March 7, 2018

Punya Banyak Paten Messaging, BlackBerry Tuntut Sekaligus Facebook, WhatsApp, dan Instagram

Penulis: Iwan RS
Punya Banyak Paten Messaging, BlackBerry Tuntut Sekaligus Facebook, WhatsApp, dan Instagram 

Mobitekno – Tuntut menuntut di antara perusahaan teknologi terkait paten teknologi sudah sering terjadi. Motivasinya beragam, mulai dari mempertegas reputasinya sebagai inovator, menghambat kompetitor dalam pengembangan produk, hingga mengambil keuntungan dari perusahaan yang sedang ‘jaya-jayanya’.

Sudah sering kita dengar, bagaimana Apple, Samsung, Microsoft, Google, Qualcomm, dan perusahaan teknologi lainnya saling tuntut menuntut paten teknologi. Sebagian memilih jalan ‘damai’ atau menyerahkan ke keputusan hukum/pengadilan, dan sebagian lagi justru berlangsung vbertahun-tahun.

Kabar terbaru soal tuntutan paten datang dari BlackBerry yang belakangan melakukan transformasi bisnis yang lebih fokus software dan layanan ketimbang mengembangkan smartphone.

Perusahaan yang berbasis di Kanada ini baru saja melakukan tuntutan pelanggaran hak paten terhadap Facebook, Whatsapp, dan Instagram. Dua yang terakhir juga merupakan bagian dari Facebook setelah diakuisisi pada tahun 2014 dan 2012.

Menurut BlackBerry, pelanggaran dilakukan Facebook terkait beberapa paten mereka dalam teknologi messaging. Seperti diketahui, layanan BlackBerry Messenger (BBM) miliknya sempat populer digunakan pengguna di era 2000-an.

BlackBerry-Messenger

Sarah McKinney, juru bicara BlackBerry, dalam pernyataan resminya menyatakan jika aplikasi messaging mobile Facebook telah melanggar kekayaan intelektual atau IP (Intellectual Property) yang dimiliki Blackberry. Beberapa diantranya, seperti fitur keamanan, user interface, dan fungsi inovatif lainnya pada layanan messsaging.

Pihak BlackBerry pun melayangkan gugatan resminya ke pengadilan federal di Los Angeles, AS belum lama ini (6/3/2018). BlackBerry berdalih perlu menempuh jalur hukum terkait masalah ini meski dari ‘kacamata’ Facebook mungkin saja jalan damai atau kompensasi uang menjadi motif mereka.

Kompensasi atau ganti rugi uang terkait paten dianggap beberapa pihak menjadi salah satu strategi efektif John Chen, CEO BlackBerry, untuk meningkatkan pendapatan BlackBerry.

Contohnya tahun lalu, BlackBerry menuntut Nokia, Avaya, dan Qualcomm yang berujung kompensasi yang lumayan besar, hampir US$ 1 miliar (sekitar Rp 13,7 triliun).

Strategi BlackBerry meraih keuntungan dari tuntutan kompensasi paten mendapat respons balik dari Facebook melalui Paul Grewal, VP & Wakil Penasehat Umum Facebook.

“Gugatan Blackberry sayangnya mencerminkan kondisi bisnis aplikasi messaging mereka saat ini. Setelah tidak lagi berinovasi di aplikasi messaging, Blackberry kini justru ingin mengambil keuntungan dari inovasi pihak lain. Kami tentunya akan melakukan perlawanan,” tegas Grewal.

Tags: , , , , ,


COMMENTS