[section_title title=”Fitur & Performa”]
Seperti cloud camera buatan D-Link lainnya, DCS-933L ini juga memanfaatkan aplikasi mobile My Dlink Lite. Proses instalasinya cukup mudah. Anda tinggal mengikuti instruksi dari dalam aplikasi. Perhatikan QR Code yang ada di bodi kamera karena ini akan berfungsi sebagai identitas kamera saat proses install berlangsung. Dengan QR Code, proses install dapat berjalan lebih cepat. Namun, jika QR Code tidak ada, Anda bisa memilih cara deteksi manual, yaitu dengan menentukan jenis dan tipe kamera dalam aplikasi.
Selanjutnya, pasang kabel ethernet dafri kamera ke Wi-Fi Router di rumah atau kantor. Lakukan proses install secara lokal terlebih dahulu. Jika keseluruhan proses sudah selesai, Anda bisa memindahkan pemantauan secara nirkabel (remote). Di sini, Anda harus memasukkan username dan password D-Link yang sudah Anda buat sebelumnya. Dengan mode nirkabel (remote) ini, Anda bisa menggabungkan cloud camera D-Link DCS-933L ini dengan kamera D-Link lainnya yang sudah ada terlebih dahulu.
Buka aplikasi My Dlink Lite ini untuk melihat apa yang dilihat oleh kamera. Di bagian menu, terdapat beberapa opsi yang bisa Anda buka, yaitu Live View untuk meantau keadaan sekitar kamera secara langsung, Settings untuk mengatur beberapa fungsi kamera, Push Notification untuk mengatur notifikassi jika kamera mendeteksi adanya objek bergerak di depannya, Versi firmware kamera, dan fungsi untuk menghapus kamera.
Sebelum menggunakan kamera secara penuh, ada baiknya buka menu Settings untuk mengatur proses deteksi dari D-Link DCS-933L ini. Di dalam menu Settings, Anda bisa mengatur Motion Detection dan Sound Detection. Motion Detection berguna untuk mendeteksi jika ada pergerakan di depan kamera. Area untuk deteksi ini bisa diataur sesuai keinginan. Atur saja sampai blok-blok berwarna merah menutupi area pengawasan yang diinginkan. Tingkat sensitivitas pergerakan juga bisa diatur dengan nilai dari 0 hingga 100 persen.
Selanjutnya untuk Sound Detection. Kamera bisa diatur untuk melaporkan kejadian jika menangkap suara-suara di sekitar kamera. Di sini, tingkat kekerasan suara juga bisa diatur sehingga hanya suara dengan tingkat kebisingan tertentu saja yang akan dilaporkan ke Anda.
Pengaturan lainnya adalah Extender Mode. Jika kamera terhubung secara wireless, DCS-933L dapat juga berfungsi sebagai Wi-Fi Extender. Beri saja tanda centang di bagian kanan. Selanjutnya, area cakupan Wi-Fi di rumah atau kantor akan semakin luas karena dapat bantuan penyebaran Wi-Fi dari kamera ini. Dikarenakan DCS-933L tidak memiliki storage, maka kamera ini hanya berfungsi sebagai pengawas secara langsung, tidak bisa merekam. Jadi, di menu kamera pun tidak ada fungsi Playback.
Selain melalui aplikasi mobile, pengawasan juga bisa dilakukan melalui desktop secara online. Anda cukup mengunjungi www.mydlink.com. Masukkan username dan password, lalu Anda bisa langsung melihat pantauan kamera. Sama seperti aplikasi mobile, fungsi settings juga bisa dilakukan dari sini.
Untuk performa, D-Link DCS-933L sudah mendukung wireless N sehingga dapat menerima signal Wi-Fi dengan cepat. Hal ini membuat koneksi kamera dengan jaringan Wi-Fi dapat dilakukan dengan cepat. Pengawasan pun dapat dilakukan dengan lebih smooth. Apalagi kamera ini juga sudah mendukung format video codec H.264. Dengan demikian, fungsi pengawasan dalam bentuk video hanya membutuhkan bandwidth yang sedikit, tetapi video tetap berjalan dengan lancar dan halus.
Berkat adanya sensor infra red, pengawasan pada waktu gelap atau malam pun bisa dilihat dengan jelas. Dalam mode Auto, kamera akan beralih secara otomatis ke mode infra red saat keadaan di sekitarnya berubah dari terang ke gelap. Walau mode Infra red tampil dalam warna hitam putih, tetapi objek di depan kamera terlihat sangat jelas. Jika tidak ingin menggunakan mode Auto, Anda bisa menggantinya sendiri ke mode Night atau Day.
Tags: Cloud Camera, D-Link, D-Link DCS-933L, IP Camera, Kamera D-Link