Mobitekno – HMD Global yang mengemban misi mengharumkan kembali merek Nokia telah meluncurkan salah satu smartphone premiumnya secara global, Nokia 8, pada akhir tahun lalu.
Memasuki bulan kedua 2018, konsumen Indonesia mungkin segera dapat memiliki smartphone dengan chipset ‘kelas satu’ Snapdragon 835 tersebut setelah penampakannya mulai terlihat di website e-sertifikasi Ditjen SDPPI (Sumber Daya & Perangkat Pos dan Informatika).
Akhir tahun lalu, keberadaan Nokia 8 dengan nomor model nomor model Nokia TA-1004 ini juga sudah ‘terendus’ di website TKDN. Tidak mengherankan jika beberapa pihak pun mulai membocorkan kehadiran smartphone dengan fitur dual camera (Carl Zeiss optics) ini.
Apabila HMD Global benar-benar merilisnya di pasar Indonesia, Nokia akan menjadi smartphone kedua setelah yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 835.
Sedikitnya pilihan smartphone yang ditenagai chipset Snapdragon 835 patut disayangkan mengingat besanya pangsa pasar smartphone nasional. Salah satu faktor penyebabnya adalah regulasi TKDN dan kurangnya minat berbagai vendor smartphone untuk bersaing dengan samsung dan Apple di segmen atas.
Apakah Nokia 8 akan dibanderol dengan harga menarik (kisaran Rp 7-8 jutaan) seperti kabar yang banyak beredar di medsos? Kepastian harga masih perlu ditunggu saat rilis resminya. Sebagai acuan, saat peluncuran globalnya, Nokia 8 dibanderol di kisaran harga Rp 9,5 juta.
Nokai 8 yang berlayar IPS 5,3 inci (qHD, 2560×1440 pixel, Gorilla Glass 5) ini akan didukung prosesor octa-core Snapdragon 835 (CPU: Kryo 4×2.5 GHz, Kryo 4×1.8 GHz; GPU: Adreno 540), RAM 4 GB, internal storage 64 GB, Android 7.1.1 Nougat, dan baterai 3090 mAh.
Bagi pengguna setia smartphone Nokia, salah satu aspek yang ditunggu-tunggu dari Nokia 8 adalah fitur fotografinya. Mengingat kelasnya masuk kategori flagship, Nokia 8 telah mengusung kamera utama/belakang ganda (dual camera) berteknologi Carl Zeiss dengan kualitas 13 MP dan kamera selfie/depan 13 MP.
Salah satu fitur kamera Nokia 8 yang unik adalah fitur ‘Bothie’ atau dual side mode yang menggunakan kamera belakang dan depan secara simultan. Tidak kalah menariknya adalah perekaman video 4K dengan sistem audio spatial 360 derajat (Nokia OZO).
Apabila kamera Nokia 8 ingin dibandingkan dengan saudara tuanya dahulu, para pengguna setia Nokia pasti akan mengingat seri Lumia 1020 yang lahir lima tahun lalu (2013).
Lumia 1020 dengan kamera utama 41 MP (juga beroptik Carl Zeiss) dengan flash Xenon-nya, pada zamannya sempat dianggap merupakan smartphone dengan kualitas kamera terbaik.
Apakah kamera yang diusung Nokia 8 masih punya daya tarik kuat bagi pengguna Lumia 1020 yang ingin mengobati rasa kangennya? Kita lihat saja nanti.
