memperkuat peringkat Indonesia sebagai satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 negara besar yang memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi di dunia.
Sementara itu, menurut Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan Indonesia periode 2013-2014, yang kini menjadi Advisor HARA mengungkapkan bahwa teknologi blockchain bisa membawa dampak riil untuk akselerasi perekonomian Indonesia. Akses terhadap data yang granular, terhubung dan terbuka akan sangat berharga untuk mengambil keputusan. “Hal itu dapat meningkatkan efisiensi bagi sektor usaha dan mendukung pemerintah untuk menentukan kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Chatib Basri, pada kesempatan yang sama.
Menanggapi hal tersebut, Vice Chairman BEKRAF, Ricky Pesik, juga mengatakan, dengan menerapkan teknologi blockchain pada bisnis, Indonesia dapat lebih kompetitif. Teknologi ini dapat diterapkan dalam berbagai sektor, salah satunya dalam ekonomi kreatif. Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di bidang ekonomi kreatif dipercaya juga dapat mengadopsi teknologi blockchain yang penerapannya relatif terjangkau untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
“Kami percaya bahwa transparansi data yang dimungkinkan oleh teknologi blockchain akan membantu lapisan paling bawah (bottom of the pyramid) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambah Regi
Dari pengalaman HARA dalam mengimplementasikan blockchain di beberapa wilayah di Indonesia, menurut Regi, masih ada tantangan dalam menjelaskan dampak sosial dan eknomis blockchain bagi bisnis, regulator dan masyarakat pada umumnya. Kebutuhan sumber daya manusia untuk menggali potensi diri di bidang teknologi blockchain ini juga sangat diperlukan.
Peresmian Indonesia Blockchain Hub tersebut juga menghadirkan para 14 narasumber serta pemain proyek blockchain ternama di dunia untuk berbagi pengalamannya, seperti Oscar Darmawan, Founder & CEO of INDODAX (Indonesia); Jonathan Lee, CCO of Yello Digital Mobile (Korea); Vachara Aemavat, Co-CEO of SIX Network (Thailand); Constantin Papadimitriou, President of Pundi X (Indonesia); Darius Rugevicius, Founder & Managing Partner of Connect Capital (Amerika Serikat); Gabriel Yang, COO of Beyond Blocks (Korea); dan lainnya.
Tags: blockchain, Blockchain Hub, HARA