May 3, 2017

IIMS 2017 Pun Bahas Transportasi Kapal RoRo

Penulis: Desmal Andi
IIMS 2017 Pun Bahas Transportasi Kapal RoRo  

MOBITEKNO – Pameran otomotif memang biasanya selalu membahas perkembangan industri otomotif yang ada saat ini. Namun, dunia transportasi pun sering pula dibahas, apalagi yang menyangkut teknologi transportasi di masa depan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Indonesia International Motor Show 2017. Pada gelaran tahun ini, acara tidak hanya diisi oleh aktivitas yang berhubungan dengan mobil-mobil dan sepeda motor saja, tetapi juga industri yang berhubungan dengan dunia otomotif.

Pada minggu kemarin, IIMS 2017 pun menggelar acara diskusi yang didukung oleh Kementrian perhubungan Republik Indonesia dengan membahas kapal RoRo sebagai alternatif transportasi antar pulau. Dimoderatori oleh Dr. Umar Aris,  SH, MM, MH, yang juga merupakan staf ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kementrian Perhubungan, acara ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Suyono Dikun, MSc. (Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia), Prof. WIhana Kirana Jaya, MSoc.Sc., Ph.D. (Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi, Kementerian Perhubungan) dan Ir. Bambang Prihartono, MSCE. (Staf Ahli Bidang Teknologi, Energi dan Lingkungan Perhubungan, Kementerian Perhubungan).

Menurut Prof. Suyono, Kapal RoRo dapat memiliki peran penting dalam sistem transportasi Nasional, antara lain karena dapat menjadi bagian dari konektivitas lokal terutama untuk melayani perekonomian lokal.

“RoRo dapat menjadi bagian penting dari poros maritim sebagai feeder services, serta dapat berkontribusi terhadap hadirnya sistem dan pusat-pusat logistik baru,” kata Suyono. “Saat ini 90 persen pergerakan ekonomi di Indonesia dipikul oleh jalan raya. Hal ini tidak sehat, karena hal ini menyebabkan jalan raya cepat rusak, menjadikan pergerakan ekonomi tidak efisien dan tidak ekonomis,” tambahnya.

Sementara Prof. Wihana melihat kapal RoRo dari kacamata ekonomi. “Saat ini kita punya masalah besar. Transportasi ini memiliki biaya logistik 26 persen dari PDB (Product Domestic Bruto) jadi kita tidak efisien. Jika kita ingin membetulkan biaya logistik, kita harus memulai dari sektor maritim,” ujarnya. Prof Wihana memberi contoh, perjalanan darat dari Jakarta ke Surabaya menggunakan Truk sejauh 765 km, saat ini membutuhkan waktu 2 hari. “Tapi dengan menggunakan RoRo dapat ditempuh hanya dalam 29 jam,” ujarnya.

Lalu apa kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan penggunaan kapal RoRo? Hal inilah yang diungkapkan oleh Ir. Bambang. Menurutnya saat ini Kementerian Perhubungan akan mengaktifkan penggunaan RoRo dari Jakarta ke Surabaya, sehingga diharapkan adanya pergeseran muatan dari jalan (raya) ke laut. “Bahkan tak hanya itu, saat ini pemerintah sudah berencana untuk menggunakan RoRo sebagai bagian dari Asean Connectivity, yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,” paparnya. Menurut beliau, ke depannya, peran kapal RoRo akan semakin penting.

Tags: , , , , ,


COMMENTS