Mobitekno – Saat ini penggunaan cloud semakin meluas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, dan penyedia jasa cloud juga semakin banyak. Cloud memang menjanjikan banyak keuntungan, mulai dari pengelolaan dan penggunaannya yang jauh lebih mudah, serta deployment yang sangat cepat.
Meski demikian, bagi perusahaan, keinginan untuk tetap menjadi pengemdali utama arus informasi dan data yang ada di cloud sepertinya masih tetap ingin dipegangnya. Oleh karenanya perusahaan akan memilih solusi yang lebih fleksibel dan tidak menyalahi aturan.
Menurut Andreas Kagawa, Country Manager Nutanix Indonesia , dalam 3,5 tahun berada di Indonesia, Nutanix mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 136% di tahun lalu. Ini dikarenakan makin banyak perusahaan yang menggunakan cloud untuk aplikasi-aplikasi bisnis mereka.
Di sisi lain, pebisnis ingin menggunakan Cloud Publik, tapi dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan Private Cloud atau on-Premise, antara lain kendali terhadap sistem yang penuh dan keamanan yang tinggi.
Menyikapi hal itu, Nutanix hadir dengan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI), yang dapat menyederhanakan, dan membuat sistem menjadi lebih ringkas, dan hanya memerlukan sedikit vendor, pengelolaan yang lebih praktis, ringkas dan mudah, untuk bisa bekerja dengan platform cloud yang berbeda-beda. Dan karena sistem Nutanix sepenuhnya merupakan software/perangkat lunak, sehingga penerapannya bisa sangat cepat dan lebih efisien sumberdaya serta ruang yang dibutuhkan.
Apabila sebelumnya sistem data center perusahaan adalah rak yang berisi banyak server dengan fungsi berbeda-beda, sekarang semua itu bisa diringkas dalam satu unit server saja. Untuk hal ini dan penyediaan perangkat keras, Nutanix bisa bekerja menggunakan perangkat keras yang sudah ada, atau yang disediakan oleh salah satu mitra yang bekerja sama dengan Nutanix, antara lain: Lenovo, Dell EMC dan IBM.
“Kekuatan Nutanix adalah karena kami merupakan perusahaan software. Kami dapat menciptakan inovasi-inovasi dan fitur baru dengan cepat. Solusi Nutanix juga tidak terikat pada hardware maupun hypervisor tertentu, sehingga memberikan freedom of choice kepada para pelanggannya,” ujar Andreas saat bincang-bincang dengan media beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Ke depannya Nutanix akan berfokus membangun ekosistem partner yang kuat agar bisa melayani pelanggan kami di Indonesia lebih baik lagi,” tegas eksekutif pria yang baru beberapa bulan menududuki jabatan barunya ini.
Lebih jauh Andreas mengungkapkan bahwa saat ini makin banyak perusahaan di era modern melihat keuntungan dari Hyperconverged Infrastructure (HCI), di mana arsitektur dirancang menggabungkan engineering web-scale dengan desain yang consumer-grade, memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada aplikasi-aplikasi bisnis, dan memanfaatkan infrastruktur cloud dan layanan berbasis cloud yang berbeda-beda sekaligus.
“Nutanix yang telah dinobatkan sebagai pemimpin di Gartner Magic Quadrant for Hyperconverged Infrastructure, menunjukan bahwa Nutanix menjadi pelopor dan pemimpin sistem operasi tingkat lanjut untuk cloud enterprise,” ujar pria yang telah malang melintang berpengalaman di dunia IT selama 23 ini.
Selain itu menurut Andreas Nutanix juga menyediakan solusi Enterprise Cloud OS: ‘One OS, One Click, Any Cloud’.
Melalui Enterprise Cloud OS, perusahaan bisa mewujudkan IT yang lebih mudah, simpel, agile, dan efisien dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan public cloud dan tingkat kendali serta keamanan enterprise data center. Kini seluruh infrastruktur bisa dikendalikan secara terpusat, sehingga konsisten, berkinerja tinggi dan memberikan pengalaman yang seamless untuk penggunaan layanan cloud dan aplikasi-aplikasinya.
Tags: cloud service, Hyper-converged infrastructure, nutanix