Mobitekno – Era big data saat ini membuat betapa semakin pentingnya data sebagai aset tak ternilai yang harus dilindungi secara maksimal. Untuk melindungi aset data tersebut tentu membutuhkan sistem keamanan yang berlapis.
Perlindungan data tersebut bukan semata karena ada aturan atau kewajiban buat perusahaan atau individu yang terkena imbas General Data Protection Regulation (GDPR) besutan European Union (EU), yang mengharuskan bahwa mereka yang memiliki bisnis dengan negara-negara Eropa wajib menggunakan enkripsi untuk keamanan data.
Namun lebih dari itu sendiri, perlindungan data secara berlapis menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan untuk mengamankan aset berharganya, agar tidak terjadi kehilangan atau pencurian data.
Upaya untuk melindungi data secara berlapis tersebut dimulai dengan meng- enkripsi data tersebut terlebih dulu. Sehingga apabila data tersebut samapai kehilangan atau kecurian, setidaknya data tersebut akan masih aman karena sudah dienkripsi dan kemungkinan data tersebut akan terbuka sangat kecil sekali.
Berkaitan dengan hal itu, ESET menghadirksan solusi enkripsi data secara berlapis dengan ESET Endpoint Encryption. Solusi enkripsi ini akan menutup setiap peluang pencurian dan eksploitasi data.
Menurut Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia , ESET Endpoint Encryption memiliki aplikasi enkripsi yang kuat dan terdepan dalam teknologi enkripsi. File and Folder Level Encryption (FLE), enkripsi USB & Email dan Full Disk Encryption (FDE), pada kasus pencurian laptop yang dapat menyebabkan hard disk dibaca orang lain, Full Disk Encryption mengamankan data secara keseluruhan sehingga tidak bisa dibaca. Hal ini bisa dimungkinkan karena menggunakan banyak Algoritma enkripsi seperti: AES 256 bit, AES 128 bit, SHA 256 bit, SHA1 160 bit, RSA 1024 bit, Triple DES 112 bit, Blowfish 128 bit.
“ESET Endpoint Encryption , menggunakan kunci enkripsi terpusat yang dikelola secara terpusat menghindari masalah yang dihadapi oleh solusi enkripsi yang biasa menggunakan password bersama atau kunci publik. Sistem yang digunakan oleh ESET Endpoint Encryption mencerminkan cara kunci fisik digunakan untuk mengunci rumah, apartemen, mobil, dan lain-lain,” tegas Yudhi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 14/08/2018.
Dengan kunci enkripsi terpusat tersebut, menurut Yudhi, apabila perangkat hilang atau dicuri maka ESET Endpoint Encryption mampu menonaktifkan atau mengunci perangkat dari jarak jauh.
Teknologi enkripsi ESET lanjut Yudhi, sudah memenuhi standarisasi yang dikeluarkan oleh Amerika melalui (Federal Information Processing Standard) FIPS 140-2 yang mewajibkan developer untuk mendapatkan sertifikasi agar produknya diakui sebagai bagian dari solusi keamanan. Akreditasi juga diperoleh dari Defence Infosec Product Co-operation Group (DIPCOG) dan CCTM atau Communications Electronic Security Group, organisasi sertifikasi enkripsi di Inggris.
“Enkripsi merupakan rekomendasi dari General Data Protection Regulation (GDPR) Undang-undang privasi yang digagas oleh Uni Eropa sebagai sebagai salah satu pilihan terbaik dalam perlindungan data, seperti halnya ESET Endpoint Encryption yang telah memenuhi standarisasi dunia menjamin data tetap aman baik dalam penyimpanan maupun saat bergerak,” jelas Yudhi.
Tags: Antivirus, Endpoint Encryption, ESET, ESET Prosperita