[section_title title=”Mengorbankan Keamanan Demi Kenyamanan”]
Untuk Kawasan Asia Pasifik, keamanan tetap menjadi pertimbangan utama, apapun aktivitas digital mereka. Hal ini terlihat dari 54% responden yang memprioritaskan keamanan dibanding kenyamanan. Faktanya, hampir setengah (46%) menyatakan, pengalaman yang lebih aman akan menjadi faktor terbesar dalam meningkatkan pengalaman digital mereka selama lima tahun ke depan.
Situasi berbeda terjadi di kalangan konsumen Indonesia di mana kenyamanan lebih berharga ketimbang kenyamanan, serta cenderung haus pengalaman baru ketimbang menggunakan aplikasi yang aman. Ini terlihat dari 47% responden Indonesia yang masih tak puas dengan keseluruhan pengalaman menggunakan aplikasi. Alasan utama memilih sebuah aplikasi adalah kenyamanan (29%) dan waktu loading yang cepat (24%), serta hanya 19% yang memikirkan alasan keamanan.
Tapi, di tengah sorotan banyaknya penyalahgunaan data media sosial dan kerentanan terhadap peretasan – seperti yang terjadi dalam kasus Facebook dan Cambridge Analytica beberapa waktu lalu – media sosial merupakan jenis aplikasi yang paling banyak digunakan. Yang lebih mengkhawatirkan, media sosial menduduki posisi kedua sebagai aplikasi yang paling dipercaya di kawasan.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh fungsi dan kenyamanan yang ditawarkan media sosial, salah satunya mempermudah pengguna untuk terus melihat update dari teman dan keluarga serta pada saat yang sama menyediakan opsi untuk masuk atau mendaftar sebagai pengguna aplikasi lain seperti game atau layanan e-commerce. Ini berarti, pengguna dengan sukarela meyerahkan informasi pribadi demi kenyamanan dan fungsi. Terkadang, mereka tak berpikir dua kali mengenai dampaknya bagi keamanan secara keseluruhan.
Tags: Aplikasi, F5 Networks, generasi milenial, keamanan aplikasi, survei The Curve of Convenience