MOBITEKNO – Perhatian para enthusiast TI boleh saja lebih tertuju pada perkembangan di dunia smartphone ketimbang PC. Wajar saja, mengingat inovasi smartphone yang jauh lebih dinamis dari PC yang mulai melambat beberapa tahun belakangan ini.
Namun, ini bukan pertanda bahwa PC, terutama desktop PC, menjadi kurang menarik lagi diikuti perkembangannya. AMD yang sedang berusaha mengembalikan pamornya di dunia PC khusus di segmen prosesor (CPU) dan GPU (Graphics Processing Unit) mencoba membangkitkan kembali minat konsumen untuk merakit sendiri PC pribadinya, seperti kebiasaan umumnya para pengguna PC di masa akhir 90-an hingga awal 2000-an.
Ini dilakukan AMD dengan meluncurkan serangkaian prosesor dan GPU generasi terbaru dengan sejumlah inovasi. Prosesornya diwakili lini produk Ryzen yang berbasis mikroarsitektur Zen, sedangkan GPU-nya diwakili lini produk Radeon.
Selain meluncurkan tiga serangkai Ryzen 3, 5, dan 7 yang masing-masingnya menyasar segmen entry level, mainstream, dan performance, perusahaan semikonduktor yang bermarkas di Sunnyvale, California ini masih menyimpan satu prosesor lagi untuk diadu dengan prosesor Intel yang selama ini mendominasi pasar prosesor PC selama dua dekade ini.
Prosesor tersebut adalah AMD Threadripper. Threadripper dihadirkan AMD sebagai chip CPU high-end yang biasanya digunakan oleh PC kinerja tinggi, seperti PC gaming dan PC multimedia.
Di pasaran nanti, AMD Threadripper akan berhadapan dengan prosesor Intel Core X-series, seperti Core i5-7640X, Core i7 X-series, hingga seri Core i9 tertinggi (16 core/ 32 thread) yang baru diluncukan bulan Mei lalu.
Prosesor Ryzen Threadripper ditawarkan dalam tiga varian, yaitu Threadripper 1950X (16 core/32 thread), Threadripper 1920X (12 core/24 thread), dan Threadripper 1900X (8 core/16 thread ).
Seberapa besar prospek Threadripper untuk dapat bersaing dengan prosesor Intel Core X-series nanti? AMD tampaknya cukup optimis, minimal berdasarkan pengujian yang dilakukan mereka terhadap prosesor dengan 'thread' melimpah ini.
Pada pengujian, AMD membandingkan dua seri Threadripper, yaitu 1950X dan 1920X dengan rivalnya Intel Core i9-7900X (10 core/20 thread). Bergantung pada beberapa aplikasi yang diuji, Threadripper 1950X menunjukkan performa rata-rata yang lebih tinggi dari Core i9-7900X.
Misalnya pada benchmark Cinebench, Threadripper 1950X menunjukkan performa yan lebih tinggi hingga 38% dari Core i9-7900X. lebih menarik lagi, pada benchmark VeraCrypt (disk encryption software), performa Threadripper 1950X bahkan jauh unggul dari Core i9-7900X (hingga 55%).
AMD juga menunjukkan performa Threadripper 1920X yang juga masih lebih tinggi dari Intel Core i9-7900X. Meskipun selisih perfomanyanya lebih kecil dari Threadripper 1950X. Namun, mengingat harga Threadripper 1920X yang lebih murah dari Core i9-7900X (US$ 799 vs US$ 999), prosesor ini boleh jadi justru lebih menarik bagi para gamer yang merakit PC.
Seperti persaingan yang terjadi beberapa tahun lalu, Intel sudah pasti akan meresponsnya dengan melakukan penyesuaian (menurunkan) harga prosesornya di pasaran. Bermodalkan kapital yang lebih kuat dibandingkan AMD, strategi perang haga sejauh ini dianggap Intel masih cukup efektif.
Tags: AMD Ryzen Threadripper, Benchmark, Intel Core i9-7900X, prosesor, prosesor high-end, Threadripper, Threadripper 1900X, Threadripper 1920X, Threadripper 1950X