MOBITEKNO – Belum lama ini Grab Indonesia kembali dirundung masalah dengan adanya demo para mitra pengemudi roda empatnya alias GrabCar. Para mitranya tersebut menyuarakan hak-haknya karena di-suspend atau diberhentikan secara tiba-tiba. Protes para mitra GarbCar tersebut akhirnya ditanggapi langsung oleh jajaran manajemen Grab Indonesia.
Bertempat dikantornya di bilangan Kuningan, Jakarta, Grab Indonesia telah menggelar konferensi pers, (6/7). Acara ini sendiri juga dihadiri langsung oleh dua orang mitra pengemudi GrabCar yang sudah cukup lama terjun ke dalam layanan ini. Mereka adalah Aris dan Iwan. Keduanya juga sudah bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar sejak 2015.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia menegaskan bahwa kualitas dan keamanan layanan, serta hubungan kemitraan adalah prioritas utama Grab. Hal ini untuk menjamin kepuasan pelanggan dan menjaga hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan para mitra pengemudi.
"Kami senantiasa berupaya untuk meningkatkan aspek keselamatan para penumpang dan pengemudi secara keseluruhan. Salah satu cara yang kami lakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan layanan tersebut adalah dengan menetapkan peraturan dan kode etik," ucap Ridzki yang juga didampingi oleh Mediko Azwar, Country Marketing Director Grab Indonesia.
Ditambahkan lebih jauh oleh Ridzki, penerapan kode etik ini bertujuan untuk menjaga aspek keamanan, keselamatan dan kualitas pelayanan, baik kepada pelanggan dan mitra pengemudi yang merupakan prioritas bagi Grab. Peraturan dan kode etik yang ditetapkan juga sudah melalui pertimbangan yang matang.
Hal senada juga ditegaskan oleh Mediko Azwar. Ia menjelaskan bahwa Grab juga menghargai hubungan kemitraan yang telah terbentuk dengan para mitra pengemudinya. Contohnya, kepedulian yang terus digulirkan berupa inisiatif yang terangkum dalam GrabSejahtera.
"GrabSejahtera merupakan payung besar dari segala inisiatif Grab yang bertujuan untuk membangun kehidupan para mitra pengemudi dan keluarganya yang lebih baik melalui pelaksanaan beragam program kesejahteraan dari berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, kehidupan sosial dan beragama," ungkap Mediko Azwar.
Sebelumnya, pada tanggal 27 Juni 2017 dan 4 Juli 2017, pengemudi GrabCar melakukan aksi unjuk rasa damai yang menuntut soal ketidakjelasan masalah suspend secara tiba-tiba yang dilakukan oleh Grab Indonesia. Rencananya, akan ada pembicaraan lebih lanjut pada tanggal 10 Juli 2017 untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Pertemuan kami dengan mitra pengemudi GrabCar pada tanggal 10 Juli 2017 nanti akan dimediasi oleh Intelkam Polda Metro Jaya. Kami berharap, masalah ini cepat selesai dan kami juga menyadari bahwa mitra pengemudi bebas mengemukakan pendapatnya sepanjang sesui peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkas Ridzki.
Tags: Demo GrabCar, Grab Indonesia, GrabCar, Mitra Pengemudi GrabCar, Suspend GrabCar
